Ci Tanduy
Ci Tanduy (aksara Sunda: ᮎᮤᮒᮔ᮪ᮓᮥᮚ᮪) atau biasa disebut sebagai Citanduy, adalah sebuah sungai yang mengalir di Pulau Jawa, Indonesia. Sepertiga panjang sungai ini adalah batas alami antara Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.[1][2][3] Sungai ini membelah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Cilacap.[4] Hulu sungai ini terletak di antara Gunung Sawal dan kompleks Gunung Galunggung, Gunung Telaga Bodas, Gunung Cakrabuana[5] dan Gunung Sadakeling.[6][7] Sementara muara sungai ini terletak di Cilacap dan membentuk suatu delta yang disebut sebagai "Muara Citanduy."[8] Hingga tahun 2010, volume sedimen yang terbawa oleh sungai ini dan mengendap di Segara Anakan diperkirakan mencapai 0,74 juta meter kubik per tahun.[1]
Ci Tanduy Citanduy Citandui, Tjilandoh, Tji Tandoei, Tjitandoej, Tji Tanduj, Tjitandoeli, Chi Tando, Tjitanduj, Tji Tandoej | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat Jawa Tengah |
Kabupaten | Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Pangandaran |
Kota | Banjar |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Gunung Cakrabuana |
- lokasi | Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat |
- elevasi | 1.200 m (3.900 ft) |
Muara sungai | Segara Anakan |
- lokasi | Samudra Hindia, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat |
- elevasi | 0 m (0 ft) |
Panjang | 180 km (110 mi)[1] |
Lebar | |
- rata-rata | 45 m (148 ft) |
Kedalaman | |
- rata-rata | 15 m (49 ft) |
Luas DAS | DAS: 3.649 km2 (1.409 sq mi)[1] |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1625102 |
Geografi
Sungai ini mengalir di sepanjang wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim muson tropis. Suhu rata-rata setahun sekitar 22 °C. Bulan terpanas adalah Maret, dengan suhu rata-rata 23 °C, and terdingin Februari, sekitar 20 °C.[9] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3547 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 533 mm, dan yang terendah September, rata-rata 56 mm.[10]
Ci Tanduy | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tabel iklim (penjelasan) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Peninggalan sejarah
Di aliran sungai Citanduy di sekitar areal pembangunan Bendungan Leuwikeris di daerah Keluruhan Benteng, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis ditemukan sebuah batu yang mirip jejak kaki manusia. Diduga batu tersebut berhubungan dengan peninggalan kerajaan Bojong Galuh hingga kerajaan Galuh pada zaman kuno yang berdiri di sepanjang sungai itu.[11]
Sebuah tank baja peninggalan tentara Belanda ditemukan tertimbun pasir selama 70 tahun di Sungai Citanduy, tepatnya di Lingkungan Parungsari, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, terlihat saat air sungai surut tajam. Diduga kendaraan tempur itu terjebak dalam pertempuran ketika menuju Yogyakarta pada waktu perang kemerdekaan 1945-1949. Pada tahun 2012, ada upaya mengangkat tank itu dari dalam pasir dan timbunan batu, tetapi gagal dilakukan, karena turun hujan lebat hingga air Citanduy naik kembali.[12]
Penanganan banjir musiman
Debit air sungai yang meningkat selama musim hujan sering menyebabkan banjir yang tidak jarang mengakibatkan kerusakan tanggul, jembatan dan tanah pertanian, serta korban jiwa.[13][14] Pada tanggal 10 Oktober 2016 jembatan Ketapangjaya, yaitu Jembatan Nasional yang menghubungkan Jabar-Jateng, amblas akibat tergerus anak sungai Citanduy di Kampung Purwaharja, Kota Banjar.[15] Guna menangani bencana alam banjir ini, pemerintah terus mengupayakan perbaikan tanggul di sepanjang sungai Citanduy secara bertahap, antara lain di Desa Sukanagara, Kacamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.[16][17]
