Dirty Vote
Dirty Vote (bahasa Indonesia: Pemilihan Kotor) adalah sebuah film dokumenter politik Indonesia yang diproduksi oleh sutradara Dandhy Dwi Laksono dan dirilis pada 11 Februari 2024. Film ini menampilkan tiga pakar hukum tata negara Indonesia, yakni Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar dalam menilai indikasi kecurangan pada pelaksanaan pemilihan umum Presiden Indonesia 2024.[2]
Dirty Vote | |
---|---|
Sutradara | Dandhy Dwi Laksono[1] |
Produser | Irvan Joni Aswira[1] |
Pemeran | Bivitri Susanti Feri Amsari Zainal Arifin Mochtar[1] |
Penyunting | Benaya Harobu[1] |
Perusahaan produksi | Watchdoc |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 117 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Ringkasan
Bagian ini kosong. Anda bisa membantu dengan melengkapinya. |
Produksi
Dirty Vote adalah film kedua Dandhy Laksono yang dirilis menjelang pemilihan umum di Indonesia setelah Sexy Killers pada pemilihan umum 2019.[3] Menurut Dandhy, ia terdorong untuk memproduksi Dirty Vote, di antaranya karena keresahannya atas hasil putusan Mahkamah Konstitusi pada November 2023 yang menurunkan syarat umur calon wakil presiden.[2][4] Alasan ia memilih Zainal Arifin, Bivitri, dan Feri sebagai narasumber adalah pengalaman mereka dalam mengurus perkara di Mahkamah Konstitusi dan mampu menjelaskan isu konstitusional kepada pemirsanya. Ia juga membantah keterlibatan perusahaan asing dalam mendanai proyek film ini.[5][6]
Sementara itu, Joni Aswira sebagai Ketua Umum Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) sekaligus salah satu produser film ini menuturkan bahwa Dirty Vote memerlukan waktu sekitar dua minggu untuk proses syuting, termasuk pada pengumpulan data dan analisis yang akan dipaparkan para pakar hukum.[7] Beberapa lembaga nirlaba berkolaborasi dalam produksi film ini, di antaranya Aliansi Jurnalis Independen, Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, Jaringan Advokasi Tambang, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.[7][8][9]
Penayangan
Dirty Vote didistribusikan melalui dua video yang diunggah melalui saluran YouTube bernama sama dan melalui saluran Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia pada 11 Februari 2024 pukul 11.00 WIB. Akumulasi jumlah penonton dari kedua video tersebut tercatat sedikitnya enam juta kali pada hari pertama penayangan.[10]
Selain melalui media daring, film ini juga ditayangkan secara terbatas melalui nonton bareng (nobar) dan diskusi oleh beberapa pihak. Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menjadikan film ini sebagai bagian dari kuliah umum perdana Departemen Hukum dan Tata Negara pada 13 Februari 2024.[11][12] Sementara itu, penyelenggaraan nobar di Jakarta Selatan[13] dan Kabupaten Gresik[14] pada 12 Februari 2024 dibatalkan karena melanggar aturan masa tenang menjelang hari pemungutan suara.[15][16]
Kontroversi
Bagian ini kosong. Anda bisa membantu dengan melengkapinya. |
Referensi
- ^ a b c d "DIRTY VOTE - Full Movie (OFFICIAL)". Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ a b "Dirty Vote: Film 'tentang kecurangan pilpres' tuai pro-kontra, bagaimana publik harus menyikapinya?". 2024-02-13. Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Andryanto, S. Dian (2024-02-13). "Intrik Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 yang Terwakilkan dalam Film Sexy Killers dan Dirty Vote, Ada Hubungannya?". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Media, Kompas Cyber (2024-02-12). "Sutradara Ungkap Alasan Rilis Film "Dirty Vote" di Awal Masa Tenang Pemilu Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ "Sutradara Dirty Vote Ungkap Sumber Pendanaan - Gaya Hidup". Bloomberg Technoz (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Wawancara Eksklusif Sutradara Dirty Vote, diakses tanggal 2024-02-13
- ^ a b Media, Kompas Cyber (2024-02-12). "Sutradara Ungkap Alasan Rilis Film "Dirty Vote" di Awal Masa Tenang Pemilu Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ DIRTY VOTE - Full Movie (OFFICIAL), diakses tanggal 2024-02-13
- ^ Panangian, Muhammad Reza (2024-02-12). "Film Dirty Vote: Didanai Patungan, Digarap Dua Minggu dan Ditonton 1,6 Juta Kali". Inilah.com. Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Mulyana, Kurniawan Eka (2024-02-12). "Film Dirty Vote Telah Ditonton Lebih dari 6,4 Juta Kali hingga Senin Pagi". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Indonesia, C. N. N. "Fakultas Hukum UGM Gelar Nobar Dirty Vote untuk Kuliah Umum". Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Yesidora, Ira Guslina Sufa, Amelia (2024-02-13). "Nobar Dirty Vote di UGM, Feri Amsari Tepis Isu Keberpihakan di Pilpres - Nasional Katadata.co.id". Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ "Acara Nobar Dirty Vote Dilarang di M Bloc, Ini Kata 'Salam 4 Jari'". kumparan. Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Hantoro, Juli (2024-02-12). "Nobar Film Dirty Vote di Gresik Dibatalkan, Penyelenggara Mengaku Didatangi Intel". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Afriyadi, Achmad Dwi. "Heboh Larangan Nobar Dirty Vote di M Bloc, Peruri Buka Suara". detikfinance. Diakses tanggal 2024-02-13.
- ^ Hikmatiar, Tazkia Royyan (2023-02-13). "Nobar Film Dirty Vote Dilarang di Gresik sampai Didatangi Polisi". Jawa Pos. Diakses tanggal 2024-02-13.
Pranala luar
- Dirty Vote di IMDb (dalam bahasa Inggris)