Universitas Hasanuddin

universitas di Indonesia

Universitas Hasanuddin, yang kemudian disingkat Unhas, merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di kota Makassar, Provinsi Sulawesi, Indonesia, yang berdiri pada 10 September 1956. Perguruan tinggi ini semula merupakan pengembangan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ketika Bung Hatta masih menjadi Wakil Presiden. Kampus Unhas semula dibangun di Baraya atau Kampus Barayya.[1]

Universitas Hasanuddin


Logo Universitas Hasanuddin

 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
JenisPerguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
Didirikan10 September 1956
Lembaga induk
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
RektorProf. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.
Jumlah mahasiswa21.554 orang
Sarjana18.037 orang
Magister1.780 orang
Doktor107 orang
Jumlah mahasiswa lain
1.378 orang
Lokasi, ,
KampusUrban
AlamatJl. Perintis Kemerdekaan KM. 10, Kota Makassar
Warna  Merah
Nama julukanKampus Merah, Unhas, dan UH
Situs webhttp://www.unhas.ac.id
X: hasanuddin_univ Instagram: hasanuddin_univ Modifica els identificadors a Wikidata

Namun, awal tahun 1980-an, ketika Rektor dijabat Prof. Dr. Ahmad Amiruddin, Kampus Unhas dipindahkan ke Tamalanrea, karena Kampus Barayya pada saat itu sering terjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba. Saat itu kampus Barayya berada di dekat kanal, sehingga mahasiswa dan dosen untuk masuk ke dalam ruangan kampus, mereka harus menggunakan perahu.[1]

Kini Kampus Unhas menempati areal seluas 220 hektare di Tamalanrea dengan berbagai fasilitas. Sejak tahun 2022, terdapat 16 fakultas di Universitas Hasanuddin. Saat ini telah dikembangkan dan beroperasi, kampus baru Unhas yang dikhususkan untuk Fakultas Teknik, yang terletak di bekas pabrik kertas di Kabupaten Gowa. Kampus baru ini mulai dipergunakan sejak tahun 2006 walaupun masih dalam tahap renovasi dan pembangunan gedung dan pengadaan fasilitas.

Pada tahun ini, Universitas Hasanuddin memasuki tantangan sekaligus harapan yang baru, pasalnya Unhas mulai menjalankan penuh statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang sebelumnya sejak tahun lalu Unhas telah menguji coba sistem tersebut yang sudah diamanahkan pemerintah bersama belasan PTN lainnya.[2]

Sejarah

Mengawali berdirinya Universitas Hasanuddin secara resmi pada tahun 1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Djakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947. Karena ketidakpastian yang berlarut-larut dan kekacauan di Makassar dan sekitarnya maka fakultas yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 7 Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk. Fakultas Ekonomi benar-benar hidup sebagai cikal bakal Universitas Hasanuddin setelah dipimpin acting ketua Prof. Drs. Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Mohammad Baga pada tanggal 1 September 1956 sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956. [3] [4]

Sebelumnya saat Universitas Hasanuddin sedang dipersiapkan untuk didirikan, berlangsung rapat yang dihadiri oleh kalangan cendekiawan Sulawesi salah satunya Drs. H. La Ode Manarfa. Ia adalah seorang Putra Sri Sultan Buton XXXVIII La Ode Falihi yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya dari Universitas Leiden Belanda. Saat itu Drs. H. La Ode Manarfa mengusulkan agar Universitas Hasanuddin mengadopsi simbol Ayam Jantan dalam logo yang hendak dirumuskan. Hal ini didasari oleh ingatan Ayam Jantan yang lekat dengan Sultan Hasanuddin dari Kesultanan Gowa, gagah berani menghadapi Belanda layaknya Ayam Jago yang tidak pernah gentar terhadap lawannya. Hingga kemudian pihak Universitas Hasanuddin menyetujui dan mengadakan sayembara, maka dibuatlah logo Universitas Hasanuddin seperti yang dikenal saat ini.

