Maruli Sitompul

pemeran laki-laki asal Indonesia

Hisar Sahat Maruli Sitompul (21 Desember 1937 – 8 Oktober 1990) adalah seorang aktor Indonesia. Ia telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk enam Piala Citra Festival Film Indonesia dan memenangkan tiga diantaranya, termasuk aktor terbaik untuk perannya di film Laki-Laki dari Nusakambangan.

Maruli Sitompul
LahirHisar Sahat Maruli Sitompul
(1937-12-21)21 Desember 1937
Cilacap, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal8 Oktober 1990(1990-10-08) (umur 52)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainMaruli Sitompul
PekerjaanAktor
Tahun aktif1963–1990
Suami/istriMaria Fransisca Soesilowati
Anak3

Keluarga

sunting

Maruli Sitompul merupakan putra pertama dari enam bersaudara dari pasangan Bpk A. Ph Sitompul dan Ibu Simamora Purba. Ia memiliki lima orang adik yaitu Dra. Juliana Sitompul, Dra. Hasiholan Sitompul, Pdt. DR. Tiurlan Basaria Sitompul, S.Th., M.A., Irjen. Pol. Prof. DR. DPM Sitompul, SH., M.H., dan Drs. Firman Sitompul. Maruli Sitompul memiliki seorang isteri bernama: Maria Fransisca Soesilowati dan tiga orang anak laki-laki: DR. Drg. Poul D.H. Sitompul, G.M.H., M.M., Ir. Daniel B.M Sitompul, M.Psi, dan Yusak E. Sitompul. Anak pertamanya DR. Drg. Poul D.H. Sitompul, G.M.H., M.M menikah dengan Pramesti,S.E dan memiliki putera: Timothy Wisnu H.P. Sitompul, S.Ars., M. Ars.

Karier

sunting

Sejak sekitar tahun 1970 di mana Indonesia belum dapat melakukan proses mixing film sendiri, masih harus memproses mixing antara gambar,suara, sound efect, dan musik di laboratorium luar negeri seperti di Hongkong, Maruli Sitompul justru mendapat julukan "The Giant Voice" oleh insan film luar negeri karena volume suaranya yang memang besar dan khas. Namanya mulai diperhitungkan sejak membintangi film "Si Buta Dari Gua Hantu" pada tahun 1970, saat memerankan tokoh "Si Mata Malaikat" bersama Ratno Timur, Kusno Sudjarwadi dll.

Di film itu Maruli Sitompul membuktikan dedikasinya yang luar biasa pada dunia film, karena untuk memerankan tokoh "Si Mata Malaikat" tersebut dia harus menggunakan mata plastik yang terbuat dari plastik yang sangat keras, yang kalau jatuh bunyinya "thok", yang sebetulnya sudah dilarang oleh Dokter Matanya karena berisiko kebutaan, karena teknologi kedokteran mata saat itu belum semaju saat ini, belum ada soft lens. Tapi Maruli Sitompul "Nekad" mengambil risiko itu karena kecintaannya pada dunia film, sambil terus berdoa kepada Tuhan agar risiko kebutaan itu tidak dialaminya. Tahap itu berhasil dilaluinya dengan selamat. Film itu selesai. Justru dari actingnya di film "Si Buta Dari Gua Hantu" itu namanya langsung melejit dan sejajar dengan aktor senior pada zaman itu.

Penghargaan yang pernah diterimanya antara lain:

  • Aktor Harapan Terbaik pada Best Actor/actress PWI Jaya tahun 1971.
  • Aktor Terbaik II FFI 1979.
  • Aktor Terbaik FFI 1981 (Film: Laki-Laki dari Nusakambangan).
  • Aktor Pendukung Terbaik FFI 1982 (Film: Bawalah Daku Pergi).
  • Aktor Pendukung Terbaik FFI 1983 (Film: Di Balik Kelambu).

Selain itu budayawan Prof. Sutan Takdir Alisyahbana pernah menyatakan di beberapa surat kabar sekitar tahun 1980-an bahwa Maruli Sitompul Pantas mendapatkan Penghargaan Seni dari Pemerintah. Selain di bidang seni peran, ternyata Maruli Sitompul pernah mendapat penghargaan sebagai Pemenang Bintang Radio dan Televisi bersama Dr. Amoroso Katamsi.

