Bayinnaung
Bayinnaung (bahasa Burma: ဘုရင်နောင်; IPA: [bayìnnaʊ̀n]; bahasa Thai: บุเรงนองกะยอดินนรธา, RTGS: Burengnong Kayodin Noratha; bahasa Portugis: 'Braginoco'; 16 Januari 1516 – 10 Oktober 1581 16 January 1516 – 10 October 1581) adalah raja Dinasti Toungoo di Burma. Selama 31 tahun kekuasaannya, yang disebut sebagai "ledakan energi manusia terbesar di Burma", Bayinnaung telah membangun kerajaan terbesar dalam sejarah Asia Tenggara, meliputi wilayah yang sekarang ini adalah Burma, Negeri Shan Tiongkok, Lanna, Lan Xang, Manipur, dan Siam. [.[1]
Bayinnaung | |||||
---|---|---|---|---|---|
| |||||
Berkuasa | 30 April 1550 – 10 Oktober 1581 | ||||
Penobatan | 11 Januari 1551 di Toungoo 12 January 1554 at Pegu | ||||
Pendahulu | Tabinshwehti | ||||
Pengganti | Nanda | ||||
Ketua Menteri | Binnya Dala (1559–1573) | ||||
Kaisar Lanna | |||||
Berkuasa | 2 April 1558 – 10 Oktober 1581 | ||||
Pendahulu | Jabatan baru | ||||
Penerus | Nanda | ||||
Raja | Mekuti (1558–1563) Visuddhadevi (1565–1579) Nawrahta Minsaw (1579–1581) | ||||
Kaisar Siam | |||||
Berkuasa | 18 Februari 1564 – 10 Oktober 1581 | ||||
Pendahulu | Jabatan baru | ||||
Penerus | Nanda | ||||
Raja | Mahinthrathirat (1564–1568) Maha Thammarachathirat (1569–1581) | ||||
Kaisar Lan Xang | |||||
Berkuasa | 2 Januari 1565 – c. Januari 1568 Februari 1570 – awal 1572 6 Desember 1574 – 10 Oktober 1581 | ||||
Pendahulu | Jabatan baru | ||||
Penerus | Nanda | ||||
Raja | Maing Pat Sawbwa (1565–1568, 1570–1572) Maha Ouparat (1574–1581) | ||||
Kelahiran | Toungoo | 16 Januari 1516||||
Kematian | 10 Oktober 1581 Pegu | (umur 65)||||
Pemakaman | 15 Oktober 1581 | ||||
Permaisuri | Atula Thiri Sanda Dewi Yaza Dewi | ||||
Keturunan di antaranya... | Inwa Mibaya Nanda Nawrahta Minsaw Nyaungyan Min Khin Saw Yaza Datu Kalaya Thiri Thudhamma Yaza | ||||
| |||||
Wangsa | Toungoo | ||||
Ayah | Mingyi Swe | ||||
Ibu | Shin Myo Myat | ||||
Agama | Theravāda |
Ia dianggap sebagai salah satu dari tiga Raja Burma terbesar, bersama dengan Anawrahta dan Alaungpaya. Beberapa tempat terkenal di Myanmar sekarang ini diberi nama sesuai dengan namanya. Ia juga terkenal di Thailand sebagai Phra Chao Chana Sip Thit (พระเจ้าชนะสิบทิศ, "Raja Sepuluh Arah").
Keluarga
Sang raja memiliki tiga permaisuri ratu utama dan lebih dari 50 ratu junior lain. Secara keseluruhan, ia memiliki 97 anak.[note 1] Berikut adalah daftar ratu-ratu terkenal dan keturunannya.
Ratu | Peringkat | Keturunannya |
---|---|---|
Atula Thiri | Ratu utama | Inwa Mibaya, Permaisuri ratu Ava (berkuasa 1555–1584) Nanda, Raja Burma (berkuasa 1581–1599) |
Sanda Dewi | Ratu senior (berkuasa 1553–1568) Ratu utama (berkuasa 1568–1581) |
Min Khin Saw, Permaisuri ratu Toungoo (berkuasa 1584–1609) |
Yaza Dewi | Ratu senior | Nawrahta Minsaw, Raja Lanna (berkuasa 1579–1607/1608) Yaza Datu Kalaya, Putri Mahkota Burma (1586–1593) Thiri Thudhamma Yaza, Viceroy Martaban (berkuasa 1581–1584) |
Khin Pyezon | Ratu junior | Shin Ubote, Gubernur Nyaungyan (berkuasa 1573–81) Nyaungyan, Raja Burma (berkuasa 1599–1605) |
Ratu Bayinnaung yang terkenal dalam sejarah Thailand adalah Suphankanlaya, putri Raja Maha Thammarachathirat dari Siam.
Catatan
- ^ Baik Maha Yazawin (Maha Yazawin Vol. 3 2006: 77) maupun Hmannan Yazawin (Hmannan Vol. 3 2003: 73) menyebutkan bahwa ia memiliki 3 putra dan 3 putri dari ratu-ratu senior serta 35 putra dan 56 putri dari ratu-ratu junior, sehingga total 97 anak. Tapi, rincian daftar ratu-ratu dan anak-anak mereka menurut Hmannan (Hmannan Vol. 3 2003: 68–73) hanya menyebutkan 86 anak (32 putra dan 54 putri). Anak-anak yang lain disebutkan dalam berbagai bagian kronik. Total akhir ada sedikitnya 92 nama yang berbeda terdiri atas 33 putra dan 59 putri. Perbedaan tersebut mungkin terjadi karena kesalahan pencatatan jenis kelamin dan/atau jumlah anak-anak yang belum diberi nama yang meninggal muda.
