Kota Mataram

ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Kota Mataram merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Adat Sasak dan Adat Bali cukup mewarnai masyarakat di kota ini. Jumlah penduduk kota Mataram tahun 2019 berjumlah 495.681 jiwa.[2]

Kota Mataram
Daerah tingkat II
Motto: 
Kota Mataram Maju, Religius dan Berbudaya
Peta
Kota Mataram di Kepulauan Sunda Kecil
Kota Mataram
Kota Mataram
Peta
Kota Mataram di Indonesia
Kota Mataram
Kota Mataram
Kota Mataram (Indonesia)
Koordinat: 8°35′S 116°07′E / 8.58°S 116.12°E / -8.58; 116.12
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Barat
Tanggal berdiri31 Agustus 1993
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiMohan Roliskana
 • Wakil BupatiMujiburrahman
Luas
 • Total61,30 km2 (23,67 sq mi)
Populasi
 (2019[2])
 • Total495.681
 • Kepadatan8.086,15/km2 (2,094,300/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 78,29%
Hindu 15,77%
Kristen 4,17%
- Protestan 2,84%
- Katolik 1,33%
Buddha 1,77%[3]
 • BahasaIndonesia
 • IPMKenaikan 79,10 Tinggi (2019)[4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5271 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0370
Kode Kemendagri52.71 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp.1.412.049.871.000,-[5]
PADRp. 350.255.500.000,-
DAURp. 598.318.257.000,-
Situs webhttp://www.mataramkota.go.id/
Universitas Mataram, Rektorat
Gedung Kotapraja
Gereja Katolik Maria Immaculata

Etimologi

Nama Mataram, di Lombok disebutkan dengan beragam, ada Mataram, Metaram, Mentaram, atau Mataharam. Beberapa literatur menyebutkan, Mataram berasal dari bahasa Sansekerta dari kata mata yang berarti ibu dan kata aram yang berarti hiburan. Mataram juga berarti persembahan untuk ibu pertiwi. Kata Mataram juga berasal dari kata matta yang berarti gembira atau gairah dan aram berarti hiburan. Sehingga matta-aram atau mataram berarti pembangunan kerajaan atau kota ini adalah sebagai lambang pernyataan kegembiran sebagai hiburan sekaligus lambang kegairahan hidup untuk membangun tanah harapan yang menjanjikan masa depan lebih cerah.[6]

Sejarah

Dalam Babad Lombok, terdapat ekspedisi untuk menaklukkan wilayah Nusa Tenggara. Ekspedisi ini dipimpin Sunan Prapen yang berangkat bersama para mubalig dan armadanya didukung puluhan kapal dengan 10 ribu pasukan berasal dari daerah di Pulau Jawa seperti Mataram, Majalengka, Madura, Sumenep, Surabaya, Semarang, Gresik, Besuki Gembong, Candi, Betawi dan lainnya. Mereka dipimpin pemukanya seperti Arya Majalengka, Ratu Madura dan Sumenep, Adipati Surabaya, Adipati Semarang, Patih Ki Jaya Lengkara, dan Raden Kusuma Betawi.

Dari Mantaram sendiri dipimpin seseorang yang disebut Patih Mentaram. Di Lombok, setelah mengislamkan raja Lombok Prabu Rangkesari, dengan berbasis di kotaraja Lombok di teluk Lombok, ekspedisi dipecah-pecah menjadi rombongan yang dikirim ke seluruh penjuru pulau Lombok. Salah satu peran penting patih Mataram mendapat tugas menaklukkan semua orang di utara gunung dari Samulya (saat ini Sambelia).[6]

literatur lain menyebutkan, di masa itu, pulau Lombok diperintah para raja-raja, Raja Mataram pada 1842 menaklukkan Kerajaan Pagesangan. Setahun kemudian yakni 1843 menaklukkan Kerajaan Kahuripan. Kemudian ibukota Kerajaan dipidahkan ke Cakranegara dengan ukiran Kawi pada nama Istana Raja.

Raja Mataram (Lombok) selain terkenal kaya raya juga adalah raja yang ahli tata ruang kota, melaksanakan sensus penduduk kerajaan dengan meminta semua penduduknya mengumpulkan jarum. Penduduk laki - laki dan perempuan menggunakan jarum untuk menandakan suatu ikatan.

