Sabirin Mochtar
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Sabirin Mochtar (18 April 1927 – 1 Maret 2004) adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang terakhir kali berdinas Militer menjabat Panglima Kodam X/Lambung Mangkurat yang menjabat dari 19 Maret 1966 sampai dengan 18 Juli 1969.[1] dan Kemudian Ia mengundurkan diri dari TNI Angkatan Darat pada tahun 1969.
Sabirin Mochtar | |
---|---|
Berkas:Mayjen Sabirin Mochtar.jpg | |
Pangdam X/Lambung Mangkurat | |
Masa jabatan 19 Maret 1966 – 18 Juli 1969 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Hindia Belanda | 18 April 1927
Meninggal | 1 Maret 2004 Jakarta | (umur 76)
Alma mater | Akademi Militer (1972) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1943—1969 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Masa pendudukan Jepang
Karier militer dimulai ketika pada bulan Desember 1943, para shodancho itu dilantik dan kemudian dikembalikan ke kota asal atau daerah asal masing-masing untuk turut serta di dalam pembentukan daidan (batalyon). Letnan Dua Zulkifli Lubis, Kemal Idris, Sabirin Mochtar, Satibi Darwis, Daan Mogot, Effendi, dan Kusnowibowo membantu Kapten Tsuhiya Kiso untuk mempersiapkan pembentukan daidan-daidan di pulau Bali. Kemudian Zulkifli Lubis, Kemal Idris dan Daan Mogot dilibatkan dalam sebuah staf khusus dibentuk secara resmi yang dinamai Boei Giyugun Shidobu dengan tugas mengenai semua urusan yang menyangkut Pembela Tanah Air. Dan kemudian menjabat Komandan Batalyon Sikatan cikal bakal (Yonif Raider 500/Mahastra Yudha) dibawah Brigade S pimpinan Kolonel Soerachmad.[2]
Pendidikan Militer
- Shodanco PETA (1943)
- Kursus Singkat Seskoad Chusus ke-III (1969)
Riwayat Jabatan
- Danyon Sikatan
- Komandan Resimen Tim Pertempuran II Ops 17 Agustus (1958)
- Pangdam X/Lambung Mangkurat (1966—1969)
Referensi
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Brigjen TNI R. Sutopo Juwono |
Pangdam X/Lambung Mangkurat 19 Maret 1966—18 Juli 1969 |
Diteruskan oleh: Brigjen TNI Hadisujatno |