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungai ini meliputi sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cilacap.[18] Hingga tahun 2011, terdapat 2.749.180 orang yang tinggal di daerah aliran sungai ini. Selain itu, juga terdapat lahan pertanian seluas 88.925 hektar yang dapat diairi oleh sungai ini.[1] Sungai ini menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat, karena tingginya laju sedimentasi di bagian hilirnya.[19]
Secara geografis DAS Citanduy terletak di antara 108°04' dan 109°30' BT, 7°03' dan 7°52' LS, membentang dari pegunungan Cakrabuana, tempat mata airnya, di sisi utara (1721 m dpl), hingga ke dataran rendah Segara Anakan di sisi selatan, berbatasan dengan pulau Nusa Kambangan dan Samudra Hindia.[18] Gunung Galunggung (2168 m), Gunung Telaga Bodas (2201 m) dan Gunung Sadakeling (1676 m) merupakan batas barat, Gunung Simpang Tiga merupakan batas timur, dan di tengah, bagian hulu, menjulang Gunung Sawal (1784 m).[18]
Daerah hilir merupakan wilayah ekosistem mangrove yang unik yaitu di Segara Anakan and pulau Nusa Kambangan.[20] Namun, tingkat sedimentasi yang tinggi mengancam keberadaannya. Pada tahun 1970 luas daerah Segara Anakan sekitar 4580 ha, kemudian tahun 2002 berkurang menjadi 850 ha.[19] Pada tahun 2005, daerah laguna berkurang menjadi seluas 700 ha, dan pada tahun 2012 hanya tersisa 600 ha.[21] Karena penyebab sedimentasi utama diketahui berada di perbatasan antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap, maka digali sebuah saluran pada tahun 2012 yang mengalirkan sebagian aliran sungai Citanduy melintasi Kabupaten Ciamis, bermuara ke Samudra Hindia di Nusawiru dekat Pantai Pangandaran.[21]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c d e "Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy" (PDF). Kementerian Pekerjaan Umum. 20 November 2013. Diakses tanggal 12 Desember 2022.
- ^ Rand McNally, The New International Atlas, 1993.
- ^ Ci Tanduy at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
- ^ Pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Barat Tahun 2012 - DAS Citanduy[pranala nonaktif permanen]
- ^ Hulu Citanduy terletak di Gunung Cakrabuana http://zoel-kifli.blogspot.co.id/2011/05/i-pendahuluan-1.html
- ^ http://ppejawa.com/ekoregion/das-citanduy/[pranala nonaktif permanen]
- ^ https://kabarpriangan.co.id/air-citanduy-surut/[pranala nonaktif permanen]
- ^ Muara Citanduy: Indonesia - National Geospatial-Intelligence Agency, Bethesda, MD, USA.
- ^ a b "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-03. Diakses tanggal 2017-07-28.
- ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-09. Diakses tanggal 2017-07-28.
- ^ Sungai Citanduy di Area Bendungan Leuwikeris Ciamis Simpan Segudang Sejarah. Harapan Rakyat. 02 Maret 2017.
- ^ Tank Peninggalan Belanda di Sungai Citanduy Kembali Terlihat Diarsipkan 2017-07-30 di Wayback Machine.. Oleh: Nurhandoko. Pikiran Rakyat. 23 Agustus 2015.
- ^ Tanggul Sungai Citanduy di Pangandaran Longsor. Syamsul Maarif. Sindonews. 31 Januari 2017.
- ^ Asyik Main di Dermaga Sungai Citandui, Dua Bocah Hanyut. Okezone News. 11 Maret 2016.
- ^ Jembatan Amblas Tergerus Sungai Citanduy. Tirto. 10 Oktober 2016.
- ^ Ambrol Sungai Citanduy Ditangani Bertahap[pranala nonaktif permanen]. Oleh: Gugum Rachmat Gumilar. Pikiran Rakyat. 2 Februari 2017
- ^ Pembangunan Tanggul Sungai Citanduy Masuk Kategori Penanganan Bencana. Syamsul Maarif. Sindonews. 5 Juni 2017.
- ^ a b c (Indonesia) Prasetyo, Lilik Budi (2004) Deforestasi dan degradasi lahan DAS Citanduy. Pusat Studi Pembangunan - Institut Pertanian Bogor/Partnership For Governance Reform in Indonesia UNDP.
- ^ a b (Indonesia) DAS Citanduy. Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy 2009.
- ^ White, Alan T; Martosubroto, Purwito; Sadorra, Marie Sol M, ed. (1989). The Coastal Environmental Profile of Segara Anakan-Cilacap, South Java, Indonesia. WorldFish. ISBN 9789711022549.
- ^ a b "Citanduy akan Disodet untuk Pulihkan Segara Anakan". March 3, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-30. Diakses tanggal 2017-07-28.