Setelah raja Mataram jatuh oleh pemerintah Hindia Belanda meskipun harus dibayar mahal, yaitu dengan tewasnya Jend. P.P.H. van Ham (monumennya ada di Karang Jangkong), Cakranegara mulai menerapkan sistem pemerintahan dwitunggal berada di bawah Afdeling Bali Lombok yang berpusat di Singaraja, Bali.

Pulau Lombok dalam pemerintahan dwitunggal terbagi menjadi 3 (tiga) onder afdeling, dari pihak kolonial sebagai wakil disebut kontrolir dan dari wilayah disebut Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) sampai ke tingkat Kedistrikan. Adapun ketiga wilayah administratif masih disebut West Lombok (Lombok Barat), Middle Lombok (Lombok Tengah) dan East Lombok (Lombok Timur) dipimpin oleh seorang kontrolir dan Kepala Pemerintahan Setempat (KPS).

Untuk wilayah West Lombok (Lombok Barat) membawahi 7 (tujuh) wilayah administratif yang meliputi Kedistrikan Ampenan Barat di Dasan Agung, Kedistrikan Ampenan Tmur di Narmada, Kedistrikan Bayan di Bayan Belek, Asisten Distrik Gondang di Gondang, Kedistrikan Tanjung di Tanjung, Kedistrikan Gerung di Gerung, dan Kepenggawaan Cakranegara di Mayura.

Geografi

Kota Mataram memiliki topografi wilayah berada pada ketinggian kurang dari 50 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan rentang ketinggian sejauh 9 km, terletak pada 08° 33’ - 08° 38’ Lintang Selatan dan 116° 04’ - 116° 10’ Bujur Timur. Struktur geologi Kota Mataram sebagian besar adalah jenis tanah liat dan tanah endapan tuff yang merupakan endapan alluvial yang berasal dari kegiatan Gunung Rinjani, secara visual terlihat seperti lempengan batu pecah, sedangkan di bawahnya terdapat lapisan pasir.

Batas Wilayah

 
Museum Nusa Tenggara Barat
 
Kampus Universitas Mataram

Batas-batas wilayah Kota Mataram adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat
Timur Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat
Selatan Kecamatan Labu Api, Kabupaten Lombok Barat
Barat Selat Lombok

Iklim

Seperti kota-kota lain di Indonesia, kota Mataram beriklim tropis dengan tipe iklim muson tropis (Am) yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu udara di Kota Mataram berkisar antara 20.4 °C sampai dengan 32.10 °C. Kelembapan maksimum 89% terjadi pada bulan Januari–Maret dan Desember, sedangkan kelembapan minimum 67% terjadi pada bulan September–Oktober. Rata-rata penyinaran matahari maksimum pada bulan Oktober. Sementara jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 22 hari, dengan curah hujan rata-rata mencapai 1200–1700 mm per tahun, dan jumlah hari relatif ±110 hari per tahun.[7]

Data iklim Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 34
(93)
34.6
(94.3)
35.2
(95.4)
35
(95)
34.8
(94.6)
34.6
(94.3)
33.6
(92.5)
33.2
(91.8)
34
(93)
36.4
(97.5)
36
(97)
35.2
(95.4)
36.4
(97.5)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.6
(87.1)
30.6
(87.1)
30.5
(86.9)
30.6
(87.1)
30.9
(87.6)
30.3
(86.5)
29.5
(85.1)
29.6
(85.3)
30.2
(86.4)
31.1
(88)
31.6
(88.9)
30.6
(87.1)
30.51
(86.93)
Rata-rata harian °C (°F) 26.9
(80.4)
26.8
(80.2)
26.6
(79.9)
26.5
(79.7)
26.6
(79.9)
25.5
(77.9)
24.8
(76.6)
24.9
(76.8)
25.8
(78.4)
26.7
(80.1)
27.1
(80.8)
26.9
(80.4)
26.26
(79.26)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.2
(73.8)
23
(73)
22.7
(72.9)
22.4
(72.3)
22.3
(72.1)
20.7
(69.3)
20.1
(68.2)
20.2
(68.4)
21.4
(70.5)
22.3
(72.1)
22.6
(72.7)
23.3
(73.9)
22.02
(71.6)
Rekor terendah °C (°F) 19.8
(67.6)
19
(66)
17.4
(63.3)
16.9
(62.4)
15.9
(60.6)
15.4
(59.7)
14.9
(58.8)
14.9
(58.8)
17.4
(63.3)
18.4
(65.1)
20.1
(68.2)
20.4
(68.7)
14.9
(58.8)
Presipitasi mm (inci) 234
(9.21)
232
(9.13)
184
(7.24)
160
(6.3)
102
(4.02)
52
(2.05)
34
(1.34)
11
(0.43)
50
(1.97)
128
(5.04)
237
(9.33)
230
(9.06)
1.654
(65,12)
Rata-rata hari hujan 14 12 12 10 6 3 2 1 2 6 13 14 95
% kelembapan 83 83 83 83 82 79 78 77 77 79 81 83 80.7
Rata-rata sinar matahari harian 7.9 8.4 8.5 8.7 9.3 9.4 9.4 9.6 10.4 10.1 9.7 8.6 9.17
Kemungkinan sinar matahari (persen) 60 62 68 74 80 82 82 84 82 79 71 62 73.8
Sumber #1: Weather2travel[8]
Sumber #2: BMKG[9] Stasiun Klimatologi Lombok Barat[10][11][12][13]