Referensi
- ^ Lieberman 2003, hlm. 150-154.
Bibliografi
- Aung-Thwin, Michael A.; Maitrii Aung-Thwin (2012). A History of Myanmar Since Ancient Times (edisi ke-illustrated). Honolulu: University of Hawai'i Press. ISBN 978-1-86189-901-9.
- Damrong Rajanubhab (2012). Phra Prawat Somdet Phra Naresuan Maha Rat พระประวัติสมเด็จพระนเรศวรมหาราช [Royal Biography of King Naresuan the Great] (dalam bahasa Thai) (edisi ke-5th). Bangkok: Matichon. ISBN 9789740209805.
- Fernquest, Jon (Autumn 2005). "Min-gyi-nyo, the Shan Invasions of Ava (1524–27), and the Beginnings of Expansionary Warfare in Toungoo Burma: 1486–1539" (PDF). SOAS Bulletin of Burma Research. 3 (2).
- Harvey, G. E. (1925). History of Burma: From the Earliest Times to 10 March 1824. London: Frank Cass & Co. Ltd.
- Htin Aung, Maung (1967). A History of Burma. New York and London: Cambridge University Press.
- Kala, U (1724). Maha Yazawin (dalam bahasa Burmese). 1–3 (edisi ke-2006, 4th printing). Yangon: Ya-Pyei Publishing.
- Lieberman, Victor B. (2003). Strange Parallels: Southeast Asia in Global Context, c. 800–1830, volume 1, Integration on the Mainland. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-80496-7.
- Myint-U, Thant (2006). The River of Lost Footsteps—Histories of Burma. Farrar, Straus and Giroux. ISBN 978-0-374-16342-6.
- Phayre, Lt. Gen. Sir Arthur P. (1883). History of Burma (edisi ke-1967). London: Susil Gupta.
- Royal Historical Commission of Burma (1832). Hmannan Yazawin (dalam bahasa Burmese). 1–3 (edisi ke-2003). Yangon: Ministry of Information, Myanmar.
- Sandamala Linkara, Ashin (1931). Rakhine Razawin Thit (dalam bahasa Burmese). 1–2 (edisi ke-1997). Yangon: Tetlan Sarpay.
- Sein Lwin Lay, Kahtika U (1968). Mintaya Shwe Hti and Bayinnaung: Ketumadi Taungoo Yazawin (dalam bahasa Burmese) (edisi ke-2006, 2nd printing). Yangon: Yan Aung Sarpay.
- Simms, Peter; Sanda Simms (2001). The Kingdoms of Laos: Six Hundred Years of History (edisi ke-illustrated). Psychology Press. ISBN 9780700715312.
- Smith, Ronald Bishop (1966). Siam; Or, the History of the Thais: From 1569 A.D. to 1824 A.D. 2. Decatur Press.
- Tarling, Nicholas (1999). The Cambridge History of Southeast Asia. 2 (edisi ke-illustrated). Cambridge University Press. ISBN 9780521663700.
- Than Tun (1985). The Royal Orders of Burma, A.D. 1598–1885. 2. Kyoto University.
- Thaw Kaung, U (2010). Aspects of Myanmar History and Culture. Yangon: Gangaw Myaing.
- Thein Hlaing, U (2000). Research Dictionary of Burmese History (dalam bahasa Burmese) (edisi ke-2011, 3rd). Yangon: Khit-Pya Taik.
- Wyatt, David K. (2003). Thailand: A Short History (edisi ke-2). Yale University Press. ISBN 978-0-300-08475-7.
- Yazataman (1579). Hanthawaddy Hsinbyushin Ayedawbon (edisi ke-1967). Yangon: Nant-tha.
- Yule, Capt. Henry (1857). Dr. Norton Shaw, ed. "On the Geography of Burma and Its Tributary States". The Journal of the Royal Geographical Society. London: The Royal Geographical Society. 27.
Pranala luar
- The Changing Nature of Conflict between Burma and Siam as seen from the Growth and Development of Burmese States from the 16th to the 19th Centuries Diarsipkan 2015-07-02 di Wayback Machine., by Pamaree Surakiat,Mar 2006, Asia Research Institute, Singapore.
- Biography of King Bayinnaung (r. 1551-1581), by U Thaw Kaung.
- Account of Pegu (c. 1569), by Cesar Fedrici.
- Voyage to Pegu, and Observations There, Circa 1583 Diarsipkan 2009-02-19 di Wayback Machine., Gaspero Balbi
- A king of Burma and the Sacred Tooth Relic[pranala nonaktif permanen]
- The Flight of Lao War Captives from Burma back to Laos in 1596:A Comparison of Historical Sources Diarsipkan 2006-05-18 di Wayback Machine. Jon Fernquest, Mae Fa Luang University, SOAS bulletin, Spring 2005
- The Kinder Side of a Burmese King Diarsipkan 2012-02-10 di Wayback Machine. The Back Page, The Irrawaddy, February 2007
- Thai-Burmese Historical Film Breaks Box Office Records Diarsipkan 2012-02-10 di Wayback Machine. Khun Sam, The Irrawaddy, January 25 2007
- Thai Tourists in Burma Diarsipkan 2012-02-10 di Wayback Machine. Sai Silp, The Irrawaddy, February 2007
Didahului oleh: Tabinshwehti |
Penguasa Dinasti Toungoo 1551-1581 |
Diteruskan oleh: Nanda Bayin |