Sri Purnomo

bupati Sleman, Indonesia
Revisi sejak 25 Februari 2024 15.02 oleh Henri Aja (bicara | kontrib) (cleanup: + rm non-notable subjects)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Drs. H. Sri Purnomo, M.Si. (lahir 22 Februari 1961) adalah bupati Sleman yang menjabat pada periode 2010-2015[2] dan 2016-2021, dan Wakil Bupati Sleman periode 2005-2010. Sebelumnya ia dikenal sebagai guru Madrasah Tsanawiyah, pengusaha meubel dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman periode 2006-2010. Ia bersama keluarganya tinggal di Jaban, Tridadi, Sleman.

Sri Purnomo
Bupati Sleman ke-13
Masa jabatan
17 Februari 2016 – 26 Februari 2021
PresidenJoko Widodo
GubernurHamengkubuwana X
WakilSri Muslimatun
Masa jabatan
2010–2015
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
WakilYuni Satia Rahayu
Sebelum
Pengganti
Gatot Saptadi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir22 Februari 1961 (umur 63)
Klaten, Indonesia
Suami/istriKustini Sri Purnomo
HubunganHaryadi Suyuti (kerabat) [1]
Anak3, termasuk Raudi Akmal
AlmamaterMagister Ekonomi Syariah Universitas Islam Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Riwayat Hidup

Wakil Bupati Sleman

Sri Purnomo adalah Wakil Bupati Sleman periode 2005-2010 dengan Bupati Ibnu Subiyanto, Akt, setelah dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah tahun 2005 dengan 195.464 suara atau (39,58%) mengalahkan tiga pasangan calon lain yakni Ir Soetrisno MES-Ir Ahmad Yulianto yang diusung oleh Golkar dan mendapat 59.584 suara (12,07%), Drs Hafidh Asrom MM-Drs Kusbaryanto yang diusung oleh PKS, PPP, PD dan PKPB dan memperoleh 167.610 suara (33,94%), dan H Sukamto SH-Ir Sudrajat Selorujito yang diusung oleh PKB dan memperoleh 71.155 suara (14,41%).[3][4]

plt. Bupati Sleman

Pada tahun 2009, Ibnu Subiyanto diberhentikan sementara oleh Menteri Dalam Negeri dikarenakan didakwa terlibat kasus korupsi yang merugikan keuangan negara Rp 12 miliar karena menyetujui pengadaan buku ajar SD hingga SMA dengan sistem penunjukan langsung, tanpa lelang kepada PT. Balai Pustaka.[5] Oleh karena itu, Sri Purnomo kemudian naik jabatannya menjadi Bupati Sleman.

Bupati Sleman

Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah tahun 2010, ia bersama wakilnya Yuni Satia Rahayu yang didukung oleh PDIP, PAN, dan Gerindra berhasil memenangkan pilkada Sleman 2010 dengan perolehan suara sebesar 174.571 suara (35,2 persen) mengalahkan pasangan lainnya yakni pasangan Sukamto-Suhardono (PKB) 106.838 (21,5%), Bugiakso-Kabul MB (independen) 104.672 (21,1%), Hafidh Asrom-Sri Muslimatun (Demokrat) 67.904 (14,7%), Zaelani-Heru Irianto (Hanura, PDP) 16.700 (3,4%), Mimbar Wiryono-Cahyo Wening (independen) 14.860 (2,9%) Ahmad Yulianto-Nuki Wakinudhatun (independen) 10.645 (2,2%) [6]

Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak 2015, Sri Purnomo kembali maju dan memenangkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman periode 2015-2020 berpasangan dengan Sri Muslimatun. Pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun (Santun) memperoleh 297.267 suara mengalahkan pasangan Yuni Satya Rahayu dan Danang Wicaksana Sulistya (Yuda) yang memperoleh 227.633 suara.[7]

Pada 17 Februari 2016, Sri Purnomo dilantik menjadi Bupati Sleman oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan, kompleks kantor Gubernur DIY.[8] Pelantikan bersamaan dengan pelantikan Wakil Bupati Sleman, Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul, serta Bupati dan Wakil Bupati Bantul.

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Zaelani
Wakil Bupati Sleman
2005-2010
Diteruskan oleh:
Yuni Satia Rahayu
Didahului oleh:
Ibnu Subiyanto
Bupati Sleman
2010–2021
Diteruskan oleh:
Kustini Sri Purnomo