Sabtu adalah hari istirahat atau bisa dibilang "hari sabat" bagi kaum Yahudi.

Nama lain lagi untuk hari ini adalah Saniscara, yang diambil dari bahasa Sanskerta dan berarti planet Saturnus, mirip dengan pengertian dalam beberapa bahasa-bahasa di Eropa, misalnya dalam bahasa Inggris, hari Sabtu adalah "Saturday" (dari "Saturn" (=Saturnus) + "day" (=hari)).

Selain itu ada lagi kata dalam bahasa Jawa, yaitu tumpek. Di Bali tumpek adalah hari Sabtu Kliwon.

Penggunaan di kalangan umat Yahudi

Hari Sabtu adalah hari istirahat, berhenti bekerja, dan hari beribadatnya umat Yahudi. Sabtu adalah hari ke-7 yang diperingati sebagai hari Sabat, hari perhentian Tuhan setelah menciptakan bumi dan seisinya (Alkitab).[1] Hari Sabat dirayakan oleh umat Yahudi sesuai dengan perintah Taurat dalam Keluaran 20:8-11. Orang Yahudi percaya, bahwa perhitungan hari Sabat tiap minggu ini tidak pernah terputus sejak dunia diciptakan.

Penggunaan di kalangan umat Kristen

Sejak hari Paskah pertama orang Kristen menyelenggarakan kebaktiannya pada hari Minggu untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus. Hal ini dinyatakan dalam Kisah Para Rasul 20:7:

"Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam."

Namun beberapa denominasi Kristen mempertahankan hari Sabtu, karena meyakini Taurat masih berlaku penuh dalam kehidupan orang Kristen. Denominasi-denominasi itu antara lain Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Yesus Sejati, Baptis Hari Ketujuh, United Church of God , an International Association, Messianic Judaism (Yahudi yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias Yahudi/Tuhan), Gereja Ortodoks Ethiopia Tewahedo, dan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (Gereja Unitarian Indonesia). Begitu juga Saksi-saksi Yehuwa mengadakan kebaktiannya pada hari Sabtu.

Lihat pula

Referensi