Daftar Presiden Suriah
Presiden Suriah adalah kepala negara Republik Arab Suriah. Presiden memiliki peran penting dalam menjalankan pemerintahan, memimpin angkatan bersenjata, serta menetapkan kebijakan luar negeri dan domestik. Jabatan ini diatur dalam konstitusi Suriah dan merupakan bagian integral dari sistem pemerintahan negara tersebut.
Sejarah Jabatan
Jabatan presiden Suriah pertama kali dibentuk pada tahun 1936, setelah Suriah memperoleh otonomi dari Prancis di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa. Namun, status otonomi tersebut tidak sepenuhnya memberikan kebebasan politik, sehingga peran presiden terbatas. Setelah kemerdekaan penuh pada 17 April 1946, presiden menjadi simbol kedaulatan nasional.
Selama sejarahnya, jabatan ini mengalami berbagai perubahan akibat kudeta militer, konflik politik, dan reformasi konstitusi. Sistem pemerintahan Suriah telah berubah dari parlementer menjadi presidensial, terutama setelah Partai Ba'ath mengambil alih kekuasaan pada 1963.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Menurut konstitusi Suriah, presiden memiliki berbagai wewenang, termasuk:
- Kepala Negara: Presiden mewakili negara dalam hubungan internasional dan menandatangani perjanjian dengan negara lain.
- Komandan Tertinggi Militer: Presiden memimpin Angkatan Bersenjata Suriah.
- Eksekutif Tertinggi: Presiden menunjuk perdana menteri, menteri kabinet, dan pejabat tinggi lainnya.
- Legislasi: Presiden dapat mengeluarkan dekrit, membubarkan parlemen, atau mengadakan referendum.
- Yudikatif: Presiden memiliki hak untuk memberikan amnesti atau meringankan hukuman pidana.
Syarat Menjadi Presiden
Berdasarkan konstitusi, seorang calon presiden Suriah harus memenuhi beberapa syarat:
- Berusia minimal 40 tahun.
- Warga negara Suriah dari kedua orang tua Suriah.
- Telah tinggal di Suriah selama 10 tahun berturut-turut sebelum pemilihan.
- Mendapat dukungan minimal 35 anggota Majelis Rakyat Suriah (parlemen).
Masa Jabatan
Konstitusi Suriah yang diadopsi pada 2012 menetapkan masa jabatan presiden selama tujuh tahun dan dapat diperpanjang satu kali melalui pemilihan umum. Sebelumnya, masa jabatan presiden bersifat tidak terbatas.
Peran Bashar al-Assad
Bashar al-Assad menjadi presiden sejak tahun 2000, menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad. Masa kepemimpinannya ditandai oleh reformasi terbatas di awal pemerintahannya, tetapi kemudian diwarnai oleh konflik internal yang dimulai pada 2011, yang dikenal sebagai Perang Saudara Suriah.
Kritik dan Kontroversi
Jabatan presiden di Suriah sering mendapat kritik karena dianggap terlalu kuat. Pemilu presiden dianggap tidak demokratis oleh banyak pihak, karena sering didominasi oleh Partai Ba'ath dan sekutunya. Selain itu, kebijakan represif terhadap oposisi politik juga menjadi sorotan internasional.
Simbol Kepresidenan
Presiden Suriah menggunakan Istana Rakyat di Damaskus sebagai kediaman resmi. Lambang negara dan bendera Suriah sering digunakan dalam acara resmi kepresidenan.
Berikut daftar nama-nama Presiden Suriah:
Raja Kerajaan Arab Suriah Suriah 1918-1920
1. Faisal I: 8 Maret 1918–28 Juli 1920
Kepala Negara Suriah 1922–1945 (Mandat Prancis)
1. Subhi Bay Barakat al-Khalidi: 29 Juni 1922–20 Desember 1925
- François Pierre-Alype (sementara): 9 Februari–28 April 1926
2. Damad-i Shariyari Ahmad Nami Bay: 28 April 1926–15 Februari 1928
- Shaykh Taj ad-Din al-Hasani: 15 Februari 1928–19 November 1931
- Léon Solomiac: 19 November 1931–11 Juni 1932
3. Muhammad 'Ali Bay al-'Abid: 11 Juni 1932–21 Desember 1936
Republik Suriah (Mandat Prancis)
4. Hashim al-Atassi: 21 Desember 1936–7 Juli 1939
5. Bahij al-Khatib: 10 Juli 1939–16 September 1941
- Khalid al-Azm (sementara): 4 April–16 September 1941
6. Taj al-Din al-Hasani: 16 September 1941–17 Januari 1943
- Jamil al-Ulshi (sementara): 17 Januari–25 Maret 1943
7. Ata Bey al-Ayyubi (Kepala Negara): 25 Maret–17 Agustus 1943
8. Shukri al-Kuwatli: 17 Agustus 1943–24 Oktober 1945
Presiden Republik Suriah 1945-sekarang
(8). Shukri al-Kuwatli: 24 Oktober 1945–30 Maret 1949
9. Husni al-Za'im: 30 Maret–14 Agustus 1949
10. Sami al-Hinnawi: 14–15 Augustus 1949
(4). Hashim al-Atassi (Kepala Negara): 15 Agustus 1949–2 Desember 1951
11. Fawzi Selu (Kepala Negara): 3 Desember 1951–11 Juli 1953
12. Adib Shishakli: 11 Juli 1953–25 Februari 1954
(4). Hashim al-Atassi: 28 Februari 1954–6 September 1955
(8). Shukri al-Kuwatli: 6 September 1955–22 Februari 1958
Bagian Republik Arab bersatu
13. Gamal Abdel Nasser 22 Februari 1958–29 September 1961
- Maamun al-Kuzbari (sementara): 29 September–20 November 1961
- Izzat an-Nuss (sementara): 20 November–14 Desember 1961
14. Nazim al-Kudsi: 14 Desember 1961–8 Maret 1963
15. Lu'ay al-Atassi (Ketua Dewan Komando Revolusioner Nasional): 9 Maret–27 Juli 1963
16. Amin al-Hafiz (Ketua Dewan Presidensial): 27 Juli 1963–23 Februari 1966
17. Nureddin al-Atassi (Kepala Negara): 25 Februari 1966–18 November 1970
- Ahmad al-Khatib (Kepala Negara): 18 November 1970–22 Februari 1971
18. Hafez al-Assad: 22 Februari 1971–10 Juni 2000
- Abdul Halim Khaddam (sementara): 10 Juni–17 Juli 2000
19. Bashar al-Assad: 17 Juli 2000–8 Desember 2024