Lubuk Benteng, Bathin III, Bungo

dusun di Kabupaten Bungo, Jambi
Revisi sejak 13 Mei 2023 05.05 oleh OrangKalideres (bicara | kontrib) (Sejarah: Riset asli)

Lubuk Benteng adalah sebuah desa di kecamatan Bathin III, Bungo, Provinsi Jambi, Indonesia. Dikukuhkan melalui Perda Kabupaten Bungo Nomor 09 Tahun 2005 tanggal 20 Desember 2005.

Lubuk Benteng
Negara Indonesia
ProvinsiJambi
KabupatenBungo
KecamatanBathin III
Kode Kemendagri15.08.11.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 1°26′16.51″S 102°2′21.16″E / 1.4379194°S 102.0392111°E / -1.4379194; 102.0392111


Sejarah

Sajarah Dusun Lubuk Benteng dimulai sejak turunnya serombongan dari Desa Empelu sembilan kepala keluarga H. Kuris, Ismael, H. Talib, Hasan Bilal Mpul, H. Junit, H. Karem, Mat Dinai dan Petok yang di pimpin seorang Penghulu bernama Haji Karamo Jayo yang bergelar Rajo Pengulu. Turun mencari tanah pilih, untuk dibuat dusun atau negri. Tiba disuatu tempat bernama Dusun Teluk Panjang yang dipimpin oleh seorang Rio yang bernama Rio Sari. Kepala rombongan datang menghadap Datuk Rio Sari meminta sesuatu; yang tida lapuk oleh hujan tidak lekang oleh panas; tempat berdiam bertempat tinggal, tempat bercocok tanam bersawah ladang. Maka Datuk Rio Sari bertitah menunjuk sehamparan tanah disepanjang pinggiran Sungai Batang Tebo dari Lebak Benteng sampai ke Lubuk Kapa Gedang. Disitulah sembilan orang kepala keluarga itu membuka sawah ladang serta mendirikan rumah tempat tinggal, beberapa tahun berikutnya menyusul lagi tiga orang kepala keluarga yaitu Tuo Yet, Mat Baro dan Kadi. Kemudian sejak tahun 1935 wilayah ini dikenal sebagai Empelu Baru.

Kemudian dimasa pendudukan Jepang, kehidupan dan penghidupan morak-marit, di antara rombongan yang sembilan keluarga itu ada yang bertahan dan ada pula yang kembali ke tempat asalnya Desa Empelu, Sampai tahun 1957. Dimasa kerisis itu nama Empelu Baru berubah menjadi Dusun Teluk Panjang Baru yang dipimpin seorang kepala kampung Rang Tuo Yet. Semasa kepala kampung Rang Tuo Yet, maka berkembanglah menjadi Dusun yang kokoh di bawah kekuasaan Rio Teluk Panjang.

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979, maka status kampung dibawah kekuasaan Rio menjadi Desa yang langsung dibawah kekuasaan Camat Muara Bungo, dengan nama Desa Baru Teluk Panjang, yang menjadi Kepala Desa pertama ialah Adnan Bin H. Karamo Jayo Rajo Pengulu. Pada tahun 2004 setelah berlaku Undang-undang nomor 32 Tahun 2004, dalam rangka sosialisasi pemekaran kecamatan – kecamatan dalam Kabupaten Bungo sesuai anjuran dari narasumber sosialisasi tersebut bahwa nama – nama Desa, Kecamatan, Kabupaten Dan Kota harus melatar belakangi historis wilayah tersebut. Atas dasar itulah Desa Baru Teluk Panjang dirubah menjadi Desa Lubuk Benteng.

Latar belakang Desa Lubuk Benteng

Konon kabarnya pada zaman dahulu dibelakang Desa Lubuk Benteng sekarang dipinggir sungai Batang Tebo ada sebuah lebak yang bernama Lebak Benteng. Lebak Benteng tersebut menurut lagenda merupakan sebuah Benteng pertahanan sewaktu perang Raja Mataram yang berkedudukan di Tanah Periuk, melawan tentara Komring yang datang dari Palembang, kalau dikaitkan dengan sejarah nasional mungkin tentara komring itu adalah tentara kerajaan Sri Wijaya. Namun diterima atau tidaknya kisah ini nyatanya cerita tersebut ada ditengah – tengah masyarakat.

Kata Lebak diganti menjadi kata Lubuk berdasarkan pengertian analisa lapangan yakni Lebak adalah suatu tempat berkumpulnya air yang pada musim kemarau airnya kering dan di aduk-aduk orang untuk mencari ikan. Kalau dijadikan nama Desa mungkin mengakibatkan penilaian yang tidak baik mudah diintimidasi dari luar. Sedangkan kata Lubuk adalah sekumpulan air yang dalam, walaupun musim kemarau tidak akan kering, banyak mendatangkan rizki (banyak ikannya) ada buaya penunggu yang tidak mungkin akan diganggu oleh buaya lain.

Jadi menurut seluko adat : “Adat berguru kealam terbentang”. Maka tepatlah kata lubuk dipakai untuk nama Desa, sesuai dengan kata orang alim “Sebuah nama adolah Do’a"

Pemerintahan

Dusun Lubuk Benteng merupakan kawasan tingkat desa di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang dipimpin oleh Rio. Sesuai dengan Peraturan Daerah Bungo Nomor 9 Tahun 2007 yang menetapkan penyebutan kepala desa sebagai Rio, desa menjadi dusun dan dusun menjadi kampung.

Geografi

Secara geografis,Lubuk Benteng terletak di kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Indonesia. Dengan batas wilayah Lubuk Benteng sebagai berikut : Utara = Sarana Jaya; Selatan = Mangun Jayo; Barat = Teluk Pandak; Timur = Teluk Panjang

Agama

Penduduk Lubuk Benteng 100% beragama Islam

Suku

Suku Melayu Jambi merupakan suku penduduk Lubuk Benteng, mereka tinggal di sepanjang aliran sungai Batang Tebo. Selain itu di Lubuk Benteng juga terdapat suku pendatang seperti Minangkabau, Jawa, Batak, dll.

Bahasa

Bahasa yang digunakan sehari-hari masyarakat Lubuk Benteng adalah bahasa Melayu Jambi atau bahasa Melayu Tempatan dan Bahasa Indonesia

Infrastruktur

- Sumber air bersih adalah Sumur Gali, PDAM dan PAMSIMAS

- Telekominikasi mengunakan Telepon Seluler

- Sumber listrik diperoleh dari PT PLN (Persero) UP3 Muara Bungo ULP Rimbo Bujang.

Pendidikan

Fasilitas Pendidikan

TPA : Masjid Al-Hikmah; Langgar RT.01; Langgar Tanbihul Ghofilin; Langgar RT.03/04; Langgar Nurul Fata

Usia dini : Paud Insan Cerdas; TK Kasih Ibu

Sekolah dasar : SDN 128/II Lubuk Benteng; MIS Al Ikhsan Lubuk Benteng; MIS Islam Nurul Khoiriah

Kesehatan

Fasilitas Kesehatan : Puskesmas Lubuk Benteng dan Rumah bersalin