Senam Pagi Indonesia (SPI) adalah jenis olahraga senam yang diperkenalkan di akhir tahun 1970-an dan diperuntukkan untuk siswa sekolah dasar. Ada beberapa seri SPI yaitu seri A, B, C, dan D.

Buku Senam Pagi Indonesia Seri D

Sejarah

SPI mulai dikenal ketika Presiden Soeharto menyebutkannya dalam pidato kenegaraan di depan sidang DPR, 16 Agustus 1975:[1]

“…ini sangat besar manfaatnya bagi pembinaan raga, juga agar kita tetap sehat dan lincah, serta untuk menggerakkan dan menggelorakan lagi semangat berolah raga.”

— Soeharto, Sidang DPR, 16 Agustus 1975

Sebagai persiapannya, pada tahun 1976 pemerintah mencetak buku tipis bertajuk Senam Pagi Indonesia (terbitan Balai Pustaka) yang berisi panduan SPI. SPI disusun dari beberapa gerakan silat dan taiso, senam pagi yang dipraktikkan di Jepang (dan era pendudukan negara tersebut di Indonesia).[2]

Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu Abdul Gafur mensosialisasikan olahraga massal yaitu senam, dan gerakan nasional ini dapat dijumpai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan kantor-kantor pemerintah.[3] Gerakan senam ini diwajibkan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai.

Namun, SPI kemudian mendapatkan kritik karena gerakannya terlalu kaku dan rumit, belum lagi ada yang menganggapnya kurang mampu melatih otot-otot tubuh. Merespon kritik tersebut, pemerintah kemudian menyusun senam baru yang dirasa lebih sederhana, logis dan populer. Senam yang dikenal kemudian dengan nama Senam Kesegaran Jasmani ini kemudian mulai diperkenalkan pada 11 Maret 1984 demi menggantikan SPI.[2]

Gerakan SPI

Gerakan Senam Pagi Indonesia ini pada dasarnya diambil dari dasar-dasar seni bela diri pencak silat.[4]

Berikut adalah ilustrasi gerakan standar dalam Senam Pagi Indonesia Seri D

Lagu SPI

Poco-poco

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Budi Warsito (10 November 2007). "Empat Menit Sehat Sempurna". 
  2. ^ a b Trocoh
  3. ^ Joe (3 Desember 2008). "Senam Kesegaran Jasmani". 
  4. ^ IPSI Balikpapan (9 Juni 2014). "Sejarah Ikatan Pencak Silat Indonesia". [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar