Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Padang Lawas Utara atau lebih sering disingkat dengan "Paluta" adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Padang Lawas Utara merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2007, sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2007, tentang Pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara. Ibu kota kabupaten ini adalah Gunung Tua. Pada tahun 2021, kabupaten Padang Lawas Utara memiliki jumlah penduduk sebanyak 269.845 jiwa, dengan kepadatan 69 jiwa/km².[2]
Kabupaten Padang Lawas Utara
ᯂᯅᯮᯇᯗᯩᯉ᯲ ᯇᯑᯝ᯲ ᯞᯋᯚ᯲ ᯥᯖᯒ | |
---|---|
Koordinat: 1°27′36″N 99°40′24″E / 1.46011°N 99.67346°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Utara |
Tanggal berdiri | 14 Agustus 2007[1] |
Dasar hukum | UU RI Nomor 37 tahun 2007[1] |
Ibu kota | Gunung Tua |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Andar Amin Harahap |
• Wakil Bupati | Hariro Harahap |
Luas | |
• Total | 3.918,05 km2 (1,512,77 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 269.845 |
• Kepadatan | 69/km2 (180/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 90,24% Kristen 9,75% - Protestan 9,34% - Katolik 0,41% Lainnya 0,01%[3] |
• IPM | 70,11 (2021) tinggi[4] |
Zona waktu | [[UTC]] |
Kode pos | 227XX |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | BB xxxx K* |
Kode Kemendagri | 12.20 |
DAU | Rp 598.032.227.000,00- (2020) |
Situs web | www |
Sejarah
Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2007. Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi 3 wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai kabupaten induk dengan ibukota Sipirok, kemudian Kabupaten Padang Lawas Utara dengan ibukota Gunung Tua, dan Kabupaten Padang Lawas dengan ibukota Sibuhuan. Beberapa kecamatan yang masuk ke masing-masing kabupaten juga dimekarkan untuk menunjang pengembangan kabupaten.[5]
Dasar hukum pendirian Kabupaten Padang Lawas Utara adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 dan disahkan pada tanggal 14 Agustus 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 dan disahkan pada tanggal 14 Agustus 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas.[1] Drs. H. Arsyad, menjadi penjabat bupati sementara, dan Bachrum Harahap menjadi bupati pertama Padang Lawas Utara.[5]
Pemerintahan
Bupati dan Wakil
Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara. Bupati Paluta bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatra Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Padang Lawas Utara ialah Andar Amin Harahap, dengan wakil bupati Hariro Harahap. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Padang Lawas Utara 2018. Andar merupakan bupati Paluta ke-2 setelah kabupaten ini didirikan tahun 2007. Bupati sebelumnya adalah Bachrum Harahap yang menjabat selama dua periode, merupakan ayah kandung bupati saat ini. Andar dan Hariro dilantik oleh gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, pada 27 November 2018 Kota Medan, untuk masa jabatan 2018-2023.[6]
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2 | Andar Amin Harahap | 27 November 2018 | petahana | (2018) | Periode 1 | Hariro Harahap |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[7] | 2019–2024[8] | 2024–2029 | ||
PKB | 3 | 2 | 1 | |
Gerindra | 4 | 4 | 2 | |
PDI-P | 3 | 4 | 4 | |
Golkar | 6 | 8 | 9 | |
NasDem | 3 | 1 | 1 | |
Hanura | 2 | 0 | 1 | |
PAN | 2 | 2 | 3 | |
PBB | 1 | 3 | 5 | |
Demokrat | 3 | 4 | 2 | |
Perindo | (baru) 0 | 2 | ||
PPP | 2 | 2 | 0 | |
PKPI | 1 | 0 | ||
Jumlah Anggota | 30 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 11 | 9 | 10 |
Wilayah administrasi
Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari 12 kecamatan yaitu:
Demografi
Penduduk
Jumlah Penduduk Padang Lawas Utara pada hasil sensus 2010 berjumlah 223.531 jiwa dengan kepadatannya 57 per kilometer persegi, yang pada tahun 2020 meningkat menjadi 260.720 jiwa dengan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun sekitar 2,18 persen.
