Pragaan, Sumenep
{{{peta}}} Peta lokasi Kecamatan Pragaan | |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Sumenep |
Camat | - |
Luas | - km² |
Jumlah penduduk | - |
- Kepadatan | - jiwa/km² |
Desa/kelurahan | - |
Pragaan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Pragaan terdiri dari desa-desa sebagai berikut: Aeng Panas, Jaddung, Kaduwara Bara', Kaduwara Temor, Karduluk, Pakamban Daja, Pakamban Lao', Pragaan Dajah, Pragaaan Lao', Prenduan, Sentol Daja, dan Sentol Lao'. Pusat administrasi kecamatan terletak di desa Pragaan Lao'.
Aeng Panas
Dinamakan Aeng Panas, karena di desa ini terdapat 2 sumber air hangat. Saat ini sebuah sumber air hangat terletak di dalam rumah pribadi milik keluarga Alm. H Sarbini dan sebuah lagi terletak di luarnya sekarang telah dijadikan sebagai tempat mandi umum untuk laki-laki dan perempuan. Air hangat ini mengandung bau belerang yang merupakan ciri khas solfatar. Karena Pulau Madura tidak mempunyai gunung berapi maka diduga bahwa hulu dari air hangat ini berasal dari gunung berapi di Jawa atau Bali.
Karduluk
Desa Karduluk terkenal dengan sentra produk ukiran Madura. Ukiran Madura mempunyai gaya yang khas yang sangat disengaja menghindari motif atau bentuk binatang atau manusia. Ornamen yang mendominasi ukiran Madura adalah daun, sulur, bunga, dan buah. Salah satu jenis produk ukiran dari desa ini adalah kurungan ayam bekisar yang banyak dipasarkan ke daerah-daerah lain dan manca negara.
Pakamban Lao'
Desa ini terletak dipinggir pantai di sebelah barat Prenduan. Lao' dalam bahasa Madura berarti selatan. Pakamban Lao' secara geografis terletak di sebelah selatan jalan propinsi yang menghubungkan Kamal-Kalianget. Mata pencaharian penduduk desa ini adalah petani jagung dan berkebun kelapa. Salah satu jenis kelapa yang secara genetis mengalami kerusakan, namun rasanya amat disukai yaitu kelapa kopyor, mudah ditemukan di desa ini.
Prenduan
Terletak di sebelah timur desa Pragaan Lao', Prenduan merupakan desa yang paling pesat perkembangannya dan paling banyak penduduknya di kecamatan Pragaan. Asal nama Prenduan dipercaya berasal dari Bahasa Madura arenduh, yaitu posisi ketika sapi atau kuda meringkuk. Menurut legenda di desa inilah tempat beristirahatnya kuda yang dinaiki Jokotole dalam perjalanan pulang dari kerajaan Majapahit menuju Sumenep. Cerita lain menyebutkan bahwa desa ini merupakan tempat beristirahat pasukan berkuda Belanda jika dalam perjalanan dari Pamekasan menuju Sumenep. Lokasi desa memang hampir di tengah-tengah jarak antara kedua kota. Dahulu desa ini adalah tempat yang cukup hijau, ramai dan dekat dengan sumber air, masuk akal jika Jokotole maupun Belanda memilih tempat ini sebagai tempat istirahat.