Liga 1
Liga Super Indonesia (LSI) atau Indonesia Super League (ISL) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia. LSI diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (dahulu BLI) yang dimiliki oleh PSSI. LSI dikuti 18 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh kompetisi 34 pertandingan, kandang dan tandang. Sistem operasi untuk setiap klub peserta dengan promosi dan degradasi ke Divisi Utama. Musim kompetisi tidak menentu dan disesuaikan dengan kondisi atau suasana yang terjadi di Indonesia. Sponsor utama LSI adalah perusahaan rokok Djarum, oleh karena itu LSI secara resmi dikenal sebagai Djarum Indonesia Super League.
Berkas:Djarum-isl.gif | |
Negara | Indonesia |
---|---|
Konfederasi | AFC |
Dibentuk | 2008 |
Musim perdana | 2008 |
Jumlah tim | 18 |
Tingkat pada piramida | 1 |
Degradasi ke | Divisi Utama |
Piala domestik | Piala Indonesia |
Piala internasional | Liga Champions AFC Piala AFC Kejuaraan AFF |
Juara bertahan liga | Persipura (2008) |
Klub tersukses | Persipura |
Televisi penyiar | antv |
Situs web | http://www.ligaindonesia.co.id |
Liga Super Indonesia 2009–10 |
Sejarah
Asal
Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (38 tim).
Pembentukan
LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD.
18 klub perdana
Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut adalah:
Wilayah Barat: |
Wilayah timur: |
Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi kalsemen tepat dibawah klub yang digantikan kemudian diverikasi kembali. Tim yang lolos verifikasi adalah:
Format kompetisi
Format kompetisi memakai satu wilayah dan tidak ada lagi format dua wilayah. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34 pertandingan. Juara akan mewakili Indonesia di Liga Champions AFC. Runner-up akan mewakili Indonesia di Piala AFC dan Liga Champions AFC dengan play-off. Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi. Sementara satu tim (peringkat ke-15) akan melakukan play-off melawan peringkat ke-4 Divisi Utama.
Sponsor
Sejak perdana kompetisi tahun 2008, Liga Super Indonesia telah disponsori oleh Djarum. Djarum sendiri sudah 3 tahun berturut-turut menyeponsori Divisi Utama sejak tahun 2005 hingga Liga Super Indonesia saat ini.
Liga Indonesia Menggunakan sponsor sejak 1994,sponsor yang digunakan Nama Sponsor Liga Indonesia:
- 1994-1996:Dunhill (Liga Dunhill)
- 1996-1997:Kansas (Liga Kansas)
- 1997-1999:Tidak Ada Sponsor (Liga Indonesia)
- 1999-2004:Bank Mandiri (Liga Bank Mandiri)
- 2005-2007:Djarum (Liga Djarum Indonesia)
- 2008-sekarang:Djarum (Djarum Indonesia Super League)
Selain Itu,Liga Indonesia disiarkan Lewat Tujuh Stasiun Televisi Nasional,Yaitu:
Klub
Total jumlah seluruh klub yang pernah merumput di LSI sejak 2008 adalah 21 klub.
Klub 2009–10
Berikut 18 klub akan bersaing di Liga Super Indonesia selama musim 2009–10.
Klub |
Posisi pada 2008 |
Musim pertama di divisi teratas |
Jumlah musim di divisi teratas |
Jumlah musim di Liga Super |
Musim pertama menggantikan di divisi teratas |
Jumlah juara di divisi teratas |
Juara terakhir divisi utama |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Arema | 10 | 1987-88 | 2 | 1 | 1992-93 | ||
Bontang FC | 13 | 1988-89 | 2 | 0 | n/a | ||
Pelita Jaya | 9 | 1986-87 | 2 | 3 | 1993-94 | ||
Persebaya | Divisi Utama |
Playoff: 1930-31 | 1 | 8 | 2004 | ||
Persela | 6 | 2007 | 2 | 0 | n/a | ||
Persema | Divisi Utama | 2:1994-95 | 1 | 0 | n/a | ||
Persib | 3 | 1930-31 | 2 | 6 | 1994-95 | ||
Persiba | 5 | 1994-95 | 2 | 0 | n/a | ||
Persija | 7 | 1930-31 | 2 | 9 | 2001 | ||
Persijap | 11 | 2001 | 2 | 0 | n/a | ||
Persik | 4 | 2003 | 2 | 2 | 2006 | ||
Persipura | 1 | 1994-95 | 2 | 2 | 2009 | ||