Di saat terjadinya stagnasi Fakultas Ekonomi pada akhir tahun 1950, Nuruddin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E. Tatengkeng dan kawan-kawan mempersiapkan pendirian Fakultas Hukum swasta. Jerih payah mereka melahirkan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading yang di bawah ketuanya Prof. Drs. G.J. Wolhoff tetap berusaha mewujudkan universitas negeri sampai terbentuknya Panitia Pejuang Universitas Negeri di bulan Maret 1950. Jalan yang ditempuh untuk mewujudkan universitas didahului dengan membuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat cabang Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) yang resmi didirikan tanggal 3 Maret 1952 dengan Dekan pertama Prof. Mr. Djokosoetono yang juga sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Dilandasi semangat kerja yang tinggi, kemandirian dan pengabdian, Fakultas Hukum yang dipimpin Prof. Dr. Mr. C. de Heern dan dilanjutkan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk, dalam kurun waktu empat tahun mampu memisahkan diri dari Universitas Indonesia dengan keluarnya PP no. 23 tahun 1956 tertanggal 10 September 1956.

Langkah usaha Yayasan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading untuk membentuk Fakultas Kedokteran terwujud dengan tercapainya kesepakatan antara pihak Yayasan dengan Kementerian PP dan K yang ditetapkan dalam rapat Dewan Menteri tanggal 22 Oktober 1953. Berdasarkan ketetapan tersebut dibentuklah Panitia Persiapan Fakultas Kedokteran di Makassar yang diketuai Sjamsuddin Daeng Mangawing dengan Muhammad Rasjid Daeng Sirua sebagai sekretaris dan anggota-anggotanya yaitu J.E. Tatengkeng, Andi Patiwiri dan Sampara Daeng Lili. Pada tanggal 28 Januari 1956, Menteri P dan K Prof. Mr. R. Soewandi meresmikan Fakultas Kedokteran Makassar yang kelak berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin seiring dengan diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956.

Perjuangan dan tekad masyarakat Sulawesi Selatan untuk melahirkan putra bangsa yang berpengalaman teknik mencapai keberhasilannya ketika menteri P dan K RI mengeluarkan SK No. 88130/S tertanggal 8 September 1960 perihal peresmian Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang diketuai lr. J. Pongrekun dan sekretaris lr. Ramli Cambari Saka dengan tiga departemen Sipil, Mesin dan Perkapalan. Pada tahun 1963 menyusul terbentuk Departemen Elektronika dan Arsitektur dan lengkaplah Fakultas Teknik sebagai fakultas yang ke-4.

Mendahului SK Menteri PP dan K tanggal 3 Desember 1960 No. 102248/UU/1960 perihal Pembentukan Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin, telah terjadi “peleburan” beberapa unit Program Kursus B1 dari Yayasan Perguruan Tinggi Makassar ke Universitas Hasanuddin. Yayasan yang diketuai oleh Sjamsuddin Dg Mangawing beranggotakan antara lain Prof. G.J. Wolhoff ini adalah pecahan Universitas Sawerigading yang dipimpin oleh Nuruddin Sahadat. Peristiwa “peleburan” Program Kursus B1 Paedagogik, Sastra Timur dan Sastra Barat ke UNHAS pada tanggal 2 Nopember 1959 tersebut menjadi cikal bakal Fakultas Sastra yang secara resmi terbentuk sesuai SK menteri PP dan K tanggal 3 Nopember 1960.

Menyusul “kelahiran” Fakultas Sastra, lahirlah Fakultas yang ke - 6 yakni Fakultas Sosial Politik sesuai dengan SK Menteri P & K tertanggal 30 Januari 1961 No. A. 4692/U.U.41961, berlaku mulai 1 Februari 1961. Pada awalnya fakultas ini merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang bernama Fakultas Tata Praja Universitas 17 Agustus 1945 yang didirikan oleh Mr. Tjia Kok Tjiang yang kelak setelah penegeriannya menjadi pimpinan fakultas didampingi Mr. Sukamto sebagai sekretaris. Pada tanggal 15 November 1962 Mr. Sukamto diangkat sebagai Dekan dan Abdullah Amu menjadi Sekretaris.

Pada masa kepemimpinan Rektor Ahmad Amiruddin berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0266/Q/1977 tanggal 16 Juli 1977 Fakultas Sastra diintegrasikan ke dalam Fakultas limu Sosial Budaya bersama Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Fakultas Ekonomi. Hal yang sama juga terjadi atas Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang diintegrasikan menjadi Fakultas Sains dan Teknologi terkecuali Fakultas Hukum yang tidak “rela” berintegrasi dengan Fakultas Ilmu - ilmu Sosial Budaya. Berselang enam tahun kemudian yakni pada tahun 1983 pengintegrasian ini dicabut dengan keluamya PP No. 5 Tahun 1980 yang disusul dengan SK Presiden RI No. 68 Tahun 1982.

