Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi) adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.

Osteoartritis
Informasi umum
SpesialisasiKedokteran keluarga, Bedah ortopedi, Reumatologi Sunting ini di Wikidata

Osteoartritis terdiri atas "osteoartritis primer" yang dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi, dan "osteoartritis sekunder" yang disebabkan oleh trauma tropisme atau cedera.[1]

Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut "kartilago" biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.

Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.

Penyebab

 
Area yang sering terkena osteoarthritis.

Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh reumatik atau asam urat. Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh pasien berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis yang mencapai hingga 60-70 persen. Osteoartritis dapat menyerang semua tulang rawan di sekujur tubuh, termasuk tulang belakang, tetapi terutama menyerang tungkai dari panggul, terutama lutut hingga pergelangan kaki, karena tungkai menahan berat tubuh dan karena itu untuk mengurangi risiko terjadinya osteoartritis, berat badan ideal harus dipenuhi. Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. Namun, beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:

Pengobatan

Rasa nyeri yang diderita oleh penderita penyakit ini dapat dikurangi dengan berbagai macam cara seperti pengompresan atau penyuntikan cairan sinovial ke bagian sendi. Penyuntikan cairan sinovial sintetis, walaupun cukup mahal harus segera dilakukan, jika diperlukan untuk mencegah keadaan yang lebih parah dimana harus dilakukan penggantian dengan sendi sintetis yang lebih mahal lagi, kadang-kadang perlu istirahat beberapa bulan dan hasilnya tidak lebih baik daripada jika hanya dilakukan penyuntikan cairan sinovial sintetis. Sayangnya, penyuntikan cairan sinovial sintetis harus dilakukan berkala sekitar setahun sekali.

Dokter spesialis yang tepat untuk masalah ini adalah:

  • Jika masih ringan, Dokter spesialis Reumatologi (Sp.PD-KR)
  • Jika keadaan menjadi lebih berat, Dokter spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi (Sp.OT)
  • Kedua Dokter spesialis di atas dapat dibantu oleh Dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR d/h Sp.RM), misalnya setelah diberi Suntikan Cairan Sinovial Sintetik, masih kaku dalam berjalan dan perlu penguatan otot-otot untuk berjalan atau setelah operasi dan lama berbaring atau tak berjalan, maka mungkin dibutuhkan alat bantu berjalan dan latihan berjalan.

Osteoartritis derajat ringan (stadium 1 dan 2)

Terapi non obat terdiri atas:

Terapi obat terdiri atas:

Osteoartritis derajat berat (stadium 3 dan 4)

Pilihan pengobatan terbaik sampai saat ini adalah operasi penggantian sendi. Operasi penggantian sendi adalah operasi yang dilakukan untuk mengganti sendi yang dilakukan untuk mengganti sendi yang telah rusak dengan prostesis.

Pencegahan

Pencegahan osteoartritis yang utama adalah mengubah gaya hidup, jika kegemukan maka berat badan harus diturunkan, harus berolahraga, tetapi tidak berlebihan dan hindari high-impact, misalnya senam high-impact dan lari jarak jauh, olahraga yang tidak banyak membebani lutut adalah berenang dan sepeda statis.[4]

Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Beberapa suplemen yang umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroitin, tetapi suplemen-suplemen ini belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, sehingga efek samping jangka panjangnya belum diketahui.[5]

Glukosamin

Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Di Indonesia, glukosamin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan komersial atau minuman susu tersuplementasi.

Kondroitin

Kondrotin sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama glukosamin. Ia merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun tulang rawan. Di Indonesia, kondroitin dapat diperoleh langsung dari makanan.

Referensi

  1. ^ Punzi L, Ramonda R, Sfriso P (October 2004). "Erosive osteoarthritis". Best Practice & Research. Clinical Rheumatology. 18 (5): 739–58. doi:10.1016/j.berh.2004.05.010. PMID 15454130. 
  2. ^ "Osteoarthritis". National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2015. Diakses tanggal 13 May 2015. 
  3. ^ Page CJ, Hinman RS, Bennell KL (May 2011). "Physiotherapy management of knee osteoarthritis". International Journal of Rheumatic Diseases. 14 (2): 145–51. doi:10.1111/j.1756-185X.2011.01612.x. PMID 21518313. 
  4. ^ Robertus Rimawan (August 21, 2014). "Kenali Penyebab Radang Sendi dari Gaya Hidup". 
  5. ^ Burdett N, McNeil JD (September 2012). "Difficulties with assessing the benefit of glucosamine sulphate as a treatment for osteoarthritis". International Journal of Evidence-Based Healthcare. 10 (3): 222–6. doi:10.1111/j.1744-1609.2012.00279.x. PMID 22925619. 

Pranala luar