Liga 1

halaman disambiguasi Wikimedia

Liga Super Indonesia (LSI) atau Indonesia Super League (ISL) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia. LSI diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (dahulu BLI) yang dimiliki oleh PSSI. LSI dikuti 18 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh kompetisi 34 pertandingan, kandang dan tandang. Sistem operasi untuk setiap klub peserta dengan promosi dan degradasi ke Divisi Utama. Musim kompetisi tidak menentu dan disesuaikan dengan kondisi atau suasana yang terjadi di Indonesia. Sponsor utama LSI adalah perusahaan rokok Djarum, oleh karena itu LSI secara resmi dikenal sebagai Djarum Indonesia Super League.

Liga 1
Berkas:Djarum-isl.gif
NegaraIndonesia Indonesia
KonfederasiAFC
Dibentuk2008
Musim perdana2008
Jumlah tim18
Tingkat pada piramida1
Degradasi keDivisi Utama
Piala domestikPiala Indonesia
Piala internasionalLiga Champions AFC
Piala AFC
Kejuaraan AFF
Juara bertahan ligaPersipura
(2008)
Klub tersuksesPersipura
Televisi penyiarantv
Situs webhttp://www.ligaindonesia.co.id
Liga Super Indonesia 2009–10

Sejarah

Asal

Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (38 tim).

Pembentukan

LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD.

18 klub perdana

Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut adalah:

Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi kalsemen tepat dibawah klub yang digantikan kemudian diverikasi kembali. Tim yang lolos verifikasi adalah:

  1. Sriwijaya FC Palembang
  2. Persija Jakarta
  3. PSMS Medan
  4. Persik Kediri
  5. Persib Bandung
  6. Persela Lamongan
  7. Persitara Jakarta Utara
  8. Pelita Jaya Purwakarta
  9. Persita Tangerang
  10. Persipura Jayapura
  11. Persiwa Wamena
  12. Deltras Sidoarjo
  13. Arema Malang
  14. PSM Makasar
  15. PSIS Semarang
  16. Persiba Balikpapan
  17. Bontang PKT
  18. Persijap Jepara

Format kompetisi

Format kompetisi memakai satu wilayah dan tidak ada lagi format dua wilayah. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34 pertandingan. Juara akan mewakili Indonesia di Liga Champions AFC. Runner-up akan mewakili Indonesia di Piala AFC dan Liga Champions AFC dengan play-off. Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi. Sementara satu tim (peringkat ke-15) akan melakukan play-off melawan peringkat ke-4 Divisi Utama.

Sejak perdana kompetisi tahun 2008, Liga Super Indonesia telah disponsori oleh Djarum. Djarum sendiri sudah 3 tahun berturut-turut menyeponsori Divisi Utama sejak tahun 2005 hingga Liga Super Indonesia saat ini.

Liga Indonesia Menggunakan sponsor sejak 1994,sponsor yang digunakan Nama Sponsor Liga Indonesia:

Selain Itu,Liga Indonesia disiarkan Lewat Tujuh Stasiun Televisi Nasional,Yaitu:

Klub

Total jumlah seluruh klub yang pernah merumput di LSI sejak 2008 adalah 21 klub.

Klub 2009–10

Berikut 18 klub akan bersaing di Liga Super Indonesia selama musim 2009–10.

Klub
Posisi
pada 2008
Musim pertama di
divisi teratas
Jumlah musim di
divisi teratas
Jumlah musim di
Liga Super
Musim pertama
menggantikan di
divisi teratas
Jumlah juara di
divisi teratas
Juara terakhir divisi utama
Arema 01010 1987-88 2 1 1992-93
Bontang FC 01313 1988-89 2 0 n/a
Pelita Jaya 0099 1986-87 2 3 1993-94
Persebaya YYYPlayoff:
Divisi Utama
1930-31 1 8 2004
Persela 0066 2007 2 0 n/a
Persema YYY2: Divisi Utama 1994-95 1 0 n/a
Persib 0033 1930-31 2 6 1994-95
Persiba 0055 1994-95 2 0 n/a
Persija 0077 1930-31 2 9 2001
Persijap 01111 2001 2 0 n/a
Persik 0044 2003 2 2 2006
Persipura 0011 1994-95 2 2 2009
Persisam YYY1: Divisi Utama 1994-95 1 0 n/a
Persitara 01414 2006 2 0 n/a
Persiwa 0022 2006 2 0 n/a
PSM 0088 1957 2 5 1999-00
PSPS YYY3: Divisi Utama 2003 1 0 n/a
Sriwijaya FC 0055 1994-95 2 1 2007