Persisam | Divisi Utama | 1:1994-95 | 1 | 0 | n/a | ||
Persitara | 14 | 2006 | 2 | 0 | n/a | ||
Persiwa | 2 | 2006 | 2 | 0 | n/a | ||
PSM | 8 | 1957 | 2 | 5 | 1999-00 | ||
PSPS | Divisi Utama | 3:2003 | 1 | 0 | n/a | ||
Sriwijaya FC | 5 | 1994-95 | 2 | 1 | 2007 |
Stadion
Stadion 2009–10
Klub | Stadion | Kapasitas |
---|---|---|
Arema | Kanjuruhan | 40,000 |
Bontang FC | Mulawarman | 12,000 |
Pelita Jaya | Singaperbangsa | 12,000 |
Persebaya | Gelora 10 November | 35,000 |
Persela | Surajaya | 12,500 |
Persema | Gajayana | 30,000 |
Persib | Si Jalak Harupat | 40,000 |
Persiba | Stadion Persiba | 13,000 |
Persija | S.U Gelora Bung Karno | 88,083 |
Persijap | Gelora Bumi Kartini | 20,000 |
Persik | Brawijaya | 20,000 |
Persipura | Mandala | 30,000 |
Persisam | Palaran | 60,000 |
Persitara | Kamal Muara | 10,000 |
Persiwa | Pendidikan | 20,000 |
PSM | Andi Mattalatta | 30,000 |
PSPS | Rumbai | 20,000 |
persija | stadion cendrawasih | 100 kursi VIP 90,000 Penonton |
Sriwijaya FC | Jakabaring | 40,000 |
Kelangsungan
Klub peserta Superliga harus merupakan klub profesional sesuai ketentuan FIFA dan AFC. Konsekuensinya, klub peserta tidak boleh bergantung pada sumbangan pihak ketiga, termasuk APBD daerah. Hal ini menjadi masalah besar bagi sebagian besar klub karena sampai saat ini hanya Arema Malang yang merupakan klub profesional penuh dan merupakan klub yang dibiayai tanpa menggunakan APBD daerah, selain Semen Padang dan Bontang PKT. Selain itu ada masalah lain yang mengancam kelangsungan Superliga seperti standarisasi stadion sesuai standar yang diberikan Badan Liga Indonesia (BLI). BLI juga sempat mengharuskan pelatih yang menangani tim-tim peserta Superliga harus berlisensi A. Meski demikian akhirnya BLI memberi toleransi yang memperbolehkan pelatih berlisensi B boleh membesut tim Superliga dengan durasi masa kepelatihan hanya semusim.[1]
Dari 18 klub yang diverifikasi oleh BLI, ada dua tim yang dipastikan tidak bisa mengikuti Superliga karena tidak bisa memenuhi lima aspek verifikasi BLI, yaitu Persiter dan Persmin. Untuk mengisi dua tim yang tidak lolos verifikasi itu ada tujuh tim dari Divisi Utama yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah Persiter dan Persmin. Ketujuh tim tersebut adalah, Bontang PKT, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persikabo Bogor, Semen Padang dan Persis Solo.[2]
Setelah melalui proses verifikasi terhadap tujuh tim dari Divisi Utama ini, akhirnya dua tim yang berhak menggantikan posisi Persiter dan Persmin ini diumumkan pada tanggal 16 Juni 2008, yaitu Bontang PKT dan PSIS Semarang. Kedua tim ini memiliki poin tertinggi dari lima aspek verifikasi BLI. Selain itu berdasarkan rapat pada tanggal 13 Juni lalu menghasilkan keputusan bahwa Liga Super Indonesia 2008 tetap diikuti oleh 18 tim meski sempat ada perdebatan mengenai pelangsungan LSI 2008 meski dengan 16 tim.[3]
PSMS Medan sempat terancam dibatalkan dari keikutsertaannya di LSI 2008 karena masalah internal klub yang cukup pelik. Perwakilan dari BLI membenarkan berita tersebut, dan menyebutkan bahwa LSI 2008 tetap akan dimulai pada hari Sabtu, 12 Juli 2008 tanpa menyebutkan konsekuensinya, bila BLI memutuskan untuk menggagalkan keikutsertaan PSMS di LSI 2008. Namun pada akhirnya PSMS tidak jadi mengundurkan diri dari LSI 2008. [4]
Referensi
- (Indonesia) Format LSI
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Liga Indonesia
- (Indonesia) Media Supporter Indonesia
Tim nasional | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kompetisi klub |
| ||||||
Kompetisi kelompok umur |
| ||||||
Kompetisi wanita | |||||||
Kompetisi futsal | |||||||
Kompetisi yang dihentikan |
| ||||||