Etnis
Penduduk kabupaten Padang Lawas Utara cukup beragam etnis. Secara keseluruhan, mayoritas penduduknya berasal dari suku Batak Angkola. Berbagai jenis marga Batak Angkola, seperti: Harahap, Lubis, Siregar, Nasution, Hasibuan, Daulay, Dalimunte, Hutasuhut, Batubara. Selain itu, Batak Toba, Nias dan Jawa juga cukup banyak di PALUTA.[2]
Agama
Pemeluk agama Islam berjumlah 90,24%, kemudian Kristen Protestan 9,34%, Katolik 0,41% dan lainnya sekitar 0,01%.[3] Masyarakat Batak Angkola, Mandailing, Simalungun, Karo, Toba, Minangkabau dan Jawa, umumnya memeluk agama Islam. Sedangkan warga etnis Batak Toba, Karo, Simalungun dan Nias, lebih banyak memeluk agama Kristen. Sementara rumah ibadah terdapat 593 masjid, 34 gereja Protestan dan 1 gereja Katolik.[2]
Pariwisata
Kabupaten ini memiliki beberapa objek wisata, antara lain:
- Candi Bahal I, II dan III Portibi di desa Bahal Kec. Portibi Kab. Padang Lawas Utara
- Aek Milas Pangirkiran di Desa Pangirkiran Kec. Halongonan Kab. Padang Lawas Utara
- Danau Tao di Batang Onang Baru Kec. Batang Onang Kab. Padang Lawas Utara
- Danau Tasik di Simardona Kec Batang Onang Kab. Padang Lawas Utara
- Danau Sigayung di Desa. Sibatangkayu Kec. Padang Bolak Kab. Padang Lawas Utara
- Barumun Nagari Wildlife (Suaka Margasatwa Barumun) Sanctuary Desa, Batu Nanggar Kec. Batang Onang Kab. Padang Lawas Utara
- Water BOOM RCM di Pusat Kota Gunungtua Kab. Padang Lawas Utara (Water BOOM Terbesar dan terlengkap di Tabagsel)
- Batu Kapur di Paranginan Gunungtua Kab. Padang Lawas Utara
- Air Terjun Sihorbo di Sipiongot Kec. Dolok Kab. Padang Lawas Utara
- Bendungan Parigi Kec. Dolok Kab. Padang Lawas Utara
- Bendungan Janji Manaha kec. Dolok kab. Padang Lawas Utara
- Bendungan Batang Ilung di desa Sibagasi Kec. Padang Bolak Kab. Padang Lawas Utara
- Puncak Paluta di desa Purba Sinomba Kec. Padang Bolak Kab. Padang Lawas Utara
Transportasi
Beberapa transportasi umum yang ada di kabupaten ini adalah terdapat sebuah bandara yaitu Bandara Aek Godang yang berada di desa Aek Godang, kecamatan Hulu Siahapas, dengan melayani rute Gunungtua - Medan (PP). Sementara untuk bus antarkota-kabupaten dan antar provinsi, terdapat CV. Batang Pane Baru (Gunungtua - Medan), PO. Batang Pane (Gunungtua - Dumai), CV. Padang Bolak (Gunungtua - Medan), CV. Putra Padang Bolak (Gunungtua - Medan), PT. Kita Bersama (Gunungtua - Pekanbaru - Jambi), Mandailing Antar Nusa (Gunungtua - PekanBaru), dan PT. ALS (Gunung tua - Jakarta - Bandung- Semarang - Malang - Surabaya - Jember).
Referensi
- ^ a b c "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ a b c d "Kabupaten Padang Lawas Utara Dalam Angka 2021" (pdf). www.palutakab.bps.go.id. hlm. 5, 66. Diakses tanggal 16 Juni 2021.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 16 Agustus 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2 Desember 2021.
- ^ a b "Sejarah Padang Lawas Utara". Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ "Lantik Andar Amin Jadi Bupati Paluta, Gubernur Edy Merasa Bagai Murid Melantik Guru". www.medanbisnisdaily.com. 27 November 2018. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara Periode 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-22. Diakses tanggal 2020-05-18.