Melalui kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor dan atas permintaan Rektor Prof. Arnold Mononutu terbentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian yang beranggotakan Prof. Dr. A. Azis Ressang, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB dan lr Fachrudin, asisten Akhli Fakultas Pertanian IPB. Kerjasama Prof. Ressang dkk dengan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dan IPB membuahkan SK Menteri PTIP RI Prof. Dr. lr. Toyib Hadiwidjaya tertanggal 17 Agustus 1962 dan secara resmi Fakultas Pertanian menjadi fakultas yang ke-7 dalam lingkungan Universitas Hasanuddin.

Gubernur Andi Pangerang Pettarani dalam rapat tanggal 11 Maret 1963 menunjuk lr. Aminuddin Ressang sebagai ketua sub-panitia kerja Pembentukan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) resmi terbentuk berdasar surat kawat Menteri PTIP tanggal 8 Agustus 1963 No. 59 1 BM/PTIP/63 disusul SK Menteri No. 102 Tahun 1963 berlaku Tanggal 17 Agustus 1963. Pada tahun 1963 dibentuk Panitia Pendiri Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan di Makassar yang diketuai Sjamsuddin Dg. Mangawing dengan anggota Andi Pangerang Pettarani, Drh. A. Dahlan dan Andi Patiwiri. Pada tanggal 10 Oktober 1963 berdiri Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta didekani oleh Drh. Achmad Dahlan dengan Pembantu Dekan I, II masing-masing Drh. Muh. Gaus Siregar dan Andi Baso Ronda, B. Agr.Sc. Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1964 fakultas swasta tersebut dinegerikan menjadi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin meialui SK Menteri PTIP No. 37 11964 Tanggal 4 Mei 1964.

Pendidikan Dokter Gigi berdiri pada tanggal 23 Januari 1969 sebagai hasil kerjasama antara Universitas dengan TNI AL sebagai hasif rintisan Laksamana Mursalim Dg. Mamanggun, S.H., Rektor Unhas Letnan Kolonel Dr. M. Natsir Said, S.H. serta drg. Halima Dg. Sikati dan diberi nama Institut Kedokteran Gigi Yos Soedarso. Pada tahun 1970 lnstitut ini resmi menjadi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dan selanjutnya menjadi Fakultas Kedokteran Gigi Unhas pada tahun 1983. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) didirikan pada tangggal 5 Nopember 1982 yang pada awalnya menerima mahasiswa tamatan Diploma Tiga Kesehatan dan nanti pada tahun 1987 FKM Unhas menerima tamatan SMA. FKM merupakan fakultas yang ke-11 dalam lingkungan Unhas.

Sebagai realisasi dari pengembangan Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang menjadi rujukan orientasi lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, maka pada tahun 1988 UNHAS secara resmi membuka program Studi Ilmu Kelautan dengan SK Dirjen Dikti No.19/Dikti/Kep/1988, tanggal 16 Juni 1988. Pada awalnya karena belum ada wadah yang tepat program tersebut berstatus lintas fakultas dan langsung dibawahi rektor. Mengingat sifatnya yang berorientasi kelautan, program ini pada akhirnya dibentuk menjadi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan dengan menggabungkan jurusan Perikanan ke dalamnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.036/0/1996, tanggal 29 Januari 1996.

Pada Dies Natalis yang ke-25, 17 September 1981 Presiden RI Soeharto meresmikan Kampus Tamalanrea yang pada awalnya dirancang oleh Paddock Inc., Massachusetts dari Amerika Serikat dan dibangun oleh OD 205, Belanda yang bekerjasama dengan PT. Sangkuriang Bandung di atas tanah seluas 220 Ha.

Jalur Seleksi Penerimaan

Universitas Hasanuddin memiliki 3 jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru, yaitu:

Jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

SNMPTN adalah seleksi penerimaan calon mahasiswa tanpa ujian tulis. Hanya dapat diikuti oleh siswa kelas 12 yang akan mengikuti Ujian Nasional pada tahun itu. Dilaksanakan secara nasional berdasarkan prestasi akademik sesuai ketentuan SNMPTN. Pada tahun 2016, kuota yang disediakan minimal 40%. Pada tahun 2017 hingga 2019, kuota yang disediakan untuk Jalur SNMPTN dikurangi, yaitu minimal 30%. Kemudian pada tahun 2020, kuota Jalur SNMPTN lagi diturunkan menjadi minimal 20%.

