Furikake

Revisi sejak 17 April 2010 07.14 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: perubahan kosmetika)

Furikake (ふりかけ) adalah bumbu makanan asal Jepang yang berbentuk butiran, tepung, atau berserat seperti abon. Bumbu ini ditaburkan di atas nasi dan dimakan sebagai lauk. Furikake tidak dibuat sewaktu ingin dimakan, melainkan dibuat sekaligus dalam jumlah besar dan dimakan sedikit-sedikit di kemudian hari. Produsen makanan sekarang ini membuat furikake dalam berbagai macam rasa dan kemasan menarik.

Furikake di atas nasi

Sejenis furikake yang disebut bumbu ochazuke (ochazuke no moto) ditaburkan di atas nasi dan disiram dengan air panas atau teh hijau panas untuk membuat ochazuke. Sewaktu membuat onigiri, nasi yang sudah ditaburi furikake diaduk-aduk lebih dulu sebelum dibentuk sebesar kepalan.

Semua bahan yang ingin dibuat furikake dihancurkan hingga agak halus dan diberi bumbu. Setelah dikeringkan, isi lain (seperti nori, biji wijen, atau sayur yang dikeringkan) ditambahkan ke dalam furikake sebagai penyedap. Furikake segar (nama furikake) adalah variasi dari furikake yang tidak dikeringkan. Semua bahan-bahan hanya dicampur dan diaduk menjadi satu. Bahan-bahan untuk furikake segar adalah ikan teri, serutan katsuobushi, potongan kecil rumput laut, kombu, abon ikan atau makanan laut lain.

Sejarah

Makanan ini disebut "furikake" karena mulanya disimpan di dalam botol yang harus "diguncang-guncangkan" (bahasa Jepang: furu) agar tercampur rata sebelum "ditaburkan" (kakeru) di atas nasi. Asal-usulnya adalah bumbu tabur di atas sekihan (nasi merah) yang disebut gomashio (campuran biji wijen dan garam) dan yukari (garam dan daun perilla bekas perendam umeboshi yang dikeringkan dan dihaluskan).

Usaha membuat lauk yang lezat dan bergizi dimulai dari berbagai daerah di Jepang sejak zaman Taisho hingga awal zaman Showa. Menurut Asosiasi Produsen Furikake Jepang, bumbu makanan bermerek Gohan no Tomo (translasi literal: "teman nasi") asal Prefektur Kumamoto adalah perintis furikake di Jepang. Produk ini diciptakan pada awal zaman Taisho oleh seorang apoteker bernama Suekichi Yoshimaru yang prihatin dengan kondisi orang Jepang yang kekurangan kalsium. Furikake dibuatnya dari tulang ikan yang dihaluskan menjadi tepung.

Daftar pustaka

  • Kumagai Mana, Nihon Furikake Konwa-kai (2001). Furikake: Nihon no shoku to shisō. Gakuyō Shobō. ISBN 4-313-86302-8

Pranala luar