Sungai Jeneberang

sungai di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan
Revisi sejak 2 November 2024 02.48 oleh SabitAprido (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 26435189 oleh 103.144.227.250 (bicara))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Sungai Jeneberang[2] (Bahasa Makassar : ᨍᨙᨊᨙ ᨅᨙᨑ Jeʼneʼ Berang) adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.[3] Sungai Jeneberang memiliki panjang antara 75-80 Km mengalir dari timur ke barat dari Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang menuju ke Selat Makassar. Daerah Aliran Sungai Jeneberang melintasi 8 kabupaten dan 1 kota yang tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan. Hulu Sungai Jeneberang memiliki tingkat sedimentasi tinggi pascalongsornya kaldera Gunung Bawakaraeng di Tahun 2004.[4]

Sungai Jeneberang
Je’ne’ Berang, River Gowa, Djene Berang, Soengai Beerang
Sungai Jeneberang di Sulawesi
Sungai Jeneberang
Lokasi mulut sungai
Sungai Jeneberang di Indonesia
Sungai Jeneberang
Sungai Jeneberang (Indonesia)
PetaKoordinat: 5°11′41″S 119°25′19″E / 5.19472°S 119.42194°E / -5.19472; 119.42194
Lokasi
NegaraIndonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Bawakaraeng
 - elevasi2.833 m (9.295 ft) dpl
Muara sungaiSelat Makassar
Panjang80 km (50 mi)
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Jeneberang (DAS521281)[1]
Luas DAS790 km2 (310 sq mi)[1]
Informasi lokal
Zona waktuWITA (UTC+8)
GeoNames1649057

Geologi

Sungai Jeneberang adalah sungai utama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang di lengan selatan Pulau Sulawesi tepatnya di lereng barat dari pegunungan Gunung Lompobattang, sebuah pegunungan api (vulkan) tipe stratovolcano yang sudah istirahat, tipe memiliki struktur batuan yag relatif tidak kompak. Pada bagian puncak vulkan yang besar ini mempunyai sisa kawah yang masih dapat dikenali. Kondisi geologi DAS Sungai Jeneberang didominasi oleh endapan aluvium sungai, danau dan pantai disepanjang aliran sungai hingga ke bagian hilir. Sedangkan jenis batuan yang ada merupakan susunan Formasi Camba yang termasuk batuan sedimen laut dan gunungapi berupa breksi, lahar, tufa dan konglongmerat serta Formasi Lombobattang di bagian hulu sungai.

Hidrologi

Sungai Jeneberang mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 860 km2. Sedangkan luas wilayah sungai mencapai 9.331 km2 dengan potensi air permukaan 13.229 Juta3/tahun dan potensi air tanah 1.504 Juta3/tahun dan potensi air tanah 1.504 Juta3/tahun. Sungai Jeneberang melintasi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Selayar dan Kabupaten Sinjai.

Anak sungai

Beberapa anak sungai yang besar diantaranya:

  1. Sungai Sapaya
  2. Sungai Jenerakikang
  3. Sungai Jajang
  4. Sungai Bengo
  5. Sungai Lebong
  6. Sungai Kausisi
  7. Sungai Manapa

Bendungan Bili-bili

 
Waduk Bilibili, Sulawesi Selatan

Di aliran Sungai Jeneberang terdapat sebuah bendungan yaitu Bendungan Bilibili yang berada di Desa Bili-bili Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Bendungan ini merupakan salah satu bendungan yang menjadi pengendali banjir Sungai Jeneberang yang mampu menyediakan air baku sebesar 3300 liter/det dengan luas areal irigasi 24.585 Ha. Bendungan ini juga memiliki pembangkit tenaga listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas terpasang 20,1 MW. Bendungan Bilibiliadalah bendungan terbesar di Sulawesi Selatan. Bendungan ini diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 1999. Bendungan dengan luas waduk 40.428 hektare ini dibangun dengan dana pinjaman luar negeri sebesar Rp 780 miliar bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Geografi

Sungai ini mengalir di wilayah barat daya pulau Sulawesi yang beriklim muson tropis (kode: Am menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Februari, sekitar 22 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2750 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 671 mm, dan yang terendah September, rata-rata 10 mm.[7]

Jene Berang
Tabel iklim (penjelasan)
JFMAMJJASOND
 
 
671
 
24
22
 
 
356
 
25
20
 
 
343
 
24
21
 
 
246
 
27
23
 
 
180
 
29
22
 
 
151
 
29
22
 
 
96
 
28
21
 
 
17
 
32
21
 
 
10
 
35
22
 
 
47
 
35
22
 
 
172
 
30
22
 
 
463
 
26
23
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: [6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
  2. ^ Pengejaan mengikuti pedoman penamaan nama geografi.
  3. ^ Jene Berang at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
  4. ^ "Microsoft Word - country paper- INO- Jeneberang.doc" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-06-07. Diakses tanggal 2010-06-23. 
  5. ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 January 2016. 
  6. ^ a b "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-10. Diakses tanggal 2019-01-04. 
  7. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2019-01-04. 

5°11′35″S 119°22′53″E / 5.19306°S 119.38139°E / -5.19306; 119.38139

Pranala luar