Deddy Sutomo
Templat:Infobox artis indonesia Deddy Sutomo (lahir 17 Juli 1947) adalah seorang aktor film dan politikus Indonesia.
Karir
Sebelum di dunia film
Perjalanan hidup Deddy memang cukup aneh. Walaupun sejak muda ia tertarik pada dunia seni budaya, Deddy tidak sejak awal berkecimpung di bidang sinematografi. Pada awalnya ia adalah seorang guru di SMEA Negeri Klaten, mengajar Prakarya. Tidak puas sebagai guru, baru kemudian ia mencoba hijrah ke Jakarta untuk merubah nasib. Semula ia menjadi tenaga kreatif di PT Sanggar Prativi. Ia meningkatkan kemampuan aktingnya dengan mengikuti kursus elementer Sinematografi yang diselenggarakan oleh Yayasan Film Indonesia.
Karir film
Lewat film pertamanya, "Awan Jingga" (1970) ia masuk dalam dunia film. Bila pada awal-awal kariernya di depan kamera ia mendapat peran jagoan, selanjutnya peran yang dimainkannya beragam: Pernah ia menjadi seorang pendekar (dalam "Panji Tengkorak"), santri (dalam "Atheis"), peranakan Cina ("Mustika Ibu"), pawang buaya ("Buaya Putih"), sampai penjahat ("Marabunta"), pembunuh ("Laila Majenun") atau narapidana ("Embun Pagi"). Tapi ia juga pernah memerankan tokoh penting dalam sejarah kita, Jenderal Sudirman ("Janur Kuning"). Beragam peranan itu menunjukkan kemampuan Deddy dalam seni peran.
Akhir karir film
Ketika usianya makin bertambah, Deddy mengurangi kegiatannya di dunia akting. Dan peran yang pas untuk Deddy memang terbatas. Dalam film terakhirnya yang dibuat tahun 1992, "Tutur Tinular III" ia menjadi sebagai seorang empu yang berpraktik sebagai seorang "dukun".
Karir politik
Setelah tidak lagi main film, ia mencoba mencoba menjadi pengusaha, di antaranya dengan mendirikan PT Jakarta Pelangi Production. Tapi akhirnya Sang Panji Tengkorak ini masuk bidang politik. Diawali dengan duduk dalam MPP (Majelis Perimbangan Partai) PDI Perjuangan, ia kemudian dicalonkan sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan Jawa Tengah II.
Pada pemilu tahun 2004, Deddy Sutomo terpilih menjadi anggota DPR RI, dan berada dalam komisi X (Bidang Pendidikan).
Filmografi
- Awan Jingga (1970)
- Spy And Journalist (1971)
- Jang Jatuh di Kaki Lelaki (1971)
- Pandji Tengkorak (1971) ;dibintangi oleh Maruli Sitompul dan Lenny Marlina
- Dosa Siapa (1972) ;dibintangi oleh Rima Melati
- Marabunta (1973) ;dibintangi oleh Tina Juhara
- Jauh Dimata (1973) ;dibintangi oleh Brigitta Maria dan W.D Mochtar
- Atheis (1974) ;dibintangi oleh Kusno Sudjarwadi
- Mimpi Sedih (1974)
- Fadjar Menyingsing (1975)
- Laila Majenun (1975)
- Seribu Kenangan (1975) ;dibintangi oleh Bambang Irawan
- Senja di Pantai Losari (1975) ;dibintangi oleh Emilia Contessa
- Tanah Harapan (1976)
- Embun Pagi (1976)
- Mustika Ibu (1976)
- Santara Menumpas Perdagangan Seks (1977)
- Sejuta Duka Ibu (1977)
- Jakarta Jakarta (1977)
- Direktris Muda (1977)
- Nafsu Serakah (1977)
- Jalur Bali (1977) ;dibintangi oleh Maruli Sitompul
- Janur Kuning (1979) ;dibintangi oleh Kaharuddin Syah dan Dicky Zulkarnaen
- Film (1980)
- Sekuntum Mawar Putih (1981)
- Kereta Api Terakhir (1981)
- Panji Tengkorak vs Jaka Umbaran (1983) ;dibintangi oleh Teddy Purba dan Siska Widowati
- Buaya Putih (1982)
- Ratu Buaya (1983)
- Ken Arok - Ken Dedes (1983)
- Kerikil-Kerikil Tajam (1984)
- Putri Ular (1984)
- Anita (1984)
- Sona Anak Srigala (1984)
- Bayi Tabung (1988)
- Cinta Yang Terjual (1986)
- Tutur Tinular III (1992)
- Doa Yang Mengancam (2008)
Pranala luar
- * (Indonesia) Profil Deddy Sutomo di bibliografi film Indonesia