Keramat (film)

film Indonesia

Keramat merupakan film horor dari Indonesia yang dirilis pada 3 September 2009, disutradarai oleh Monty Tiwa dan ko sutradara Ivander Tedjasukmana dan diproduksi oleh Starvision Plus. Film ini dibintangi antara lain oleh Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Miea Kusuma, Dimas Projosujadi, Diaz Ardiawan, dan Brama Sutasara. Film ini syuting tanpa menggunakan skenario film. Jadi di dalam film ini, apapun yang dilakukan oleh tim produksi selalu ditangani oleh tim Moviesta Pictures dan Monty Tiwa sendiri.

Keramat
SutradaraMonty Tiwa
ProduserChand Parwez Servia
Ditulis olehMonty Tiwa
PemeranPoppy Sovia
Migi Parahita
Sadha Triyudha
Miea Kusuma
Dimas Projosujadi
Diaz Ardiawan
Brama Sutasara
Penata musikBongky Marcel
SinematograferUcup Supena
PenyuntingBenjamin W. Tubalawony
Perusahaan
produksi
DistributorKharisma StarVision Plus
Tanggal rilis
3 September 2009
Durasi82 menit
NegaraIndonesia Indonesia

Sinopsis

Sebuah tim produksi film berjudul "Menari di Atas Angin" berangkat dari Jakarta ke daerah Bantul dalam rangka melakukan pra-shooting. Yang berangkat adalah sang sutradara wanita bernama Miea (Miea Kusuma), asisten sutradara Sadha (Sadha Triyudha), manajer produksi Dimas (Dimas Projosujadi), kedua pemain utama Diaz (Diaz Ardiawan) dan Migi (Migi Parahita). Bersama mereka ditemani tim behind-the-scene yakni Poppy (Poppy Sovia) dan kameramennya Cungkring (Monty Tiwa). Selama perjalanan menggunakan kereta, Poppy sebagai pewawancara merekam aktivitas tim produksi. Di Bantul, mereka dipandu oleh talent lokal bernama Brama (Brama Sutasara), ketika itu kondisi Migi kurang baik, terlebih setelah di dalam mobil, mereka diganggu oleh seseorang yang menyuruh mereka untuk pulang. Sesampai di desa terpencil untuk pra-shooting, banyak keanehan yang direkam oleh kamera seperti bunyi gamelan, suara orang menangis, dan penampakan wanita berbaju jawa.

Keesokan harinya, terjadi konflik karena hasil dari proses reading di Jakarta yang dianggap kurang maksimal oleh Miea, Mieapun sering menjadi naik darah. Setelah observasi tempat di Candi Borobudur, mobil yang ditumpangi Diaz, Migi, Poppy, Cungkring, dan Pak Lukman (sang driver) melihat kobaran api yang besar melintasi mobil mereka. Setelah bertanya kepada penduduk lokal yang aneh, mereka berhasil kembali ke penginapan. Di penginapan, kesasaran itu dikira sebagai argumen Diaz yang dikira pergi ke diskotek. Keesokannya, Migi terlihat lemah dan saat diperiksa oleh Poppy di tempat tidurnya, ia menemukan uban. Ketika Migi dibopong untuk dibawa ke dokter, tubuh Migi tidak sanggup diangkat walaupun sudah enam orang yang mengangkatnya. Pada malamnya, para tim menemukan Migi menyinden dengan bahasa jawa, kemudian mereka menyimpulkan bahwa Migi kerasukan roh halus bernama Nyi Pramodawerdani yang menempati daerah ini. Saat siang keesokan harinya, Miea memarahi Dimas karena proses pra-shooting yang menjadi molor dan tidak kondusif dengan jadwal shooting yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Miea juga memaksa Poppy dan talent lain untuk memulangkan Migi kendati kondisinya masih buruk karena Miea mempunyai banyak aktris cadangan casting untuk menggantikannya.

Setelah beragam argumen, diputuskanlah untuk memanggil paranormal. Ketika berkonsultasi, Migi yang seharusnya di kamar pergi ke paranormal dan berbicara. Alasan Nyi Pramodawerdani untuk merasuki Migi karena Migi masih keturunan darinya. Kemudian, paranormal itu meramu bahan ramuan untuk Migi dan hanya memperbolehkan masuk Sadha, Brama, dan Dimas untuk membantu si paranormal. Setelah dimuncratkan ramuan dan dipegangi Sadha, Brama, dan Dimas, Migipun tenang dan tertidur. Setelah mereka berkumpul lagi di tengah penginapan, mereka mendapat fakta mengejutkan bahwa Migi menghilang padahal Sadha menjaga pintu kamar dan tidak melihat seseorang masuk maupun keluar, sang paranormal mengatakan Migi dibawa ke dunia roh halus. Kemudian, esok paginya, paranormal itu mengatakan bahwa mereka akan diantarnya ke Pantai Parangtritis, karena paranormal itu bilang pintu alam dunia manusia dengan dunia roh halus berada disana. Sadha, Brama, Dimas, Miea, Migi, dan Cungkring menunggu di tepian pasir sementara sang paranormal membaca mantera di pinggir laut. Kemudian seorang wanita penjual jamu datang dan menjajakan dagangannya. Setelah itu, ia pergi ke paranormal dan menghilang. Lalu, paranormal itu menyuruh keenam orang untuk mengikutinya, perlahan, seorang demi seorang menghilang.

