Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, MS (lahir 15 Mei 1959) adalah akademisi dan pengajar Indonesia. Saat ini, ia menjabat Rektor Universitas Baiturrahmah periode 2016—2020.[2][3][4][5] Ia juga menjabat Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sumatra Barat periode 2018—2023 menggantikan Prof. Dr. Marlis Rahman.[6] Ia menjabat Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bidang Pendidikan periode 2011–2014.[7]

Musliar Kasim
Musliar Kasim
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Bidang Pendidikan
Masa jabatan
19 Oktober 2011 – 20 Oktober 2014
Menjabat bersama Wiendu Nuryanti
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
MenteriMohammad Nuh
Sebelum
Pendahulu
Fasli Jalal
Pengganti
Petahana
Sebelum
Rektor Universitas Andalas 9
Masa jabatan
2006 – 21 November 2011
Informasi pribadi
Lahir29 April 1958 (umur 66)
Padang Ganting, Tanah Datar, Sumatra Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriDra. Nasni Yetti
AlmamaterUniversitas Andalas
Institut Pertanian Bogor
University of the Philippines Los Baños[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal dan pendidikan

Musliar Kasim dilahirkan di Padang Ganting, Tanah Datar, Sumatra Barat pada 29 April 1958. Ia mengenyam pendidikan di SD Padang Ganting (1971) dan SMP Padang Ganting (1974). Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Padang pada 1975 hingga lulus pada 1977.[8]

Musliar menempuh studi S-1 di Fakultas Pertanian Universitas Andalas mulai 1978 hingga lulus meraih gelar Sarjana Pertanian pada 1983. Ia merampungkan kuliah S-2 Pertanian di Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar Magister Sains (M.S) pada 1983, dan sempat mengikuti kuliah pencangkokan di Universitas Gadjah Mada pada 1985. Ia meraih gelar doktor (Ph.D) dari University of the Philippines Los Baños, Filipina yang ia tempuh sejak November 1988 hingga lulus pada Februari 1992. Selain itu ia juga pernah mengikuti Training Management for Higher Education di Saga University, Jepang, antara September hingga Oktober 2004.[8][1][9][10]

Karier akademisi

Setahun setelah meraih gelar S-1, Musliar diangkat menjadi dosen tetap Fakultas Pertanian Universitas Andalas pada 1984. Ia menjabat Ketua Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian antara 1992 hingga 1993 dan Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian antara 1993 hingga 1994.[8]

Pada 1994, Musliar meraih predikat Dosen Teladan Universitas Andalas dan Harapan 1 Dosen Teladan Nasional. Rektor Fachri Ahmad (di kemudian hari menjabat Wakil Gubernur Sumatra Barat) mengangkat Musliar menjadi Sekretaris Lembaga Penelitian Universitas Andalas sejak 1994 hingga 2000. Ia lalu diangkat menjadi Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas sejak 2000 hingga 2002.[8]

Karier Musliar terus menanjak dan dipilih menjadi Pembantu Rektor I Universitas Andalas pada 2002 hingga 2005. Setelah Rektor Marlis Rahman terpilih dan dilantik menjadi Wakil Gubernur Sumatra Barat, Musliar terpilih untuk menjabat Rektor Universitas Andalas dalam pemilihan rektor yang diikuti oleh dosen dan Senat Universitas Andalas pada 6 Mei 2005. Pemilihan ini dilakukan dengan sistem voting dan Musliar meraih 52 dari 110 anggota senat yang hadir. Panitia pemilihan juga memasang televisi untuk masyarakat yang ingin memantau proses pemilihan rektor. Untuk pemilihan tahap akhir dilakukan dengan sistem tertutup. Musliar dilantik sebagai Rektor Universitas Andalas pada 2006 hingga 2009.[8] Pada 2009 ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua hingga 2013.[11] Selama menjabat rektor, ia juga menjabat Ketua Majelis Tinggi Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MTRPTN). Ia juga menjabat Wakil Komite Tetap Pengembangan Mutu & Industri Pendidikan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).[1]

Karier birokrat

Sebelum menyelesaikan masa jabatan rektor yang kedua kalinya, pada 2011 Musliar terpilih sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.[8][12] Selang beberapa bulan kemudian, dalam perombakan kabinet pada 20 Oktober 2011, Musliar diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Wamendikbud RI) Bidang Pendidikan mendampingi Menteri Mohammad Nuh.[13] Saat menjabat Wamendikbud RI, ia juga sempat menjadi Penjabat Rektor Universitas Sam Ratulangi antara Maret hingga Juli 2014.[14]

Kembali menjadi akademisi

Setelah menyelesaikan jabatan wakil menteri, ia kembali mengajar di kampus Universitas Andalas. Dua tahun kemudian, pada 13 Agustus 2016 ia diangkat menjadi Rektor Universitas Baiturrahmah hingga 2020.[15] Pada 16 Agustus 2020, ia kembali diangkat menjadi Rektor Universitas Baiturrahmah untuk periode kedua hingga 2024.[16][17]<ref>

Prestasi

  • Sebagai PTN Terbaik II Nasional di luar Pulau Jawa (Hasil Akreditasi BAN PT)
  • Peringkat 14 Nasional, kriteria alumni perguruan tinggi yang paling diminati perusahaan atau Peringkat I di luar Pulau Jawa (versi Pusdata Majalah Tempo tahun 2006)
  • Universitas dengan jumlah guru besar terbanyak (130 Guru Besar/Profesor) di Sumatra (2010)
  • Peringkat 26 dari 100 perguruan tinggi terbaik di ASEAN dan peringkat 8 di Indonesia (terbaik di luar pulau Jawa) berdasarkan survey Webome­tric per Januari 2011[1]

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Fasli Jalal
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Bidang Pendidikan

2011–2014
Diteruskan oleh:
Tidak ada
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Marlis Rahman
Rektor Universitas Andalas
2006—2011
Diteruskan oleh:
Werry Darta Taifur