Platipus

mamalia semi-akuatik bertelur dari Australia
Revisi sejak 11 November 2022 19.01 oleh Cahyogunadi (bicara | kontrib) (Perbaikan)

Platipus (Ornithorhynchus anatinus),[3] terkadang disebut sebagai platipus berparuh bebek, adalah mamalia semi akuatik yang bertelur dan endemik di Australia timur, termasuk Tasmania. Platipus adalah satu-satunya perwakilan hidup atau takson monotipik dari famili-nya (Ornithorhynchidae) dan genus (Ornithorhynchus), meskipun sejumlah spesies terkait muncul dalam catatan fosil.

Platipus
Rentang waktu: 9–0 jtyl
Miocene to Recent
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Ornithorhynchidae
Genus: Ornithorhynchus
Blumenbach, 1800
Spesies:
O. anatinus
Nama binomial
Ornithorhynchus anatinus
(Shaw, 1799)
Sebaran platipus
(merah – habitat asli, kuning – diperkenalkan)
Sinonim[2]
  • Ornithorhynchus agilis (de Vis, 1886)
  • Platypus anatinus (Shaw, 1799)

Bersama dengan empat spesies ekidna, platipus adalah salah satu dari lima spesies monotremes yang masih ada, yakni mamalia yang bertelur dan bukan melahirkan anak. Seperti monotremes lainnya, ia merasakan mangsa melalui elektrolokasi. Platipus adalah salah satu dari sedikit spesies mamalia berbisa, dimana platipus jantan memiliki taji di kaki belakang yang mampu menghantarkan bisa, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah pada manusia. Penampilan yang tidak biasa dari mamalia bertelur ini, yang berparuh bebek, memiliki ekor seperti biwara, dan berkaki seperti berang-berang ini membingungkan para naturalis Eropa ketika pertama kali menemukannya, dan para ilmuwan pertama yang memeriksa tubuh platipus yang diawetkan (pada tahun 1799) menilainya palsu, mengatakannya terbuat dari beberapa hewan yang dijahit menjadi satu.

Fitur unik platipus menjadikannya subjek penting dalam studi biologi evolusi, dan simbol ikonik Australia yang mudah dikenali. Platipus secara budaya bermakna signifikan bagi beberapa suku Aborigin Australia, yang juga biasa berburu hewan ini untuk dimakan. Platipus muncul sebagai maskot pada acara nasional dan ditampilkan pada bagian belakang koin dua puluh sen Australia, platipus juga merupakan lambang hewan negara bagian New South Wales. Hingga awal abad ke-20, manusia memburu platipus untuk diambil bulunya, tetapi sekarang platipus dilindungi di seluruh wilayah persebarannya. Meskipun program penangkaran hanya memiliki keberhasilan yang terbatas, dan platipus rentan terhadap efek polusi, namun ia tidak berada di bawah ancaman langsung.

Hingga tahun 2020, platipus adalah spesies yang dilindungi secara hukum di semua negara bagian di mana ia berada. Platipus terdaftar sebagai spesies yang terancam punah di Australia Selatan dan rentan di Victoria. Spesies ini diklasifikasikan sebagai spesies yang hampir terancam punah oleh IUCN, tetapi laporan pada November 2020 merekomendasikan agar spesies ini ditingkatkan statusnya menjadi spesies terancam punah di bawah Undang-Undang EPBC federal, karena perusakan habitat dan penurunan jumlah di semua negara bagian Australia.

Fisiologi

Temperatur tubuh platipus kira-kira 32oC. Temperatur ini lebih rendah dari kebanyakan Mammalia (sekitar 38oC). Tubuh platipus ditutupi bulu berwarna coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kaki platipus berselaput seperti bebek. Platipus juga memiliki paruh seperti bebek. Paruh ini digunakan sebagai organ sensor.

Berat platipus berkisar antara di bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg. Panjang tubuhnya sekitar 30–40 cm dan panjang ekornya sekitar 10–15 cm (jantan) dan 8–13 cm (betina). Platipus jantan lebih besar hingga 3x betinanya.

Platipus juga adalah hewan berbisa. Bisa ini digunakan dalam pertarungan perebutan wilayah atau pertempuran antar teman.

Ekologi dan habitat

Platipus adalah hewan malam dan semi-akuatik. Platipus adalah perenang yang baik dan menghabiskan banyak waktunya di dalam air untuk mencari makanan. Ketika berenang, platipus menutup matanya rapat-rapat dan menyerahkan sisanya kepada indra lainnya. Keempat kaki platipus berselaput. Ketika ia berenang, ia mengayuh dengan menggunakan kedua kaki depannya. Dan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya digunakan ekornya dan kedua kaki belakangnya. Platipus memakan cacing, larva serangga, dan yabbie yang digalinya atau ia tangkap pada saat berenang. Platipus juga sering dimasukkan ke dalam games games

Reproduksi

Platipus adalah hewan ovipar .Platipus menelurkan telur yang mirip dengan telur reptil, dan sedikit lebih bundar daripada telur burung. Platipus betina biasanya menelurkan dua telur pada saat yang bersamaan. Walaupun kadang-kadang memungkinkan platipus betina menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasi-nya terbagi menjadi tiga bagian.

  • Tahap pertama: embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung pada kantung merah telur untuk bernapas.
  • Tahap kedua: jari-jari kaki mulai muncul.
  • Tahap ketiga: gigi muncul.

Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah telur menetas, keluarlah bayi platipus tidak berambut yang langsung melekat pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi platipus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu (kurang lebih 4 bulan lewat).

Organ reproduksi platipus mirip dengan burung (aves). Platipus betina memiliki sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan dan ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).

Referensi

  1. ^ Woinarski, J.; Burbidge, A.A. (2016). "Ornithorhynchus anatinus". 2016: e.T40488A21964009. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-1.RLTS.T40488A21964009.en. 
  2. ^ Templat:GBIF
  3. ^ Templat:MSW3 Monotremata

Pranala luar