Jenis kelompok UKT atau Uang Kuliah Tunggal yang dapat dipilih adalah UKT I hingga UKT VII, yang disesuaikan dengan kemapuan orang tua/wali atau pihak yang membiayai. Khusus bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara finansial, disediakan beasiswa Bidikmisi. Sejak tahun 2020, Beasiswa Bidikmisi bertransformasi menjadi Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

SBMPTN adalah seleksi penerimaan calon mahasiswa melalui ujian tulis. Dapat diikuti oleh lulusan 3 tahun terakhir. Mulai tahun 2019, setiap tamatan SMA yang hendak mendaftar melalui Jalur SBMPTN harus mengikuti terlebih dahulu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang terdiri dari 3 jenis kelompok ujian, yaitu kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek), kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan kelompok ujian Campuran (gabungan Saintek dan Soshum). Materi yang diujikan adalah TKPA (TPA, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris), TKD Saintek (Matematika IPA, Fisika, Kimia, Biologi), dan TKD Soshum (Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi).

Berhubung situasi pandemi Covid-19, maka materi Test UTBK tahun 2020 hanya terdiri atas satu kelompok ujian saja, yaitu TKDA.

Kuota yang disediakan untuk Jalur SBMPTN adalah minimal 30%. Jenis kelompok UKT atau Uang Kuliah Tunggal yang dapat dipilih adalah UKT I hingga UKT VII. Khusus bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara finansial, disediakan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Jalur Mandiri

Jalur Mandiri adalah seleksi penerimaan calon mahasiswa yang dilaksanakan oleh Universitas Hasanuddin. Kuota yang disediakan untuk Jalur Mandiri adalah maksimal 30%. Jalur Mandiri yang dilaksanakan terbagi atas 4, yaitu:

Jalur Kepemimpinan

Jalur kepemimpinan adalah inovasi dari Bidang Kemahasiswaan yang memberi peluang bagi para Ketua OSIS di SMA yang di Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjadi mahasiswa Universitas Hasanuddin. Jalur ini berlangsung pada tahap awal, sebelum seleksi Jalur SBMPTN atau Jalur Mandiri lainnya. Jalur ini bertujuan untuk memberi ruang lebih luas bagi para siswa untuk mengembangkan bakat kepemimpinan yang telah dimiliki sejak SMA.

Jenis kelompok UKT yang dapat dipilih adalah UKT I hingga UKT VII, sesuai kemampuan orang tua/wali atau pihak yang membiayai.

JNS (Jalur Non Subsidi)

JNS adalah salah satu jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin untuk menjaring calon mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik di samping kemampuan finansial. Hanya dapat diikuti oleh calon mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus jalur SBMPTN. Seleksi dilakukan melalui hasil ujian SBMPTN 2017. Skor hasil ujian diurutkan, lalu dialokasikan pada program studi pilihannya, dengan ketentuan bahwa peserta dengan nilai lebih baik diprioritaskan dialokasikan lebih dulu. Berbeda dengan SNMPTN dan SBMPTN yang dapat memilih 3 program studi, JNS hanya diperbolehkan memilih 2 program studi yang sama atau berbeda dengan program studi yang dipilih saat SBMPTN. Jenis kelompok UKT yang dapat dipilih hanya UKT VII.

POSK (Prestasi Olahraga, Seni, dan Keilmuan)

POSK adalah salah satu jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin untuk menjaring calon mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik/olahraga/seni/keilmuan. Hanya dapat diikuti oleh peserta calon mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus jalur SBMPTN. Penilaian terhadap peserta jalur POSK dilakukan berdasarkan skor nilai SBMPTN 2017 dan nilai ujian keterampilan/bukti prestasi yang bersangkutan. Berbeda dengan SNMPTN dan SBMPTN yang dapat memilih 3 program studi dan JNS yang dapat memilih 2 program studi, POSK hanya diperbolehkan memilih 1 program studi. Program Studi yang tidak dapat dipilih melalui Jalur POSK yaitu Pendidikan Dokter, Keperawatan, Kedokteran Hewan, Fisioterapi, Pendidikan Dokter Gigi, Psikologi, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Gizi, Teknik Pertambangan, Teknik Geologi, Arkeologi, dan Ilmu Sejarah. Jenis kelompok UKT atau Uang Kuliah Tunggal yang dapat dipilih adalah UKT III hingga UKT V.

