Bintang Budaya Parama Dharma

tanda kehormatan di Indonesia

Bintang Budaya Parama Dharma (Sanskerta: parama yang berarti sangat bagus; dharma bermakna hukum, kebenaran, kebaikan) adalah tanda kehormatan yang dianugerahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk menghormati seseorang atas jasanya dalam bidang kebudayaan.[1] Penghargaan ini dibentuk secara resmi pada tahun 1980.[2] Bintang ini berada setingkat di bawah Bintang Mahaputera dan tidak memiliki kelas di dalamnya.[3]

Bintang Budaya Parama Dharma
Dianugerahkan oleh Presiden Indonesia
TipeBintang Sipil
Negara Indonesia
Dianugerahkan kepadaSipil
StatusMasih dianugerahkan
Prioritas
Tingkat lebih tinggiBintang Mahaputera
Tingkat lebih rendahBintang Yudha Dharma
SetingkatBintang Jasa
Bintang Kemanusiaan
Bintang Penegak Demokrasi
Bintang Gerilya
Bintang Sakti
Bintang Dharma
Pita tanda kehormatan

Bintang ini diberikan kepada mereka yang berakhlak dan berbudi baik serta berjasa besar dalam bidang kebudayaan nasional.[1] Sebagai pemberi tanda kehormatan, Presiden Indonesia, secara langsung menjadi pemilik tanda kehormatan ini. Sama seperti Presiden, Wakil Presiden Indonesia juga secara langsung memiliki tanda kehormatan ini.[4]

Bentuk

Bintang Budaya Parama Dharma berbentuk bintang emas bersudut lima, dengan inti sebuah gong. Gong tersebut dilingkari delapan penunjuk mata angin dengan padi dan kapas melingkar di lingkaran terluarnya. Pada pita kalung, bintang ini memiliki lukisan 5 bunga melati dengan 10 helai daun sebagai pengaitnya.[5]

Daftar Penerima

Nama Gelar/Profesi Dasar hukum Tanggal Ref.
Abdurrahman Wahid Presiden Republik Indonesia Keppres No.16/TK/2001 23 Februari 2001 [6]
Abdullah Idrus Sastrawan 2011 [7]
Achadiati Ikram Filolog Keppres No.66/TK/2016 10 Agustus 2016 [8]
A.T. Mahmud Pencipta Lagu Anak-anak Keppres No.52/TK/2003 12 Agustus 2003
Prof. Dr. Ahmad Mattulada Mantan Guru Besar Universitas Hasanuddin Keppres No.86/TK/2000 11 Agustus 2000
Ali Akbar Navis Budayawan Keppres No.85/TK/2003 6 November 2003
Amir Pasaribu Musisi dan Seniman Keppres No.55/TK/2002 12 Agustus 2002
Bacharuddin Jusuf Habibie Presiden Republik Indonesia Kepres No.40/TK/1998 27 Mei 1998 [9]
Basoeki Abdullah Pelukis 2011 [7]
Bing Slamet Seniman Keppres No.86/TK/2003 6 November 2003
Boediono Wakil Presiden Republik Indonesia 2009
Hendra Gunawan Pelukis dan Pematung Keppres No.86/TK/2015 7 Agustus 2015 [10]
Herman Omordow Pengukir dan Pemahat Suku Asmat 2011 [7]
Hoessein Djajadiningrat Ilmuwan Keppres No.86/TK/2015 7 Agustus 2015 [10]
Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Keppres No.112/TK/2014 19 Oktober 2014
Karaeng Pattingaloang Perdana Menteri Gowa, Raja Tallo Keppres No.74/TK/2019 13 Agustus 2019 [11]
Ma'ruf Amin Wakil Presiden Republik Indonesia Keppres No.113/TK/2019 22 Oktober 2019
Mangkunegara VI Adipati Mangkunegara Keppres No.66/TK/2016 10 Agustus 2016 [8]
Martha Tilaar Pengusaha
Megawati Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia Keppres No.66/TK/2001 8 Agustus 2001 [12]
Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Keppres No.84/TK/2004 27 Oktober 2004
Mustofa Bisri Kiai, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Keppres No.86/TK/2015 7 Agustus 2015 [10]
Moehammad Sjafei Guru dan Pendiri INS Kayutanam Keppres No.74/TK/2019 13 Agustus 2019 [11]
K.P.H. Notoprojo Budayawan Jawa Keppres No.86/TK/2015 7 Agustus 2015 [10]
Nursjiwan Tirtaatmadja Perancang Busana
Petrus Josephus Zoetmulder Ahli Kebudayaan Jawa, Budayawan
Siti Baroroh Baried Dosen Filologi Keppres No.74/TK/2019 13 Agustus 2019 [11]
Soejoedi Wirojatmodjo Arsitek Keppres No.66/TK/2016 10 Agustus 2016 [8]
Taufiq Ismail Sastrawan
Titiek Puspa Penyanyi, Pencipta Lagu 2011 [7]

Referensi

  1. ^ a b Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Bintang Budaya Parama Dharma" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2018-02-25. 
  2. ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1980 Tentang Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma" (PDF). Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-23. 
  3. ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan" (PDF). Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  4. ^ "Tanda Kehormatan yang dimiliki Presiden". Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 10 Mei 2019. Diakses tanggal 2019-08-23. 
  5. ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010" (PDF). JDIH Kementerian Sekretariat Negara. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  6. ^ "Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma Presiden Abdurrahman Wahid". Kepustakaan Presiden-Presiden RI. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-24. 
  7. ^ a b c d "Kristiani Herawati Dapat Bintang Tanda Jasa karena Temani Presiden SBY". REPUBLIKA.co.id. 12 Agustus 2011. Diakses tanggal 2021-04-24. 
  8. ^ a b c Lumanauw, Novy (15 Agustus 2016). "Dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma , Martha Tilaar: Saya Kaget". BERITASATU. Diakses tanggal 2021-04-23. 
  9. ^ "Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie". Kepustakaan Presiden-Presiden RI. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-24. 
  10. ^ a b c d Lumanauw, Novy; Paath, Carlos K.Y. (13 Agustus 2015). "Ini Penerima Tanda Kehormatan dari Pemerintah RI". BERITASATU. Diakses tanggal 2021-04-23. 
  11. ^ a b c BPMI Sekretariat Presiden (15 Agustus 2019). "Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan bagi 29 Tokoh". Presiden Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-23. 
  12. ^ "Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma Presiden Megawati Soekarnoputri". Kepustakaan Presiden-Presiden RI. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-24. 

Pranala luar

Lihat pula