Stadion

Stadion 2009–10

Klub Stadion Kapasitas
Arema Kanjuruhan 40,000
Bontang FC Mulawarman 12,000
Pelita Jaya Singaperbangsa 12,000
Persebaya Gelora 10 November 35,000
Persela Surajaya 12,500
Persema Gajayana 30,000
Persib Si Jalak Harupat 40,000
Persiba Stadion Persiba 13,000
Persija S.U Gelora Bung Karno 88,083
Persijap Gelora Bumi Kartini 20,000
Persik Brawijaya 20,000
Persipura Mandala 30,000
Persisam Palaran 60,000
Persitara Kamal Muara 10,000
Persiwa Pendidikan 20,000
PSM Andi Mattalatta 30,000
PSPS Rumbai 20,000
persija stadion cendrawasih 100 kursi VIP 90,000 Penonton
Sriwijaya FC Jakabaring 40,000

Kelangsungan

Klub peserta Superliga harus merupakan klub profesional sesuai ketentuan FIFA dan AFC. Konsekuensinya, klub peserta tidak boleh bergantung pada sumbangan pihak ketiga, termasuk APBD daerah. Hal ini menjadi masalah besar bagi sebagian besar klub karena sampai saat ini hanya Arema Malang yang merupakan klub profesional penuh dan merupakan klub yang dibiayai tanpa menggunakan APBD daerah, selain Semen Padang dan Bontang PKT. Selain itu ada masalah lain yang mengancam kelangsungan Superliga seperti standarisasi stadion sesuai standar yang diberikan Badan Liga Indonesia (BLI). BLI juga sempat mengharuskan pelatih yang menangani tim-tim peserta Superliga harus berlisensi A. Meski demikian akhirnya BLI memberi toleransi yang memperbolehkan pelatih berlisensi B boleh membesut tim Superliga dengan durasi masa kepelatihan hanya semusim.[1]

Dari 18 klub yang diverifikasi oleh BLI, ada dua tim yang dipastikan tidak bisa mengikuti Superliga karena tidak bisa memenuhi lima aspek verifikasi BLI, yaitu Persiter dan Persmin. Untuk mengisi dua tim yang tidak lolos verifikasi itu ada tujuh tim dari Divisi Utama yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah Persiter dan Persmin. Ketujuh tim tersebut adalah, Bontang PKT, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persikabo Bogor, Semen Padang dan Persis Solo.[2]

Setelah melalui proses verifikasi terhadap tujuh tim dari Divisi Utama ini, akhirnya dua tim yang berhak menggantikan posisi Persiter dan Persmin ini diumumkan pada tanggal 16 Juni 2008, yaitu Bontang PKT dan PSIS Semarang. Kedua tim ini memiliki poin tertinggi dari lima aspek verifikasi BLI. Selain itu berdasarkan rapat pada tanggal 13 Juni lalu menghasilkan keputusan bahwa Liga Super Indonesia 2008 tetap diikuti oleh 18 tim meski sempat ada perdebatan mengenai pelangsungan LSI 2008 meski dengan 16 tim.[3]

PSMS Medan sempat terancam dibatalkan dari keikutsertaannya di LSI 2008 karena masalah internal klub yang cukup pelik. Perwakilan dari BLI membenarkan berita tersebut, dan menyebutkan bahwa LSI 2008 tetap akan dimulai pada hari Sabtu, 12 Juli 2008 tanpa menyebutkan konsekuensinya, bila BLI memutuskan untuk menggagalkan keikutsertaan PSMS di LSI 2008. Namun pada akhirnya PSMS tidak jadi mengundurkan diri dari LSI 2008. [4]

Referensi

Pranala luar

Templat:Musim LSI