Kelas Internasional (International Undergraduate Program)

Kelas Internasional adalah salah satu jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin untuk menjaring calon mahasiswa baru. Hanya dapat diikuti oleh calon mahasiswa lulusan 2 tahun terakhir. Kuota yang disediakan untuk Kelas Internasional adalah maksimum 20 orang per program studi. Bahasa pengantar kuliah pada program ini adalah Bahasa Inggris dengan kurikulum yang mengikuti kurikulum program reguler yang telah disesuaikan dengan universitas mitra di luar negeri. Program ini juga mewajibkan mahasiswa untuk belajar di universitas mitra UNHAS di luar negeri minimal satu sampai enam bulan (Study Abroad or Visiting) selama masa studinya. Kelas Internasional hanya dibuka pada program studi tertentu, yaitu:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis:

  • Akuntansi
  • Manajemen

Fakultas Kesehatan Masyarakat:

  • Kesehatan Masyarakat

Fakultas Teknik:

  • Teknik Sipil
  • Teknik Geologi
  • Teknik Arsitektur

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik:

  • Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Hukum:

  • Ilmu Hukum

Fakultas Kedokteran:

  • Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Gigi:

  • Pendidikan Dokter Gigi

Pimpinan

Berikut adalah pimpinan di Universitas Hasanuddin yang sedang menjabat:

  • Rektor: Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.
  • Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan: Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Sp.BM(K)., Ph.D.
  • Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Keuangan: Prof. Subehan, S.Si., M.Pharm.Sc., Apt., Ph.D.
  • Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni dan Sistem Informasi: Prof. Dr. Farida Patittingi, SH., M.Hum.
  • Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis: Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, ST., M.Phil.
  • Sekretaris Universitas: Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D.
  • Dekan Fakultas Kedokteran : Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes., Sp.PD-KGH., Sp.GK(K).
  • Dekan Fakultas Kedokteran Gigi : drg. Irfan Sugianto, M.Med., Ph.D.
  • Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat : Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D.
  • Dekan Fakultas Farmasi : Prof. Dr. rer. nat. Marianti A Manggau, Apt.'
  • Dekan Fakultas Keperawatan : Prof. Dr. Ariyanti Saleh, S.Kep., M.Si.
  • Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis : Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, M.Si., CIPM., CWM., CRA., CRP.
  • Dekan Fakultas Hukum : Prof. Dr. Hamzah Halim, SH., MH., M.AP.
  • Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Prof. Dr. Phil. Sukri, M.Si.
  • Dekan Fakultas Ilmu Budaya : Prof. Dr. Akin Duli, MA.
  • Dekan Fakultas Pertanian : Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc.
  • Dekan Fakultas Peternakan : Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si.
  • Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan : Prof. Safruddin, S.Pi., MP., Ph.D.
  • Dekan Fakultas Kehutanan : Dr. Ir. A. Mujetahid M., S.Hut., MP., IPU. ASEAN.Eng.
  • Dekan Fakultas Teknik : Prof. Dr. Eng. Ir. Muhammad Isran Ramli, ST., MT., IPM. ASEAN.Eng.
  • Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Dr. Eng. Amiruddin, M.Si.
  • Dekan Fakultas Vokasi : Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP.
  • Dekan Sekolah Pascasarjana : Prof. dr. Budu, Sp.M(K)., M.Med.Ed., Ph.D.

Fakultas

 
Pancuran air di Fakultas Hukum.
 
Pintu masuk di Fakultas Ilmu Budaya.