Pemerintahan

Secara administratif Kota Mataram memiliki luas daratan 61,30 km dan 56,80 km perairan laut, terbagi atas 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Ampenan, Cakranegara, Mataram, Sandubaya, Selaparang dan Sekarbela dengan 50 kelurahan dan 297 lingkungan.

Daftar Wali Kota

Berikut adalah daftar nama Wali Kota Mataram dari masa ke masa.

No. Wali Kota[14] Awal menjabat Akhir menjabat Wakil Wali Kota Ket. Ref
1   Drs. H.
Lalu Mudjitahid
1978 1989
2   Drs. H.
Lalu Mas'ud
1989 1999
3   H.
Moh. Ruslan
S.H.
1999 2004
Drs. H.
L. Rifa'i
(Penjabat)
Agustus 2004 Agustus 2005
(3) H.
Moh. Ruslan
S.H.
2005 2010 H.
Ahyar Abduh
4   H.
Ahyar Abduh
10 Agustus 2010 10 Agustus 2015 H.
Mohan Roliskana
S.Sos., M.H.
Dra. Hj.
Putu Selly Andayani
(Penjabat)
10 Agustus 2015 17 Februari 2016 [15]
(4)   H.
Ahyar Abduh
17 Februari 2016 17 Februari 2021 H.
Mohan Roliskana
S.Sos., M.H.
[16]
5   H.
Mohan Roliskana
S.Sos., M.H.
17 Februari 2021 Petahana Mujiburrahman [16]


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Mataram dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi pada Periode
2009–2014[17] 2014–2019[18] 2019–2024[19] 2024–2029
PKB 0   1   1   1
Gerindra 3   6   6   5
PDI-P 4   5   5   5
Golkar 4   9   9   7
NasDem (baru) 2   1   4
PKS 3   3   5   6
Hanura 3   2   1   1
PAN 3   1   3   2
Demokrat 7   4   4   4
PPP 3   5   3   5
PBR 2
PKPB 2
PPI 1
Berkarya (baru) 1
PKPI 0   2   1
Jumlah Kursi 35   40   40   40
Jumlah Partai 11   11   12   10

Kecamatan

Kota Mataram terdiri dari 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 419.506 jiwa dengan luas wilayah 61,30 km² dan sebaran penduduk 6.843 jiwa/km².[20][21]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Mataram, adalah sebagai berikut:

Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
52.71.01 Ampenan 10
52.71.03 Cakranegara 10
52.71.02 Mataram 9
52.71.06 Sandubaya 7
52.71.04 Sekarbela 5
52.71.05 Selaparang 9
TOTAL 50

Demografi

Suku bangsa

Suku Sasak merupakan suku bangsa mayoritas penghuni Kota Mataram, selain Suku Bali, Tionghoa, Melayu dan Arab. Keharmonisan kehidupan antar suku di Mataram sempat terganggu oleh peristiwa pecahnya Kerusuhan Lombok 17 Januari 2000 yang menyeret isu agama dan ras sebagai penyebab kerusuhan.

Agama

Islam adalah agama mayoritas penduduk Mataram, sekitar 82.48‰ (Sensus 2010). Agama lain yang dianut adalah Hindu 13.99‰,Kristen 1.67%, Katolik 0.75%, Buddha 0.95% dan Konghucu 0.01%. Walaupun Islam merupakan agama mayoritas di Mataram, namun kerukunan umat beragama dengan saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukup besar adalah niat masyarakat Mataram dalam menjalankan amal ibadahnya, sesuai dengan visi kota Mataram untuk mewujudkan Kota Mataram maju, religius, dan berbudaya.