WS Rendra pun pernah memberikan pernyataannya saat sama-sama menampilkan pertunjukan teater Paskah, di mana Maruli Sitompul berperan sebagai Yesus. Saat ditanya tentang acting Maruli Sitompul yang membuat penonton "Merinding", Si Burung Merak itu hanya geleng-geleng kepala dan menyatakan, "Acting Mas Maruli itu... tidak bisa dipelajari..." Rupanya tidak hanya dari masyarakat umum yang mengagumi acting Maruli Sitompul, beberapa Jenderal antara lain Jenderal TNI L.B. Moerdani juga mengagumi acting Maruli Sitompul. Saat isteri dan ketiga anaknya berbincang-bincang dengan Pak Beny di Mabes TNI, sang Jenderal mengatakan bahwa,"Saya sangat terkesan akan acting Pak Maruli Sitompul dalam film November 1828 (disutradarai oleh Teguh Karya). Karakternya sangat kuat dan dapat dimainkan dengan amat mengesankan. Saya kagum pada Pak Maruli Sitompul...."

Filmografi

sunting
Tahun Judul Peran Catatan
1963 Tangan-Tangan jang Kotor
1967 Petir Sepandjang Malam Jaya
1970 Si Buta dari Gua Hantu Mata Malaikat
Tuan Tanah Kedawung
1971 Bengawan Solo
Biarkan Musim Berganti
Pandji Tengkorak Kebobeok
Penunggang Kuda dari Tjimande Argasuta
Perawan Buta
1972 Mawar Rimba
1974 Atheis
Aku Cinta Padamu
Pengorbanan
Kemasukan Setan
Mencari Ayah
Melawan Badai Budi
Cinta Remaja
Maria, Maria, Maria
Senyum di Pagi Bulan Desember
Ratapan si Miskin
1975 Max Havelaar Demang
Pacar Pilihan Suroyudo
1976 Ingin Cepat Kaya
Cinta Kasih Mama
Mustika Ibu
Oma Irama Penasaran
Cintaku di Kampus Biru
Semoga Kau Kembali
Si Doel Anak Modern
1977 Gersang tapi Damai Pastor Donggo
Si Buta dari Gua Hantu: Duel di Kawah Bromo
Anggrek Merah
Kembang-Kembang Plastik Genggong
Si Buta dari Gua Hantu: Sorga yang Hilang
Rahasia Seorang Ibu Kakek
Guna-Guna Isteri Muda Dukun Usman
Napsu Serakah Cokrosewoyo
Gara-Gara Isteri Muda Hidayat
Terminal Cinta
Sisa Feodal Reso Menggolo
Gara-Gara Janda Kaya
Jalur Bali (Runtuhnya Sindikat Narkotika) Bos
Yang Muda, Yang Bercinta Ayah Sony
1978 November 1828 Kromoludiro
Perawan Desa
Pembalasan Guna-Guna Isteri Muda
1979 Dr. Siti Pertiwi Kembali ke Desa Atuk Raja
Anak-Anak Buangan
Kabut Sutra Ungu
1980 Laki-Laki dari Nusakambangan Mulyono
Bukan Sandiwara
Permainan Bulan Desember
Selamat Tinggal Duka
1981 Lima Sahabat
Jeritan Malam
Ketika Cinta Harus Memilih Ayah Faisal
Remang-Remang Jakarta
Sekuntum Mawar Putih
Sang Guru Mursalin
Bawalah Aku Pergi Dr. Ibrahim Mahmud
1982 Di Balik Kelambu Ayah Nurlela
1983 Budak Nafsu
Midah Perawan Buronan
1984 Jejak Pengantin
Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku
Sama-Sama Senang
Secangkir Kopi Pahit

Penghargaan dan nominasi

sunting
Penghargaan Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
Aktor-Aktris Terbaik PWI 1972 Aktor Terbaik Si Buta dari Gua Hantu Runner-up II
Festival Film Indonesia 1979 Pemeran Utama Pria Terbaik November 1828 Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Gara-Gara Isteri Muda Nominasi
1980 Perawan Desa Nominasi
1981 Pemeran Utama Pria Terbaik Laki-Laki dari Nusakambangan Menang
1982 Pemeran Pendukung Pria Terbaik Bawalah Aku Pergi Menang
1983 Di Balik Kelambu Menang

Pranala luar

sunting
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Soekarno M. Noor
Film : Kemelut Hidup
(1979)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Laki-Laki dari Nusakambangan
(1981)
Diteruskan oleh:
Zainal Abidin
Film : Putri Seorang Jenderal
(1982)