Hingga saat ini, Universitas Hasanuddin memiliki 15 fakultas yang terdiri dari 11 fakultas eksakta dan 4 fakultas non-eksakta, yaitu:

Berikut adalah daftar fakultas yang ada di Universitas Hasanuddin menurut tanggal atau tahun pendiriannya, yaitu:

No Fakultas Berdiri
1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 8 Oktober 1948
2 Fakultas Hukum 3 Maret 1952
3 Fakultas Kedokteran 28 Januari 1956
4 Fakultas Teknik 7 September 1960
5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 10 September 1960 (didirikan)

1 Februari 1961 (diresmikan)

6 Fakultas Ilmu Budaya 11 Desember 1960
7 Fakultas Pertanian 17 Agustus 1962
8 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 17 Agustus 1963
9 Fakultas Peternakan 1 Mei 1964
10 Fakultas Kedokteran Gigi 23 Januari 1969
11 Fakultas Kesehatan Masyarakat 5 November 1982
12 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan 29 Januari 1996
13 Fakultas Kehutanan 14 Maret 2007
14 Fakultas Farmasi 14 November 2007
15 Fakultas Keperawatan 10 September 2017
16 Fakultas Vokasi 4 Juli 2022

Akreditasi

Institusi

Universitas Hasanuddin memperoleh akreditasi institusi dengan peringkat Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan SK BAN-PT No. 338/SK/BAN-PT/AK-ISK/PT/VII/2022 tahun 2022, dengan masa berlaku hingga 27 Desember 2022.

Lembaga-lembaga dan Pusat Penelitian

Lembaga

Universitas Hasanuddin memiliki dua lembaga, yaitu:

Pusat Penelitian

Universitas Hasanuddin memiliki sebelas pusat penelitian dan pengembangan (Puslitbang), yaitu:

  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Kesehatan
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan dan Gender
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Dinamika Masyarakat, Budaya dan Humaniora
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Wilayah, Tata Ruang dan Informasi Spasial
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Manajemen
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi dan Kelistrikan
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Natural Heritage, Biodiversity and Climate
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Laut, Pesisir dan Pulau Kecil
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Alam

Unit Pelaksana Teknis

Universitas memiliki 6 unit pelaksana teknis (UPT) atau subdirektorat yaitu:

Kemahasiswaan

UKM Bidang Olahraga

  • UKM Hockey
  • UKM Sepak Bola
  • UKM Bola Basket
  • UKM Bola Voli
  • UKM Shorinji Kempo
  • UKM Pencak Silat
  • UKM Tenis Meja
  • UKM Catur
  • UKM Softball/Baseball
  • UKM Renang
  • UKM Panahan
  • UKM Perbakin
  • UKM Tae Kwon Do
  • UKM Karate-Do

UKM Bidang Khusus

  • UKM KSR PMI
  • UKM Pramuka
  • UKM Resimen Mahasiswa
  • UKM SAR
  • UKM Korps Pecinta Alam
  • UKM Koperasi Mahasiswa
  • UKM KPI
  • UKM LDK MPM Unhas

UKM Bidang Seni

  • UKM Teater Kampus
  • UKM Paduan Suara Mahasiswa
  • UKM Seni Tari
  • UKM Radio kampus
  • UKM Fotografi
  • UKM Liga Film Mahasiswa

Penganugerahan Honoris Causa

Universitas Hasanuddin, hingga September 2011, telah memberikan gelar kehormatan doktor Honoris Causa kepada 7 tokoh, yaitu:[5]

  1. Ir. Soekarno, Presiden Pertama RI.
  2. Drs. Mohammad Hatta, Wakil Presiden Pertama RI.
  3. Chaerul Saleh, Wakil Perdana Menteri RI.
  4. Prof. Dr. BJ Habibie, Presiden ke-3 RI.
  5. Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan.
  6. Tun Najib Tun Razak, Perdana Menteri Malaysia.
  7. Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan Ke-12 RI.

Referensi

  1. ^ a b "Banjir Besar Jadi Penyebab Utama Kampus Barayya Pindah ke Tamalanrea". Identitas Unhas. 2017-11-17. Diakses tanggal 2021-06-28. 
  2. ^ "2017, Unhas Mulai PTNBH Menyeluruh". Universitas Hasanuddin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-16. Diakses tanggal 2017-01-14. 
  3. ^ JP, Slamet ('2020-08-06'). "Universitas Hasanuddin". Kompas.id. Diakses tanggal '2023-12-17'. 
  4. ^ Amir, A. (2021). SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS HASANUDDIN (PDF). Kota Makassar: Ininnawa bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 
  5. ^ Harian Surya edisi Minggu, 11 September 2011. Kallanomics Antar JK Raih Gelar Doktor HC.

Pranala luar