Adri Darmadji Woko

Sastrawan dan pewarta Indonesia
Revisi sejak 23 November 2022 22.32 oleh Rahmatdenas (bicara | kontrib) (Pranala luar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Adri Darmadji Woko (lahir 28 Juni 1951) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai salah satu perintis Komunitas Negeri Poci, bersama Kurniawan Junaedhie, Piek Ardijanto Soeprijadi, Handrawan Nadesul, Widjati, yang digagas sejak tahun 1993. Karya sastra Adri dalam bentuk cerita pendek, esei sastra, artikel, dan puisi dipublikasikan di sejumlah surat kabar nasional. Selain menulis karya sastra, dia juga menekuni profesi sebagai pewarta di Majalah Kartika. Tahun 2015, Adri menerima Anugerah Kebahasaan dan Kesastraan dari Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, atas karyanya, antologi puisi Cicak-Cicak di Dinding. Beberapa buku yang menghimpun puisinya bahkan masuk dalam katalog National Library of Australia. Nama dan kiprahnya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia terbitan Yayasan Hari Puisi 2018.[1][2][3]

Adri Darmadji Woko
Lahir28 Juni 1951 (umur 73)
Indonesia Yogyakarta, Indonesia
Pekerjaanpenyair
KebangsaanIndonesia Indonesia
PenghargaanAnugerah Kebahasaan dan Kesastraan, Badan Bahasa (2015)

Kehidupan pribadi

Adri Darmadji Woko lahir di Yogyakarta, 28 Juni 1951. Sejak duduk di sekolah menengah atas, tahun 1970, sudah meminati bidang sastra. Pada tahun 1972, dia merintis Kelompok Poci Bulungan, Kelompok Sastra Kuningan (1977), Kelompok Poci Jakarta (1979), Komunitas Negeri Poci (1993). Dia juga menerbitkan majalah Sirkuit, majalah Sastra 80. Adri pernah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Jakarta (Unija), namun tidak lulus. Kemudian dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Publisistik (STP)/Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta. Karyanya dalam bentuk cerita pendek, esei sastra, artikel, dan puisi dipublikasikan di sejumlah surat kabar/majalah nasional seperti Berita Yudha, Suara Karya, Merdeka, Berita Buana, Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Tjaraka, Selecta, Midi, Hai, Horison, dan sebagainya. Selain itu, dia juga aktif dalam kegiatan apresiasi sastra dengan menjadi juri lomba baca puisi. Selain menulis karya sastra, Adri juga bermain teater, bergabung dengan Teater Bulungan, Teater Saja, dan Teater Panuluh. Naskah yang pernah dimainkan antar lain Musuh Manusia (Moliere), Nyanyian Angsa (Anton P. Chekov).[4][5][6][7][8]

Selain menulis karya sastra, Adri juga menekuni profesi sebagai pewarta/redakktur/editor/pemimpin redaksi di beberapa majalah antara lain Sonata, Puteri Indonesia, Kartini, Halo, Pertiwi, Nona, Panasea, Mistis, Gelora Reformasi, Kencan, Kartika, dan Puan Pertiwi dengan status keanggotaan Persatuan Wartawan Indonesia seumur hidup. Tahun 2015, Adri menerima Anugerah Kebahasaan dan Kesastraan dari Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atas karyanya, antologi puisi Cicak-Cicak di Dinding. Beberapa buku yang menghimpun puisinya bahkan masuk dalam katalog National Library of Australia.

Bibliografi

  • Negeri untuk Rahadi (1951)
  • Darah Biru Kaki Empat (antologi puisi bersama Syarifuddin A. Ch., 1974)
  • Penyair Muda di Depan Forum (antologi puisi, 1976)
  • Boneka Mainan (1978)
  • Tonggak 4 (antologi puisi, 1978)
  • Puisi ASEAN 4 (antologi puisi, 1978)
  • Senandung Rumah Ibu (1993)
  • Dari Negeri Poci 1 (antologi puisi, 1993)
  • Dari Negeri Poci 2 (antologi puisi, 1994)
  • Serayu (antologi puisi, 1995)
  • Dari Negeri Poci 3 (antologi puisi, 1996)
  • Hijau Kelon (antologi puisi, 2003)
  • Gong Bolong (antologi puisi, 2008)
  • The Fifties (antologi puisi, 2010)
  • Senandoeng Radja Ketjil (antologi puisi 15 penyair, 2010)
  • Kencan (?)
  • Pertiwi (?)
  • Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia (antologi puisi sosial 51 penyair pilihan, 2012)
  • Kitab Radja-Ratoe Alit (antologi puisi alit 50 penyair Indonesia, 2011)
  • Suara-Suara yang Terpinggirkan (antologi puisi mbeling, 2012)
  • Dari Negeri Poci 4: Negeri Abal-Abal (antologi puisi, 2013)
  • Cicak-Cicak di Dinding (2014)
  • Jeruji Waktu (antologi puisi, 2014)
  • Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit (antologi puisi, 2014)
  • Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut (antologi puisi, 2015)
  • Kitab Karmina Indonesia (antologi puisi, 2015)
  • 1000 Haiku Indonesia (antologi puisi, 2015)
  • Sanghyang Jaran (2017)
  • Dari Negeri Poci 7: Negeri Awan (antologi puisi, 2017)
  • Dari Negeri Poci 8: Negeri Bahari (antologi puisi, 2018)
  • Cadar Fajar (2019)
  • Gambang Semarang (antologi puisi, 2020)

Penghargaan

Referensi

  1. ^ Profil Adri Darmadji Woko dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia, Yayasan Hari Puisi, 2018, ISBN 978-602-50502-0-6
  2. ^ Good Reads Adri Darmadji Woko, diakses 11 Januari 2017
  3. ^ National Library of Australia Adri Darmadji Woko, diakses 11 Januari 2017
  4. ^ Harian Sinar Harapan, 27 Agustus 1971
  5. ^ Harian Sinar Harapan, 8 Juni 1977
  6. ^ Harian Angkata Bersenjata, Sabtu, 18 April 1987
  7. ^ Harian Suara Karya, 22 September 1978
  8. ^ Ensiklopedi Tokoh Kebudayaan