Jembatan Cirahong

jembatan di Indonesia
Revisi sejak 6 November 2024 08.53 oleh Bahagia Ikhlas (bicara | kontrib) (Referensi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Jembatan Cirahong adalah jembatan kereta api yang terletak di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Fungsi dari Jembatan Cirahong sebagai penghubung antara wilayah perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis di atas Sungai Citanduy. Panjang Jembatan Cirahong adalah 202 meter. Jembatan Cirahong mempunyai nomor BH 1290 dan berada di timur Stasiun Manonjaya Daerah Operasi 2 Bandung.[2]

Jembatan Cirahong
Jembatan Cirahong
Koordinat7°20′21″S 108°19′03″E / 7.3390724°S 108.3174471°E / -7.3390724; 108.3174471
Moda transportasiKereta api dan kendaraan bermotor ringan
MelintasiCi Tanduy
LokalManonjaya, Tasikmalaya
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
Nomor identitasBH 1290
Karakteristik
Bahan bakuBaja
Panjang total202 m (663 ft)
Karakteristik rel
Jumlah rel1
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Sejarah
Dibuka1893[1]
Lokasi
PetaKoordinat: 7°20′24.22″S 108°19′1.70″E / 7.3400611°S 108.3171389°E / -7.3400611; 108.3171389

Jembatan ini tergolong sebagai jembatan dinding rangka dengan lalu lintas ganda. Bagian atas jembatan berfungsi untuk lalu lintas kereta api, sedangkan bagian bawah jembatan berfungsi untuk lalu lintas kendaraan.[2] Namun kendaraan yang melintas harus bergantian masuk, karena ukuran jembatan yang sempit. Jembatan ini merupakan jalur alternatif dari Tasikmalaya menuju Ciamis lewat Manonjaya dan sebaliknya.[3]

Jembatan Cirahong merupakan satu-satunya jembatan peninggalan Belanda di Kabupaten Ciamis.[4]

Jembatan Cirahong pada tahun 1925-1933

Sejarah

Jembatan Cirahong mulai dibangun pada tahun 1893. Pembangunan Jembatan Cirahong merupakan bagian dari pembangunan rel kereta api jalur selatan di Pulau Jawa oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1954, seiring dengan kedatangan lokomotif diesel baru, dimulai dari seri CC 200, struktur setengah lingkaran mulai ditambahkan di bagian bawah rangka jembatan ini, di antara tiang-tiang yang ada, seperti kebanyakan jembatan lain di Indonesia.

Pada Juli 2021, Jembatan Cirahong mendapatkan perawatan sehingga kendaraan bermotor tidak dapat melintasinya selama satu bulan. Meskipun demikian, kereta api masih dapat melintasi bagian atas jembatan.[3] Setelah dibuka, Jembatan Cirahong tidak lagi diperbolehkan untuk dilintasi kendaraan roda 3 atau lebih, dikarenakan umur jembatan yang sudah melebihi 100 tahun.[5]

Referensi

  1. ^ Tanesab, Julius; Amheka, Adrianus; Fanggi, Butje (2019-10-18). ICESC 2019: Proceedings of the 1st International Conference on Engineering, Science, and Commerce, ICESC 2019, 18-19 October 2019, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia (dalam bahasa Inggris). European Alliance for Innovation. ISBN 978-1-63190-213-0. 
  2. ^ a b Suwandi (2021-03-01). Pengenalan Jembatan Kereta Api Edisi Revisi. Deepublish. ISBN 978-623-02-2434-8. 
  3. ^ a b Rachmadi, Alanna Arumsari (ed.). "Jembatan Cirahong Penghubung Tasikmalaya dan Ciamis Ditutup Total Sebulan Penuh - Pikiran-Rakyat.com - Halaman all". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  4. ^ Redaksi (2019-10-17). "Inilah Fakta Unik Jembatan Cirahong Jadi Cagar Budaya Batas Kabupaten". Jabar News. Diakses tanggal 2022-05-22. 
  5. ^ Nurhandoko. "Mobil Tak Bisa Melintas Lagi di Jembatan Cirahong Perbatasan Ciamis-Tasikmalaya, Kenapa? - Pikiran-Rakyat.com - Halaman all". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-01-06.