Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1999 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 7 Juni 1999 untuk memilih 462 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 1999-2004.
Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
7 Juni 1999 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
462 kursi Dewan Perwakilan Rakyat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kandidat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pemilihan Umum ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan setelah runtuhnya Orde Baru dan juga yang terakhir kalinya diikuti oleh Provinsi Timor Timur.
Pemilihan Umum ini diikuti oleh 48 partai politik, yang mencakup hampir semua spektrum arah politik (kecuali komunisme yang dilarang di Indonesia). Penentuan kursi dilakukan secara proporsional berdasarkan persentase suara nasional.
Pemilihan Umum ini seharusnya diselenggarakan pada tahun 2002, tetapi atas desakan publik untuk mengadakan reformasi serta mengganti anggota-anggota parlemen yang berkaitan dengan Orde Baru, maka pemilihan umum dipercepat dari tahun 2002 ke tahun 1999 oleh pemerintah waktu itu.
Pemilihan ini juga ditandai dengan maraknya aksi kerusuhan antar partai politik serta aksi perusakan peraga kampanye dan posko partai politik seperti kerusuhan pendukung PDI Perjuangan dan Golongan Karya di beberapa daerah serta Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa di beberapa daerah.[1][2][3]
Sistem pemilu
Sistem yang digunakan didasarkan pada sistem proporsional tertutup di tingkat provinsi. Di setiap provinsi, partai-partai diberikan kursi sebanding dengan porsi suara mereka. Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah kursi terbanyak, yaitu 82, sementara yang terendah adalah Bengkulu dan Timor Timur dengan masing-masing empat kursi.[4]
Pemilihan umum anggota DPR
Peserta
Hasil Pemilihan umum
No. | Partai | Jumlah suara | Persentase | Jumlah kursi | Persentase |
---|---|---|---|---|---|
1 | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 35.689.073 | 33,74% | 153 | 33,12% |
2 | Partai Golongan Karya | 23.741.749 | 22,44% | 120 | 25,97% |
3 | Partai Kebangkitan Bangsa | 13.336.982 | 12,61% | 51 | 11,03% |
4 | Partai Persatuan Pembangunan | 11.329.905 | 10,71% | 58 | 12,55% |
5 | Partai Amanat Nasional | 7.528.956 | 7,12% | 34 | 7,36% |
6 | Partai Bulan Bintang | 2.049.708 | 1,94% | 13 | 2,81% |
7 | Partai Keadilan | 1.436.565 | 1,36% | 7 | 1,51% |
8 | Partai Keadilan dan Persatuan | 1.065.686 | 1,01% | 4 | 0,87% |
9 | Partai Nahdlatul Ummat | 679.179 | 0,64% | 5 | 1,08% |
10 | Partai Persatuan | 655.052 | 0,62% | 1 | 0,22% |
11 | Partai Demokrasi Kasih Bangsa | 550.846 | 0,52% | 5 | 1,08% |
12 | Partai Politik Islam Indonesia Masyumi | 456.718 | 0,43% | 1 | 0,22% |
13 | Partai Daulat Rakyat | 427.854 | 0,40% | 1 | 0,22% |
14 | Partai Nasional Indonesia | 377.137 | 0,36% | 0 | 0,00% |
15 | Partai Syarikat Islam Indonesia | 375.920 | 0,36% | 1 | 0,22% |
16 | Partai Kristen Nasional Indonesia | 369.719 | 0,35% | 0 | 0,00% |
17 | Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis | 365.176 | 0,35% | 1 | 0,22% |
18 | Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia | 364.291 | 0,34% | 1 | 0,22% |
19 | Partai Demokrasi Indonesia | 345.720 | 0,33% | 2 | 0,43% |
20 | Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen | 345.629 | 0,33% | 1 | 0,22% |
21 | Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia | 328.654 | 0,31% | 1 | 0,22% |
22 | Partai Republik | 328.564 | 0,31% | 0 | 0,00% |
23 | Partai Kebangkitan Ummat | 300.064 | 0,28% | 1 | 0,22% |
24 | Partai Kebangkitan Muslim Indonesia | 289.489 | 0,27% | 0 | 0,00% |
25 | Partai Ummat Islam | 269.309 | 0,25% | 0 | 0,00% |
26 | Partai Katolik Demokrat | 216.675 | 0,20% | 1 | 0,22% |
27 | Partai Abul Yatama | 213.979 | 0,20% | 0 | 0,00% |
28 | Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong | 204.204 | 0,19% | 0 | 0,00% |
29 | Partai Indonesia Baru | 192.712 | 0,18% | 0 | 0,00% |
30 | Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia | 180.167 | 0,17% | 0 | 0,00% |
31 | Partai Cinta Damai | 168.087 | 0,16% | 0 | 0,00% |
32 | Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 | 152.820 | 0,14% | 0 | 0,00% |
33 | Partai Masyumi Baru | 152.589 | 0,14% | 0 | 0,00% |
34 | Partai Nasional Bangsa Indonesia | 149.136 | 0,14% | 0 | 0,00% |
35 | Partai Uni Demokrasi Indonesia | 140.980 | 0,13% | 0 | 0,00% |
36 | Partai Buruh Nasional | 140.980 | 0,13% | 0 | 0,00% |
37 | Partai Kebangsaan Merdeka | 104.385 | 0,10% | 0 | 0,00% |
38 | Partai Nasional Demokrat | 96.984 | 0,09% | 0 | 0,00% |
39 | Partai Aliansi Demokrat Indonesia | 85.838 | 0,08% | 0 | 0,00% |
40 | Partai Rakyat Demokratik | 78.730 | 0,07% | 0 | 0,00% |
41 | Partai Pekerja Indonesia | 63.934 | 0,06% | 0 | 0,00% |
42 | Partai Islam Demokrat | 62.901 | 0,06% | 0 | 0,00% |
43 | Partai Musyawarah Rakyat Banyak | 62.006 | 0,06% | 0 | 0,00% |
44 | Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia | 61.105 | 0,06% | 0 | 0,00% |
45 | Partai Rakyat Indonesia | 54.790 | 0,05% | 0 | 0,00% |
46 | Partai Ummat Muslimin Indonesia | 49.839 | 0,05% | 0 | 0,00% |
47 | Partai Solidaritas Pekerja | 49.807 | 0,05% | 0 | 0,00% |
48 | Partai Pilihan Rakyat | 40.517 | 0,04% | 0 | 0,00% |
Jumlah | 105.786.661 | 100,00% | 462 | 100,00% |
Pemilihan presiden 1999
Pada bulan Oktober 1999, sekitar 4 bulan setelah pemilu legislatif, Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam sidang umum 1999 memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk masa bakti 1999-2004 melalui pemungutan suara. Pemilihan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada tanggal 20 Oktober 1999 untuk memilih Presiden Republik Indonesia dan tanggal 21 Oktober 1999 untuk memilih Wakil Presiden Republik Indonesia. Pemilihan ini menghasilkan pasangan Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri yang masing-masing dilantik secara langsung pada tanggal pemungutan suara.[5]
Referensi
- ^ Administrator (1999-05-04). "PPP-PKB Bentrok, Enam Tewas". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Astuti, Puji (2001). ""TRAGEDI POLITIK DONGOS JEPARA 30 APRIL 1999 : UPAYA PENGUNGKAPAN LATAR BELAKANG DAN AKAR PERSOALAN"". eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Abdulsalam, Husein. "Pemilu 1999: Parpol Islam dan Nasionalis Berlaga tanpa Komunis". tirto.id. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Evans (2003) pp. 126-127
- ^ Abdurrahman Wahid dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-4