Partai Masyumi (2020)
Partai Masyumi atau secara umum dikenal dengan Partai Masyumi adalah sebuah partai politik Islamis yang dibentuk pada 7 November 2020. Partai tersebut didirikan oleh Ahmad Yani, ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Meskipun partai ini diklaim sebagai penerus spiritual dari Partai Masyumi, partai ini memiliki basis fundamentalisme Islam yang lebih kuat, karena ditopang oleh para ulama dan bagian umat Islam Indonesia dari Para Tokoh Alumni 212.[1][2]
Partai Masyumi | |
---|---|
Ketua umum | Dr.Ahmad Yani,S.H.,M.H |
Sekretaris Jenderal | Assoc.Prof.Dr.TB Massa Djafar |
Dibentuk | 7 November 2020 |
Didahului oleh | Tokoh Ulama |
Diteruskan oleh | Majelis Syuro Muslimin Indonesia |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Surat kabar | https://partaimasyumi.id/ |
Keanggotaan (2019) | Aktif |
Ideologi | Islami Pancasila Antikapitalisme |
Posisi politik | Kanan-jauh ke Posisi Ketiga |
Agama | Islam |
Situs web | |
http://masyumi.org/ | |
Sejarah
Pada tanggal 7 September 2019, Panitia Pemeriksa Yayasan Partai Islam Ideologis/Panitia Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis, BPU-PPPII/P4II ) didirikan oleh berbagai kelompok reaksioner Islam Indonesia. Kelompok ini mengklaim untuk menghidupkan kembali Partai Masyumi legendaris yang dibubarkan pada tahun 1960 karena sebagian tokohnya terlibat mendukung PRRI dan mencoba menghidupkan kembali partai dengan nama "Masyumi 1945". Namun, di tengah proses, unsur Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia masuk ke dalam kelompok dan membajak secara sepihak. Hal ini menyebabkan pecahnya kelompok persiapan dan mengarah pada pembentukan Partai Masyumi Reborn. Sejumlah anggota setia kelompok persiapan kemudian mendirikan Partai Dakwah Rakyat Indonesia.[3]
Partai Masyumi Reborn atau lebih di kenal dengan Partai Masyumi, Partai Masyumi adalah Partai Politik Islam yang didirikan pada 7 November 1945. Para pendiri Partai Masyumi adalah para Tokoh Islam dari berbagai ormas Islam. Di antara para tokoh Islam tersebut adalah Hasyim Asyari, Sukiman, Wahid Hasjim, Abdul Malik Karim Amrullah, Aboebakar Atjeh, Muh. Natsir, Burhanuddin Harahap,Sjafruddin Prawiranegara, Moh. Roem, Muh. Isa Anshari, Kasman Singodimedjo, Anwar Harjono dan lainnya
Sikap ideologis dan politik
Partai Masyumi Reborn menganut agenda Islamis.
Partai tersebut telah dipengaruhi oleh Islamisme dan anti-kapitalisme yang kuat. Partai secara terang-terangan melarang kadernya untuk mengungkapkan kebahagiaan, bahkan hanya bertepuk tangan dan mengucapkan terima kasih atau selamat, mengklaim bahwa tindakan tersebut "menyerupai praktik Yahudi " dan harus menghindari perbankan atau mengambil/mendapatkan kepentingan finansial dari mereka, melihat mereka sebagai bentuk riba.
Partai juga menganjurkan jihadisme, tetapi bukan terorisme dan selanjutnya mencela penyalahgunaan Jihad dalam melakukan terorisme. Namun, partai mengklaim bahwa tindakan teroris Indonesia semua mungkin adalah set-up, "sangat politis", dan "tampak seperti upaya untuk melemahkan oposisi", menunjukkan partai yang berpihak pada narasi populis sayap kanan Islam. Partai ini mengadvokasi pencabutan Omnibus Law Penciptaan Lapangan Kerja, reforma agraria, keadilan sosial, dan advokasi lain yang serupa dengan kelompok sayap kiri di Indonesia. Sinkretisasi semacam itu telah membingungkan para ahli politik Indonesia tentang bagaimana akhirnya mengklasifikasikan keberpihakan partai.
Partai tersebut mengadvokasi penerapan syariah sebagai dasar hukum di Indonesia.[4]
Resepsi
Terbentuknya partai ini disambut baik oleh partai yang sepaham di DPR, yaitu Partai Keadilan Sejahtera. Partai berharap Masyumi Reborn akan memperkuat oposisi terhadap Joko Widodo dan mencari cara untuk bersekutu dengan mereka.
Partai-partai Islam tengah seperti Partai Persatuan Pembangunan, Partai Bulan Bintang, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa meremehkan elektabilitas partai, karena ideologinya yang "ekstrim" dan segmentasi pemilih yang sangat sempit.
Partai sekuler seperti Golkar dan PDI-P juga mengucapkan selamat atas pembentukan partai tersebut. Partai Golkar juga berpesan agar partai harus bergerak maju dan tidak "berpuasa di masa lalu" dan harus berinovasi untuk mendapatkan dukungan rakyat.
Referensi
- ^ Damarjati, Danu. "Tokoh-tokoh KAMI Bikin Masyumi Reborn". detiknews. Diakses tanggal 2021-11-16.
- ^ detikcom, Tim. "Partai Masyumi Reborn Dideklarasikan, Singgung PKS Tak Tampung Umat". detiknews. Diakses tanggal 2021-11-16.
- ^ Hadi, Syaiful (17 Mei 2021). "Pendirian Partai Dakwah Rakyat Indonesia, Bukan Masyumi. Ini Penjelasannya". infoMU.co. Diakses tanggal 8 Februari 2022.
- ^ "Masyumi Hidup Lagi: Tegakkan Hukum Islam dan Berdakwah". CNN Indonesia. 11 November 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2022.