Tristan da Cunha
Tristan da Cunha (IPA: [ˈtrɪstən də ˈkuːnə]) adalah sekelompok kepulauan gunung berapi terpencil di sebelah selatan Samudra Atlantik. Kepulauan ini juga merupakan kepulauan berpenghuni paling terpencil di dunia, dikarenakan wilayah berpenghuni terdekat lainnya terletak sejauh 2.187 km (Cape Town di Afrika Selatan), 2.437 km (Saint Helena), dan 4.002 km (Kepulauan Falkland).[1][2] Kepulauan ini secara administratif merupakan bagian dari Saint Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha, yang merupakan salah satu wilayah seberang laut Britania Raya, bersama dengan Saint Helena dan Ascension. Wilayah ini terdiri dari pulau utama, Tristan da Cunha (luas: 98 km²), dan pulau-pulau tak berpenghuni lainnya seperti Pulau Gough, Pulau Inaccessible, dan Pulau Nightingale. Per Januari 2021, Tristan da Cunha dihuni oleh 244 penduduk tetap yang semuanya berkewarganegaraan Wilayah Seberang Laut Britania Raya.[3] Pulau-pulau lainnya tidak berpenghuni, kecuali di Pulau Gough yang memiliki stasiun pengamatan cuaca yang dihuni oleh petugas dari Afrika Selatan.
Tristan da Cunha | |
---|---|
Semboyan: Our faith is our strength | |
Ibu kota | Edinburgh of the Seven Seas |
Bahasa resmi | Inggris |
Pemerintahan | Bagian dari Saint Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha |
Dihuni pertama kali 1810 | |
Populasi | |
- Sensus Penduduk 2021 | 244 |
Mata uang | Pound sterling (£) ( GBP ) |
Zona waktu | GMT (UTC+0) |
Kode telepon | 290 |
Ranah Internet | .sh |
Tristan dan Cunha adalah salah satu Wilayah Seberang Laut Britania Raya dengan konstitusi miliknya sendiri. Tidak terdapat lapangan terbang di pulau utama; satu-satunya cara untuk datang dan pergi dari Tristan adalah dengan kapal laut yang menempuh waktu enam hari perjalanan dari Afrika Selatan.[4]
Sejarah
Kepulauan ini pertama kali terlihat oleh penjelajah Portugis pada tahun 1506 yang bernama Tristão da Cunha, walaupun kondisi laut pada waktu itu tidak memungkinkannya untuk berlabuh. Kemudian dia memberi nama pulau utama dalam gugus kepulauan itu dengan menggunakan namanya sendiri, Ilha de Tristão da Cunha, kemudian di Inggris-kan menjadi Tristan da Cunha.
Pada tahun 1643, kru Heemstede yang diketuai Claes Gerritsz melakukan pendaratan tercatat yang pertama. Penelitian pertama atas kepulauan ini dilakukan oleh kapal Prancis L'Heure du Berger pada 1767. Penelitian dilakukan dan penelitian atas garis pantai pun dilaksanakan. Keberadaan air pada air terjun besar Big Watron, dan di danau yang ada di pantai sebelah utara juga dicatat. Hasil dari penelitian itu dipublikasikan oleh Royal Navy hydrographer pada tahun 1781.
Referensi
- ^ "What's the most remote spot on Earth?". HowStuffWorks (dalam bahasa Inggris). 2009-08-25. Diakses tanggal 2021-02-02.
- ^ M. A., Geography; B. A., Geography. "Tristan da Cunha, the World's Most Remote Island". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-02.
- ^ Grundy, Richard. "Population Update". www.tristandc.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-02.
- ^ Corne, Lucy. "Tristan da Cunha: a journey to the centre of the ocean". Lonely Planet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-02.