Evangelikalisme

denominasi Kristen
Revisi sejak 20 Juli 2022 02.40 oleh SunDawn (bicara | kontrib) (perbaiki ringkasan, pindahkan beberapa konten ke penggunaan)

Evangelikalisme adalah istilah yang biasanya merujuk kepada praktik-praktik dan tradisi-tradisi keagamaan yang terdapat dalam agama Kristen Protestan konservatif. Evangelikalisme dicirikan oleh penekanan pada penginjilan, pengalaman pertobatan secara pribadi, iman yang berorientasi pada Alkitab dan keyakinan tentang relevansi iman Kristen pada masalah-masalah kebudayaan. Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Gereja-gereja, orang-orang, dan gerakan-gerakan sosial Protestan telah sering dicap evangelikal yang dibedakan dari Kristen liberal.

Pada tahun 2016, diperkirakan ada 619 juta orang evangelikal di seluruh dunia, berarti satu diantara 4 orang Kristiani merupakan penganut evangelikal.[1] Amerika Serikat merupakan negara dengan proporsi evangelikal terbanyak di dunia, dan merupakan grup agama yang terbesar di Amerika Serikat.[2][3] Evangelikal melintasi denominasi gereja, karena paham evangelikal terdapat di hampir semua denominasi gereja, antara lain gereja Reformed, gereja Metodis, gereja Lutheran, gereja Moravian, gereja Pentakosta, gereja Baptis, serta gereja karismatik.[4][5][6]

Penggunaan

Istilah 'evangelikal', dalam pengertian leksikal, tetapi juga yang lebih jarang digunakan, merujuk kepada apapun juga yang tersirat dalam keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani untuk 'Injil' atau 'kabar baik': ευαγγελιον evangelion, dari eu- "baik" dan angelion "kabar" atau "berita".[7] Dalam pengertiannya yang paling sempit, menjadi evangelikal berarti menjadi Kristen, artinya, didasarkan pada, dan dimotivasikan oleh, serta bertindak sesuai dengan, penyebaran pesan kabar baik atau kabar Injil dari Perjanjian Baru.[8][9][10]

Di Eropa daratan, kata yang sama dalam bahasa Inggris “Evangelical”, yang biasanya diterjemahkan menjadi “Injili” dalam bahasa Indonesia, biasanya diartikan sebagai Protestan atau bahkan Lutheran seperti yang biasa digunakan dalam terjemahannya ke dalam bahasa Jerman "evangelisch". Di Jerman, kelompok Protestan yang dikenal sebagai Lutheran di AS dan di berbagai tempat lainnya di seluruh dunia, secara eksklusif disebut sebagai Evangelische atau Injili, yang tergolong ke dalam Gereja Injili di Jerman.

Masuk ke Indonesia

Gerakan Injil masuk ke Indonesia pada tahun 1950-an, baik secara langsung dari Amerika Serikat maupun dari Eropa, dengan didirikannya sekolah-sekolah teologi pada masa itu, antara lain: Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT, berdiri tahun 1952) dan Institut Injili Indonesia (I-3, berdiri tahun 1959). Gerakan Injili di Indonesia juga disuburkan oleh kaum Injili di Jerman yang memberikan dukungan terhadap Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil di Indonesia (YPPII), dan oleh kaum Injili di Inggris melalui Overseas Missionary Fellowship (OMF) yang mengirimkan para misonari mereka untuk melayani di beberapa gereja dan lembaga Kristen di Indonesia. Sedangkan penyebaran di kalangan mahasiswa dilakukan melalui Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia yang merupakan kepanjangan tangan dari Campus Crusades for Christ.

Daftar tokoh evangelikal

Penerbitan

Kelompok-kelompok regional dan nasional

Gerakan evangelikalisme

Gerakan kontra-evangelisme

Lihat pula

Referensi

Kutipan

  1. ^ "Dans le monde, un chrétien sur quatre est évangélique". La Croix (dalam bahasa Prancis). 2016-01-25. ISSN 0242-6056. Diakses tanggal 2022-07-20. 
  2. ^ How Many Evangelicals Are There?, Wheaton College: Institute for the Study of American Evangelicals, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-30 
  3. ^ Smith, Gregory A.; Masci, David (3 March 2018). "5 facts about U.S. evangelical Protestants". Pew Research Center. 
  4. ^ Wilkinson, John Laurence (1993). Church in Black and White (dalam bahasa English). Saint Andrew Press. hlm. 40. ISBN 978-3-89144-301-9. This powerful spiritual awakening resulted in an amazing worldwide upsurge that firmly planted evangelical Christianity in the Caribbean, and the Moravian Church as an important element in West Indian life. Next came the Methodist... 
  5. ^ (Mohler 2011, hlm. 106–108): "A new dynamic emerged in the last half of the twentieth century as the charismatic and Pentecostal movements also began to participate in the larger evangelical world. By the end of the century, observers would often describe the evangelical movement in terms of Reformed, Baptist, Wesleyan, and charismatic traditions."
  6. ^ Wood, A. Skevington (1984). "The Lord's Watch: the Moravians" (dalam bahasa English). Christian History Institute. Diakses tanggal 26 July 2021. 
  7. ^ "Evangelical church | Definition, History, Beliefs, Key Figures, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-26. 
  8. ^ "Evangelicals and Evangelicalism" (dalam bahasa English). University of Southern California. Diakses tanggal 11 May 2022. At its most basic level, evangelical Christianity is characterized by a belief in the literal truth of the Bible, a “personal relationship with Jesus Christ,” the importance of encouraging others to be “born again” in Jesus and a lively worship culture. This characterization is true regardless the size of the church, what the people sitting in the pews look like or how they express their beliefs. 
  9. ^ Sweet, Leonard I. (1997). The Evangelical Tradition in America (dalam bahasa English). Mercer University Press. hlm. 132. ISBN 978-0-86554-554-0. ...evangelical Christianity, which united by a common authority (the Bible), shared experience (new birth/conversion), and commitment to the same sense of duty (obedience to Christ through evangelism and benevolence). 
  10. ^ Kidd, Thomas S. (24 September 2019). Who Is an Evangelical? (dalam bahasa English). Yale University Press. hlm. 4. ISBN 978-0-300-24141-9. What does it mean to be evangelical? The simple answer is that evangelical Christianity is the religion of the born again. 

Sumber

Pranala luar

.

Apologetika/Teologi Evangelikal
Penelitian tentang kelompok Evangelikal