Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian lain dari kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Repetisi merupakan bagian dari majas penegasan dan kerap digunakan sebagai sarana retorika. Jenis repetisi antara lain antanaklasis, epizeuksis, anafora, dan epifora.

Pengertian

Repetisi berasal dari bahasa latin, repetitio yang berarti, re: kembali lagi dan petere: mengarahkan, sehingga arti keseluruhan dari kata repetisi adalah pengulangan kembali. Majas repetisi merupakan kelompok majas perulangan jika ditinjau dari bentuknya.

Namun, jika dilihat dari maknanya, majas repetisi digolongkan menjadi majas penegasan. Majas repetisi merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan pengulangan kata, frasa, atau klausa yang sama untuk mempertegas makna dari kalimat atau wacana.

Dalam repetisi, pengulangan seluruh kata atau bentuk lain yang diulang memiliki arti kata yang sama. Dengan demikian, makna dan acuan yang terkandung dalam kata pengulangan tersebut pun sama, yang juga menandakan bahwa keseluruhan makna yang terbentuk di kalimat pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sama.

Namun, bentuk pengulangan kata yang disajikan dapat digunakan untuk menunjukkan kuantitas dan penegasan gagasan atau mungkin pula sekadar menambah nilai estetika. Inilah yang membuat keseluruhan makna dari kata-kata yang diulang sama, tetapi akan memiliki kesan di akhir pengulangan.

Menurut buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia, Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Nur Indah Sholikhati, majas repetisi adalah salah satu majas penegasan yang menyatakan maksud dan tujuannya dengan pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam kalimat. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi Kemendikbud mendefiniskan repetisi sebagai gaya bahasa yang menggunakan kata kunci yang terdapat di awal kalimat untuk mencapai efek tertentu dalam penyampaian makna ulangan (sandiwara dan sebagainya).

Sementara itu, Rika Lestari dalam buku Ringkasan dan Pembahasan Soal Bahasa Indonesia SMP menuliskan jika repetisi adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali. Ainia Prihantini turut memperjelas dalam Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia Superlengkap bahwa repetisi adalah majas berupa pengulangan kata atau kelompok kata yang sama, dengan maksud menarik perhatian atau bersifat sebagai penegasan. Majas repetisi juga bisa diartikan sebagai suatu cara memperkuat makna atau maksud dengan mengulang kata atau bagian kalimat yang hendak diperkuat maksudnya tersebut.

Selanjutnya, ada pula yang mengartikan majas repetisi sebagai majas yang memuat pengulangan berkali-kali terhadap kata atau kelompok yang sama untuk menegaskan maksud atau tujuan dalam suatu kalimat. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, majas repetisi menjadi bagian dari majas penegasan.

Majas penegasan sendiri merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berkias dan menyatakan penegasan untuk meningkatkan pengaruh dan kesan kepada pendengar atau pembaca. Gaya bahasa yang disebut dengan majas pengulangan itu juga bertujuan untuk meningkatkan pengaruh kepada pembaca untuk menyetujui ujaran atau kejadian.

Fungsi

Fungsi utama majas repetisi adalah pemanis di dalam karya sastra puisi. Oleh karena itu, tidak heran kalau majas pengulangan atau repetisi dikenal sebagai alat puitis murni. Keberadaan majas repetisi di dalam puisi akan memberi tekanan lebih ke dalam serangkaian kata serta menciptakan ritme tertentu.

Dengan adanya pengulangan kata atau akhir kata di setiap baris dalam puisi, maka puisi tersebut dapat meninggalkan jejak yang lebih membekas di hati pembaca. Alhasil, ide yang disampaikan oleh para penyair puisi akan lebih menarik perhatian dan mudah diingat para pembaca.

Tujuan

Tujuan penggunaan majas repetisi bisa dibedakan berdasarkan situasi atau kondisi orang yang mengucapkan majas tersebut. Berikut tujuan menggunakan majas repetisi:

  • Tujuan penggunaan majas repetisi adalah untuk mengubah pemikiran seseorang dan membuatnya mengikuti anjuran atau saran yang kita berikan. Hal ini dibuktikan secara ilmiah bahwa pemberian informasi yang dilakukan berulang kali dengan cara persuasif akan mampu melekat kuat di benak orang lain.
  • Tujuan penggunaan majas repetisi adalah sebagai alat retoris yang digunakan dalam rangka memberikan penekanan ataupun tekanan ketika berbicara dan menulis. Majas repetisi mudah ditemukan pada karya sastra meliputi prosa, puisi ataupun genre karya sastra lainnya.
  • Contoh majas repetisi banyak dibawakan oleh tokoh yang sedang berpidato dengan mengulangi beberapa frasa pendek maupun kata tunggal di dalam pidatonya. Pengulangan ini dilakukan untuk memperkuat maksud atau menyoroti pemikiran penting yang sedang dibawakan dalam pidato.
  • Penggunaan majas repetisi tidak hanya bermanfaat dalam memberikan tekanan ataupun menyoroti pemikiran penting dalam sebuah tulisan maupun pembicaraan, tetapi juga bisa menjadi alat utama penulis dalam mengembangkan ritme, nada, dan gaya.
  • Majas repetisi bertujuan untuk mempercantik suatu kalimat atau menambah nilai estetika dari kalimat tersebut karena memberikan kesan di akhir setiap pengulangan.

Referensi