Kafe

Revisi sejak 15 Maret 2022 06.07 oleh Hysocc (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan by 182.1.35.184 (bicara): Iklan)

Kafe dari (bahasa Prancis: café) secara harfiah adalah tempat (minuman) kopi.

Sebuah kafe di Johor, Malaysia.

Kafe adalah jenis restoran yang biasanya menyajikan kopi dan teh, selain minuman ringan seperti makanan yang dipanggang atau makanan ringan. Istilah "café" berasal dari kata Perancis yang berarti "kopi".[1][2]

Pengaturan kafe dikenal sebagai lingkungan sosial kasual di mana masyarakat dapat menemukan orang-orang membaca koran dan majalah, bermain permainan papan, belajar atau mengobrol dengan orang lain tentang peristiwa terkini. Itu juga dianggap sebagai tempat di mana informasi dapat dipertukarkan.

Kafe kadang-kadang disebut kedai kopi atau kedai kopi atau kedai teh dalam bahasa Inggris, kafe dalam bahasa Prancis dan bar dalam bahasa Italia (cafe atau café adalah ejaan umum yang digunakan dalam bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis, dkk. dieja "caffè" dalam bahasa Italia). Ini berbagi beberapa karakteristik bar dan beberapa karakteristik restoran mengingat pilihan makanan dan minuman yang disajikan, tetapi berbeda dari kafetaria yang merupakan jenis restoran di mana pelanggan dapat memilih dari banyak hidangan yang ditampilkan pada garis sajian.[3] Di beberapa negara, kafe dirancang untuk lebih menyerupai restoran yang menawarkan berbagai makanan panas dan mungkin berlisensi untuk menyajikan alkohol. Namun, sebagian besar kafe Inggris, kemungkinan tidak menjual alkohol karena budaya pub yang menonjol.

Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik untuk makan makanan ringan. Kafe memiliki definisi yang berbeda dengan warung.

Sejarah

Kafe diduga pertama kali muncul pada Makkahh pada sekitar tahun 1500 atau bahkan sekitar tahun 1200,[4][5][6] tetapi konsep kafe sebagai tempat berkumpul seperti yang kita ketahui sekarang diduga berasal dari Konstatinopel pada sekitar tahun 1555,[6][7] tetapi ada juga sumber yang mengatakan bahwa kafe pertama di Konstatinopel adalah kafe bernama Kiva Han yang didirikan pada 1475.[8] Dikarenakan kaum muslim tidak diperbolehkan meminum minuman keras, kopi menjadi alternatif terbaik dalam menjadi hidangan pada tempat berkumpul. Harga kopi yang relatif lebih murah juga mempermudah setiap kalangan untuk datang ke sebuah kafe, memesan secangkir kopi, dan mulai bersosialisasi.[9] Barulah pada sekitar abad 17, kopi mulai merambat ke Eropa dan menjadi salah satu alternatif bir paling populer, terutama di Inggris. Kafe di Eropa pertama kali dibuka di Venesia pada tahun 1647, diikuti dengan Inggris, lalu Wina.[4][5] Pada Amerika, teh merupakan pilihan minuman utama dikarenakan harga kopi yang mahal. Ketika pada 1882 dimana akhirnya terdapat standar untuk kualitas dan harga kopi, barulah warga Amerika mulai mendapatkan akses kopi yang luas.[4]

Kafe dulunya adalah tempat dimana kaum intelektual berkumpul. Seperti ahli filosofi, aktivis, politikus, seniman, ahli religi dan sebagainya. Kafe pun digunakan sebagai tempat berdiskusi dan berdebat tingkat tinggi dimana orang-orang dari latar belakang yang berbeda dapat saling menukar ide dan pemikiran. Karena banyaknya diskusi inilah, zaman ini juga disebut sebagai zaman revolusi pengetahuan yang disebut "Age of Enlightenment".[9][10][11] Tergantikannya bir yang mengaburkan pikiran dan menurunkan semangat ke kopi yang menambahkan energi sebagai hidangan utama dalam tempat berkumpul kalangan intelektual mempercepat perkembangan pendidikan dan pengetahuan pada zaman itu. Kafe pada zaman itu sering juga disebut sebagai "penny universities". Asal mula frasa ini diduga karena seseorang bisa datang dan duduk mendengarkan pembicaraan kaum intelektual untuk menambahkan pengetahuan mereka dengan hanya membayar secangkir kopi. [6][9]

Kafe juga digunakan sebagai tempat berita ditulis atau dibuat dan juga tempat untuk melakukan bisnis. Pada beberapa kafe di Venesia, terdapat juga hiburan berupa permainan yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Seperti koran harian, permainan kartu, dan biliar.[4]

Pada zaman sekarang, Kafe lebih mirip dengan restoran yang berfokus pada lingkungan yang santai. Beberapa kafe sekarang bahkan tidak berfokus untuk menjual kopi, melainkan lebih berfokus untuk menyediakan tempat yang cocok untuk duduk, bersantai, dan bersosialisasi, seperti dengan memberikan akses Internet kepada pengunjung.

