Bahasa Indonesia
Dalam pedoman EYD [1], tanda pisah digunakan:
- Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contoh:
- Kemerdekaan bangsa itu–saya yakin akan tercapai–diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
- Untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Contoh:
- Rangkaian temuan ini–evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom–telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta.
- Di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai dengan'.
- 1910–1945
Dalam penulisannya, tanda pisah tidak diberi spasi sebelum dan sesudahnya. Tanda pisah juga bisa digantikan dengan dua tanda hubung tanpa spasi di antaranya.
Catatan kaki