Mereka saling bertemu di depan sebuah candi. Paranormal itu berpesan kepada Brama untuk mengikuti jalur melati untuk menemukan Migi. Mereka berenam mendengar suara di hutan dan pergi ke hutan tersebut. Di hutan, mereka menemukan banyak kejadian aneh yang berakibat pada menghilangnya tim produksi seperti Brama dan Diaz. Pada puncaknya, ratu penguasa dunia roh itu meminta agar manusia berhenti merusak alam dan berpesan mereka hanya bisa pergi sebelum matahari muncul dan apabila mereka tidak berhasil, mereka akan terperangkap di dunia roh selamanya. Setelah mereka berhasil membebaskan Migi, Dimas, Miea, dan Cungkring harus kehilangan nyawa saat ingin melarikan diri. Sadha menggendong Migi sementara kini Poppy yang memegang kamera, sampai di pinggir hutan dan tiba di lereng Gunung Merapi. Kemudian terjadi gempa, Poppy, Migi, dan Sadha berhasil melarikan diri kendati tanpa membawa kamera. Lalu, setelah rekaman berakhir, layar memunculkan kliping koran yang mengatakan gempa di Bantul bukan gejala alam biasa, serta memberitakan bahwa setelah 4 kru film hilang, kamera berhasil ditemukan sebagai referensi penyelidikan.[1]

Trivia

1. Film Keramat ini menggunakan kamera Panasonic P2. Kamera tercanggih di tahun itu dan masih menggunakan sistem syuting found footage ala Blair Witch Project. Yakni, memakai pendekatan dokumenter komplet dengan handheld camera dan nama asli pemainnya. Dan Syutingnya handheld semua. Hanya ada 3 shot yang tidak handheld yaitu shot di kamar Migi ketika dia mulai sakit, lalu saat pemunculan pocong dan shot terakhir di film ketika mulai ada gempa. Di semua shot itu , kamera diletakkan di tanah.

2. Karakter "Cungkring" yang merekam segala kejadian saat syuting tersebut ternyata adalah Monty Tiwa. Sang Sutradara itu sendiri.

3. OST film Keramat dinyanyikan oleh Poppy Sovia OST KERAMAT - Poppy Sovia

4. Setelah 10 tahun berlalu film ini dirilis, Monty Tiwa melihat lagi ke belakang. Dan sadar bahwa proses ini terlalu ugal-ugalan dan nekat. Karena bergerak hanya berdasarkan outline general yang ada di kepalanya dan tanpa panduan skenario tertulis. Namun, justru karya ini, ia dikenal sukses melahirkan genre ini di perfilman Indonesia.

5. Kilas Baliknya, film Keramat ini yang ditangai oleh Monty Tiwa, beliau mengabari para kru sekitar 3-4 jam sebelum syuting tentang garis besar scene yang akan disyuting, agar bisa persiapan kebutuhan artistik, kostum dan lainnya. Sementara untuk para pemain, beliau baru beritahu 10 menit sebelum adegan dimulai tentang scene yang akan disyut. Scene yang akan disyut itu linear, sesuai urutan kejadian. Jadi tidak ada yang namanya jumping scene seperti proses shooting film pada umumnya.

6. Fakta mencenangkan dari film ini adalah, ketika sebuah adegan terekam dalam film ini, ada 2 yang beneran terekam. Satu berupa visual, satu lagi hanya audio. Yang audio, bila penonton teliti ada scene malam harı, terdengar suara drumband militer. Mereka syuting itu di desa Segoroyoso, Bantul jam 2 subuh. Penduduk setempat sudah biasa mendengar suara derap kaki tentara dan drumband militer itu meskipun tanpa wujud. Sementara yang visual, ada sebuah penampakan perempuan di mana saya sendiri saat memegang kamera juga ikut kaget hingga kamera bergoyang dan hampir jatuh. Sadha yang ada di depan kamera, bingung saat melihat muka saya pucat, dan dia bertanya “Kenapa sih?”. Saat itu cuma ada saya, Sadha dan kamera saja. Kru kami ada 200 meter di belakang. Karena nggak mungkin mereka dekat-dekat sebab kamera saya memutar 360 derajat. Makanya, Monty Tiwa meminta semua kru agar tidak ikut saat itu supaya tidak bocor di kamera. Itu semua ada di dalam film.

7. Pada saat melakukan post produksi film Keramat, beberapa kali harddisk film sempat mengalami kendala dan berbagai hal, dan hingga akhirnya, film ini bisa rilis dinikmati oleh penonton Film Indonesia.

8. Film ini dihadirkan untuk screening di B-Movie, Underground & Trash Film Festival 2010 Breda,The Netherlands - Show tanggal 12 & 13 Sept 2010 dan screening 20 Mei hingga 13 Juni 2010 di Amsterdam dalam rangka 4th CinemAsia Film Festival Neterlands 2010.

8. Setelah 10 tahun lebih film ini dirilis, akhirnya Monty Tiwa menghadirkan sekuel film Keramat ini.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "KapanLagi.com: 'KERAMAT', Kisah Horor Tanpa Skenario". KapanLagi.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-08.