Pardosi

salah satu marga Batak Toba
Revisi sejak 18 Maret 2023 08.08 oleh 114.122.9.57 (bicara) (Tarombo Raja Pardosi)

Pardosi (Surat Batak: ᯇᯒ᯲ᯑᯬᯘᯪ) adalah salah satu marga Batak Toba. Leluhur marga Pardosi berasal dari marga Siagian, yakni Raja Mardongan Siagian (sebagai marga Pardosi pertama) yang membuka perkampungan di Habinsaran dan menetap disana.

Pardosi
Aksara Batakᯇᯒ᯲ᯑᯬᯘᯪ
(Surat Batak Toba)
Nama margaPardosi
Artipar + dos + i
(yang menginginkan keadilan)
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Raja Isumbaon
3Tuan Sorimangaraja
4Tuan Sorbadibanua (Nai Suanon)
5Sibagot ni Pohan
6Tuan Dibangarna
7Raja Siagian
8Raja Partano
9Raja Guringguring Bosi
10Raja Ujung
11Pandean Duri
12Batara Guru Somasangkut
13Raja Situtu
14Raja Pangarobean
15Raja Mardongan (Pardosi)
Nama lengkap
tokoh
Raja Mardongan Pardosi
Nama istri
Nama anak
Nama boru1. Siboru Pinta Oloan (menikah dengan Raja Parsuratan Sitorus Pane)


2. Siboru Dinauli (menikah dengan Raja Sibagohdil Simanjuntak Mardaup)
Kekerabatan
Induk margaSiagian
Kerabat
marga
Turunan
  • Raja Urang
  • Hujur Batu
  • Pamahar
  • Ledung
  • Raja Manorsa
Matani ari
binsar
Br. Doloksaribu


Br. Naiborhu
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Toba
Daerah asalHabinsaran
Kawasan
dengan
populasi
signifikan

Etimologi

Nama Pardosi dalam Bahasa Batak Toba secara harfiah merujuk kepada kata par, dos, dan i yang memiliki arti sebagai orang yang menginginkan keadilan. Hal tersebut mengacu kepada:

  • Kata par dalam Bahasa Batak Toba merupakan prefiks yang dipakai sebagai penekanan,
  • Kata dos dalam Bahasa Batak Toba memiliki arti; sama (tentang keadilan), serupa jenisnya, merata,
  • Kata i dalam Bahasa Batak Toba merupakan kata penunjuk yang dipakai sebagai penekanan.

Tarombo

Berikut merupakan tarombo (silsilah) keturunan Raja Mardongan Pardosi:

Tuan Dibangarna
Raja PanjaitanRaja SilitongaRaja SiagianRaja Sianipar
Raja Partano
Raja Guringguring Bosi
Raja Ujung
Papaga LotePandean Duri
Batara Guru Somasangkut
Raja SitutuToga SianjurRaja PantunRaja Ega
Raja GinjangRaja SijauRaja NabuntuRaja Pangarobean
(Datu Pamaling)
Raja PaledangRaja Ujung
Raja ManganjuRaja PatualasRaja Mardongan
(Pardosi)
Raja BualbualRaja Dialaman
Raja UrangRaja Hujur BatuRaja PamaharRaja LedungRaja Manorsa

Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo) dan kisah yang diceritakan turun-temurun dari keturunan Raja Siagian, cicit Pandean Duri yang bernama Raja Mardongan mengalami konflik dengan saudara-saudaranya yang menyebabkan Raja Mardongan pergi meninggalkan kampung halamannya di Balige dan menetap di wilayah Habinsaran, akibat kekesalan terhadap saudaranya, keturunan Raja Mardongan tidak menggunakan marga Siagian, melainkan marga Pardosi.

Raja Mardongan Pardosi merupakan generasi kelima belas dari Siraja Batak.

Dalam perkembangannya, Keturunan Raja Mardongan Siagian Pardosi mengklasifikasikan diri ke dalam lima kelompok:

  • Raja Urang
  • Raja Hujur Batu
  • Raja Pamahar
  • Raja Ledung
  • Raja Manorsa

Kekerabatan

Keturunan Raja Mardongan Pardosi memiliki hubungan erat dengan marga Siagian sebagai marga induk dan juga marga-marga keturunan Tuan Dibangarna lainnya (Panjaitan, Silitonga, dan Sianipar) dengan memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain. Dikarenakan Raja Siagian yang merupakan induk marga Pardosi adalah anak ketiga dari Tuan Dibangarna, maka seluruh marga Pardosi dianggap lebih muda oleh marga Panjaitan dan Silitonga, dan juga dituakan oleh marga Sianipar. Oleh sebab itu setiap keturunan dari marga Pardosi harus memanggil abang/kakak ketika bertemu dengan marga Panjaitan dan Silitonga dan memanggil adik ketika bertemu dengan marga Sianipar tanpa memperhatikan usia.

Raja Mardongan Pardosi menikah dengan br. Doloksaribu dan br. Naiborhu; melalui pernikahan dengan br. Doloksaribu memperoleh anak sulung yaitu Raja Urang, sedang keempat anak lainnya (Raja Hujur Batu, Raja Pamahar, Raja Ledung, dan Raja Manorsa) diperoleh melalui pernikahan dengan br. Naiborhu. Oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari marga Pardosi kelompok Raja Urang adalah marga Doloksaribu, sedang Hulahula (mataniari binsar) dari marga Pardosi kelompok Raja Hujur Batu, Raja Pamahar, Raja Ledung, dan Raja Manorsa adalah marga Naiborhu.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Pardosi, di antaranya adalah:

Sumber

  • Hutagalung, W.M. (1991), Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak, hlm. 229–230 
  • Siahaan, Amanihut N.; Pardede, H. (1957), Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak 

Pranala luar