Kontroversi

Politik

Sebagai tempat dimana tidak ada batasan dalam hal yang diperdebatkan, kafe adalah tempat terbaik untuk para aktivis untuk membagikan ideologinya. Sekitar tahun 1512 dan 1524, para imam di Makkah melarang kafe. Dikarenakan kafe merupakan tempat yang sangat bebas dalam menyampaikan opini politik, para imam khawatir bahwa akan lahir sebuah pemikiran yang bertentangan dengan aturan mereka pada masa itu.[6]

Pada 1633, Sultan Murad IV melarang masyarakat untuk meminum kopi. Pasalnya saudara laki-laki dan paman dari Murad IV terbunuh oleh pasukan Yanisari, pasukan yang secara rutin mengunjungi sebuah kafe. Para Sultan Ottoman juga memperpanjang larangan membuka kafe untuk menghindari perkumpulan aktivis yang menentang pemerintahan. Larangan ini berlangsung sampai abad ke 18, tetapi pada masa itu, budaya kafe telah tersebar ke seluruh Eropa.[9]

Agama

Pemerintah Makkahh awalnya melarang kopi dikarenakan efeknya yang dianggap memabukkan, tetapi lama-kelamaan kopi akhirnya diterima dengan baik.[4]

Tipe pada zaman modern

Umumnya pada zaman modern, terdapat empat tipe pelayanan yang ditawarkan, tipe pelayanan ini bergantung pada kafenya itu sendiri.[1][12]

  • Self Service, pengunjung datang lalu mengambil makanan/minuman yang mereka inginkan. Setelah mereka mengumpulkan barang yang mereka inginkan, pengunjung akan pergi ke counter untuk melakukan pembayaran
  • Service to Table, pengunjung datang lalu duduk di salah satu meja yang tersedia. Pelayan pun akan datang ke meja mereka untuk mengambil pesanan
  • Counter Service, pengunjung datang langsung ke counter dan langsung meminta pesanan ke pelayan. Pengunjung lalu duduk di salah satu meja untuk menunggu pesanan mereka selesai
  • Automatic Vending, pengunjung datang dan menggunakan koin untuk mengambil makanan/minuman dari sebuah mesin

Kafe pada zaman modern juga biasanya memiliki berbagai jenis hiburan yang berbeda dari zaman dahulu. Salah satu hiburan yang cukup populer adalah membiarkan pengunjung bermain atau setidaknya bertemu dengan hewan yang dirawat oleh kafenya. Hewan-hewan yang populer dalam menjadi atraksi kafe antara lain kucing, anjing, atau bahkan burung. Hiburan lain yang bisa ditemukan adalah kafe yang bertemakan sesuatu, seperti kafe modern yang dibuat serupa mungkin seperti kafe zaman dahulu.[13][14][15]

Referensi

  1. ^ a b "Pengertian dan Konsep Cafe Kekinian !!". amesbostonhotel.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  2. ^ Dewi, Kristina Hestiyanti Ika (6 Mei 2013). "PENGARUH LINGKUNGAN FISIK, INTERAKSI PELANGGAN- PELAYAN, KECOCOKAN TEMA-MAKANAN TERHADAP EMOSI DAN KEPUASAN PELANGGAN DI HOUSE OF RAMINTEN KOTABARU YOGYAKARTA". UAJY. 
  3. ^ "Pengertian Kafe (Cafe)". kanalinfo.web.id. 14 Februari 2017. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  4. ^ a b c d e "A History of the Cafe: Bringing People Togethe". craftsense.co. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  5. ^ a b "The Lure, the Intrigue of Cafe Culture". tourradar.com. 26 Mei 2016. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  6. ^ a b c d "The History of Coffee Houses". driftaway.coffee. 20 Agustus 2015. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  7. ^ Augustyn, Adam. "café - eating and drinking establishment". britannica.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  8. ^ Paanjanen, Sean (02 Juni 2019). "The Evolution of the Coffee House". thespruceeats.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  9. ^ a b c d Pearce Rotondi, Jessica (11 Februari 2020). "How Coffee Fueled Revolutions—And Revolutionary Ideas". history.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  10. ^ Ramjattan, Britanny (15 Januari 2020). "The History of Coffee Houses and Cafe Culture". coffeeordie.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  11. ^ "Coffee Shops: A Brief History". cafereality.co.uk. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  12. ^ Kecil, Lentera (15 Februari 2017). "Apakah Kafe Itu?". lenterakecil.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  13. ^ Pawelec, Tatiana. "The World's Most Unusual Cafes". travelsquire.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  14. ^ "20 Unique Cafes Around The World". thewingedfork.com. 24 Desember 2020. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  15. ^ Sanchez, Bianca; Ashraf, Syjil (20 Juli 2020). "Cool Coffee Shops and Restaurants You Need to See to Believe". thedailymeal.com. Diakses tanggal 22 Januari 2022.