Matahari terbenam

Revisi sejak 8 Agustus 2023 05.26 oleh Kuramochi Akihiko (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh 114.122.209.106 (bicara) ke revisi terakhir oleh 2001:448A:1021:28B1:B802:D5:1ADB:E79E)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Matahari terbenam atau swastamita adalah waktu di mana matahari menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat. Warna merah di langit pada waktu Matahari terbenam dan terbit disebabkan oleh kombinasi hamburan Rayleigh warna biru dan tingkat kepadatan atmosfer bumi.

Panorama Matahari terbenam

Pengukuran waktu

 
Diagram ini menunjukan posisi Matahari saat sesudah terbenam yang menampakan efek dari pembiasan atmosfer.

Berdasarkan perhitungan astronomis, matahari dikatakan terbenam ketika titik tengah tampak matahari berada di 50 menit busur di bawah ufuk barat atau berada pada 90,833° dari titik zenit.[1] Hasil angka 50 menit busur di bawah ufuk barat diperoleh dari perhitungan jumlah rerata pembiasan atmosfer sebesar 34 menit busur yang ditambah dengan radius semu matahari di ufuk barat sebesar 16 menit busur. Secara sederhana, matahari dapat dinyatakan terbenam sesungguhnya ketika bagian atas piringan tampak matahari sudah berada di bawah ufuk barat.

 
Grafik variasi waktu matahari terbenam di Kota Palangka Raya selama tahun 2020

Waktu tepat matahari terbenam dapat bervariasi sepanjang tahun. Variasi waktu tersebut disebabkan oleh ketinggian, zona waktu, dan garis bujur & lintang suatu lokasi pengamatan matahari terbenam. Selain itu, variasi waktu tepat matahari terbenam dipengaruhi oleh kemiringan sumbu bumi, rotasi harian bumi, pergerakan planet pada orbit elips tahunannya terhadap matahari, serta revolusi bumi bersama bulan mengelilingi matahari. Analema matahari pun dapat digunakan untuk mengetahui variasi waktu tepat matahari terbenam.

Di wilayah khatulistiwa dan sekitarnya, variasi waktu tepat matahari terbenam utamanya dipengaruhi oleh analema matahari. Sementara itu, variasi waktu tepat matahari terbenam di lintang tinggi disebabkan oleh kemiringan sumbu bumi sebesar 23,5°. Di saat musim panas dan gugur, durasi waktu siang semakin hari semakin singkat dan waktu matahari terbenam menjadi lebih cepat hingga hari-hari sebelum titik balik matahari di musim dingin pada bulan Juni di belahan bumi selatan dan pada bulan Desember di belahan bumi utara. Setelah titik balik matahari di musim dingin hingga akhir musim semi, durasi waktu siang semakin hari semakin panjang dan waktu matahari terbenam menjadi lebih lama hingga hari-hari sebelum titik balik matahari di musim panas pada bulan Desember di belahan bumi selatan dan pada bulan Juni di belahan bumi utara.

Posisi matahari terbenam

Berdasarkan kajian astronomis, posisi matahari terbenam cenderung berada di arah barat daya setelah ekuinoks September hingga ekuinoks Maret dan sebaliknya cenderung terbenam di arah barat laut setelah ekuinoks Maret hingga ekuinoks September. Pada hari ekuinoks posisi matahari terbenam cenderung berada di arah barat sejati.

Lihat pula

Pranala luar

Galeri


  1. ^ "Rise, Set, and Twilight Definitions". U.S. Naval Observatory. Diarsipkan dari versi asli tanggal Sep 27, 2019.