Bahasa

Masyarakat Kota Mataram sebagian menggunakan Bahasa Sasak dalam keseharian, selain Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Bahasa Samawa, serta bahasa Bima. Bahasa Sasak itu sendiri terbagi atas beberapa dialek, bergantung daerah masing-masing pengguna di Pulau Lombok, serta dapat digunakan sebagai acuan perbedaan strata sosial di masyarakatnya.

Transportasi

Udara

Keberadaan Bandar Udara Selaparang merupakan pintu masuk melalui udara ke Kota Mataram khususnya serta Pulau Lombok dan Nusa Tenggara Barat umumnya. Dan seiring dengan perkembangan Mataram dan NTB pada umumnya, saat ini Bandar Udara Selaparang sudah ditutup dan digantikan dengan Bandar Udara Internasional Lombok, Bandara tersebut berlokasi di wilayah Lombok Tengah.

Darat

Terminal Induk di Kota ini bernama Terminal Mandalika yang terletak di sebelah Timur di kelurahan Bertais Kota Mataram, disamping itu juga ada Terminal Kebon Roek yang berada di sebelah barat di wilayah Ampenan. Terminal Kebon Roek merupakan sarana transportasi darat melayani angkutan kota di Kota Mataram. Untuk sarana transportasi darat lainnya di kota ini dikenal dengan nama Cidomo, kendaraan seperti Bemo serta Ojek.

Laut

Sebelum pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat dikembangkan, Ampenan merupakan pelabuhan laut yang ramai, Pelabuhan Ampenan ini berada di sebelah barat Kota Mataram, Namun karena faktor keganasan arus laut Selat Lombok, dipilihlah lokasi yang lebih ideal untuk pelabuhan Laut yaitu sekarang ini di Lembar

Pariwisata

Kota Mataram yang terletak di Pualu Lombok yang eksotis, merupakan sentra dari perjalanan wisata di Pulau Lombok. Kota Mataram saat ini dikembangkan menjadi salah satu kota pariwisata.

Akomodasi dan penginapan

Di Kota Mataram terdapat beberapa hotel, mulai dari hotel kelas Melati sampai Hotel Berbintang. Beberapa di antaranya adalah Hotel Lombok Raya, Hotel Grand Legi, Hotel Lombok Garden, Hotel Lombok Plaza, Hotel Santika Mataram, Hotel Nitour, Hotel Chandra, Hotel Mataram Square, Hotel Handayani dan Hotel Lombok Vaganza.

Tempat wisata

Wisata Alam

Pulau Lombok dengan pusat di Kota Mataram, merupakan tempat yang sangat terkenal dengan eksotisme alamnya. Dari kota ini anda bisa menuju tempat wisata alam yang sangat terkenal di antaranya Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Pantai Kuta, Pesona Gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia yaitu Rinjani.

Wisata Budaya

Untuk wisata budaya, perpaduan antara budaya Lombok dan Bali dan sentuhan dari etnis lainnya, melahirkan suatu kolaborasi budaya yang sangat menarik, dan ada beberapa tempat menarik yang layak untuk dikunjungi terkait dengan hal tersebut antara lain, Kuburan Tionghoa Bintaro, Taman Mayura, Pura Meru, Pura Segara, Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Loang Baloq, Kota Tua Ampenan, Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat

Belanja

Kota ini juga memiliki berbagai pusat perbelanjaan, misalnya Mataram Mall,Lombok Epicentrum Mall, Pusat Kerajinan Mutiara Pagesangan dan Ampenan Cerah Ceria. Disamping itu untuk anda yang suka belanja oleh-oleh Senggigi Square, Sukarara, Pusat Mutiara Di desa Sekarbela, bisa menjadi pilihan anda.

Kuliner

Kota ini menyajikan sajian khas Lombok di antaranya adalah ayam taliwang, beberuk terong, sate bulayak, plecing kangkung, nasi balap puyung, ares, sate rembiga, sate tanjung, poteng jaje tujak, iwel, dan bebalung.

Pendidikan

Fasilitas pendidikan di Kota Mataram tersedia dengan cukup memadai, di Kota ini terdapat beberapa perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta.

Pendidikan tinggi

Perguruan Tinggi Negeri yang cukup terkenal di kota ini adalah Universitas Mataram dan UIN Mataram. Perguruan Tinggi Swasta di antaranya adalah:

Sekolah Menengah Atas

  • SMAN 1 Mataram
  • SMAN 2 Mataram
  • SMAN 3 Mataram (sekolah Pacsh Jerman)
  • SMAN 4 Mataram
  • SMAN 5 Mataram
  • SMAN 6 Mataram
  • SMAN 7 Mataram
  • SMAN 8 Mataram
  • SMAN 9 Mataram
  • SMAN 10 Mataram

Media massa

Online

  1. Lombok Post

Televisi

Kanal Signal Frekuensi Nama Nama Perusahaan Pemilik Status
Analog (PAL)
20 479,25 MHz UHF Lombok TV PT Trans Media Lokal
24 495,25 MHz antv PT Cakrawala Andalas Televisi Bali dan Mataram Visi Media Asia Nasional
26 511,25 MHz GTV Media Nusantara Citra
28 527,25 MHz MetroTV PT Media Group Nasional
30 543,25 MHz RCTI PT RCTI Tujuh Media Nusantara Citra
32 559,25 MHz SCTV PT Surya Citra Media Kreasi Surya Citra Media
34 575,25 MHz Trans TV PT Trans TV Trans Media
36 591,25 MHz iNews PT Media Nusantara Citra
40 623,25 MHz Indosiar PT Nusa Asia Antara Surya Citra Media
42 639,25 MHz Sasambo TV PT Dakwah Inti Media Nahdlatul Ulama Lokal
44 655,25 MHz Lombok Post TV PT Grup Jawa Pos Lokal berjaringan
46 671,25 MHz 1Nusa TV PT
50 703,25 MHz Selaparang TV PT Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Lokal
52 719,25 MHz MNCTV PT TPI Visi Media Asia Nasional
54 735,25 MHz RTV PT Rajawali Corpora
56 751,25 MHz tvOne PT Lativi Media Karya Lombok dan Palu Visi Media Asia Tpi
58 767,25 MHz NET. PT Net Visi Media
60 783,25 MHz TV9 Lokal
62 799,25 MHz Trans7 PT Trans Media Nasional
Digital (DVB-T2)
35 586 MHz TVRI Nasional Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional
TVRI Nusa Tenggara Barat Lokal
UHF TVRI Kanal 3 Nasional
TVRI Sport HD

Radio

  1. RADIO INSANIA 87,6 FM MATARAM
  2. RADIO RONAL FM 88.88

Referensi

  1. ^ a b c d "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 05-12-2018. 
  2. ^ a b "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota 1993-2020". BPS NTB. Diakses tanggal 2 September 2020. 
  3. ^ "Banyaknya Umat Beragama Menurut Kabupaten-Kota di Provinsi NTB". www.ntb.bps.go.id. Diakses tanggal 2 September 2020. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten Kota 2010-2019". www.ntb.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Juli 2018. 
  5. ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diakses tanggal 2018-07-06. 
  6. ^ a b Anggraeni, Dewi (2013-12-10). "Inilah Asal Muasal Lahirnya Kota Mataram". LOMBOKita. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  7. ^ http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_9d5b0eafb5_BAB%20IV04%20PROFIL%20WILAYAH%20MATARAM.pdf
  8. ^ "Mataram climate guide". Weather2travel. Diakses tanggal 25 Agustus 2020. 
  9. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 79 & 143. Diakses tanggal 25 September 2024. 
  10. ^ "Mataram, Stasiun Meteorologi Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020. 
  11. ^ "Mataram, Stasiun Meteorologi Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020. 
  12. ^ "Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020. 
  13. ^ "Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Selaparang – Periode 1971-2014". BMKG NTB. Diakses tanggal 25 Desember 2020. 
  14. ^ "Mantan Wali Kota Mataram". Pemerintah Kota Mataram. Pemerintah Kota Mataram. Diakses tanggal 30 Desember 2017. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ Subaidi, Ahmad (10 Agustus 2015). "Pelantikan Penjabat Walikota - Bupati". ANTARA News. Diakses tanggal 30 Desember 2017. 
  16. ^ a b Joko (17 Februari 2016). Guswan, ed. "Setelah Dilantik, H Ahyar : Semua Akan Mendapat Pelayanan Sama". Mataram News. Diakses tanggal 30 Desember 2017. [pranala nonaktif permanen]
  17. ^ "35 ANGGOTA DPRD KOTA MATARAM DILANTIK"[pranala nonaktif permanen], Antara
  18. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Mataram 2014-2019
  19. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kota Mataram 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-03. Diakses tanggal 2020-05-22. 
  20. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  21. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Lihat pula

Pranala luar