Artikel ini diduga merupakan hasil atau diduga menjadi target dari sebuah tugas sekolah atau kuliah. Harap baca halaman panduannya terlebih dahulu sebelum Anda memulai menyunting.
Berikut adalah daftar kesalahan umum yang sering ditemukan dilakukan oleh pengguna baru yang mendapat tugas sekolah atau universitas untuk menulis Wikipedia.
- Menambahkan nama pengguna, nomor induk pelajar/mahasiswa di badan artikel. Sebuah halaman di Wikipedia merupakan hasil kolaborasi dari para penulisnya, sehingga tidak ada yang namanya kepemilikan pada artikel tertentu.
- Menggunakan kapitalisasi judul yang berlebihan atau tidak pada tempatnya. Misalnya dengan menulis huruf pertama pada setiap kata dari judul artikel atau judul subbagian dengan huruf besar. Konsensus wikipedia mengatakan bahwa kecuali untuk nama diri, judul artikel dan judul subbagian artikel menggunakan kapitalisasi kalimat, yaitu hanya huruf pertama dari kata pertama yang dibuat dengan huruf besar.
- Menimpa artikel yang sudah ada secara keseluruhan atau menghapus suntingan pengguna lain tanpa penjelasan yang memadai. Wikipedia adalah proyek bersama.
- Membuat artikel yang sudah ada atau serupa. Sebaiknya melihat dahulu apakah suatu artikel sudah ada. Jika ada, siswa bisa menambahkan informasi di artikel yang sudah ada secara rapi.
- Membuat artikel yang cakupannya terlalu sempit. Sebuah lema ensiklopedia seyogyanya cakupannya seluas mungkin. Lihat pula: Wikipedia:Kelayakan.
- Menulis artikel dengan gaya penulisannya yang tidak ensiklopedis. Seperti menulis dengan gaya esei atau karangan makalah.
- Menuliskan isi riset asli. Artikel Wikipedia tidak boleh mengandung hasil penelitian sendiri yang belum dipublikasikan. Lihat Wikipedia:Bukan riset asli
- Menulis artikel dengan menggunakan gaya bahasa naratif.
- Menghapus tag-tag pemeliharaan yang diberikan pengguna lain tanpa ada upaya perbaikan yang memadai. Tag-tag pemeliharaan diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dari artikel yang bersangkutan.
- Kurang berkomunikasi dengan pengguna-pengguna lainnya yang sudah mapan di Wikipedia. Seyogyanya para siswa berkomunikasi dengan para pengguna yang sudah mapan atau para pengurus. Jika tidak karya mereka bisa dianggap vandalisme dan segera dihapus. Selain sayang, hal seperti ini bisa merusak suasana di Wikipedia.
- Tidak mencantumkan teks untuk pranala luar dan hanya memberikan URL. Dengan mencantumkan teks keterangan, pengguna bisa lebih paham apa yang ada di URL tersebut tanpa harus terlebih dulu mengeklik pranala tersebut. Seringkali juga pengguna hanya mencantumkan pranala luar ke halaman utama sebuah situs padahal seharusnya menuju ke halaman yang khusus membahas artikel yang dimaksud. Dalam beberapa kasus, seringkali juga pengguna mencantumkan pranala luar dari situs web yang seakan-akan berhubungan tetapi sebenarnya tidak membahas isi artikel sama sekali.
- Menggunakan istilah-istilah bahasa asing secara berlebihan, yang sebenarnya sudah memiliki padanannya dalam bahasa Indonesia.
- Memulai artikel baru hanya karena topik yang diinginkan sudah ditulis, misalnya karena artikel kriptografi sudah ada, maka memulai artikel Tugas mata kuliah kriptografi. Di Wikipedia, hanya boleh ada satu judul untuk satu topik. Jika Anda tidak ingin mengembangkan artikel kriptografi, apabila tugas kuliah Anda mengharuskan untuk memulai artikel baru, maka Anda harus memulai artikel dengan topik lain.
|
Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat, tetapi tidak ada alasan yang diberikan untuk memenuhinya. Pastikan bahwa alasan Anda telah memenuhi salah satu syarat KPC. Ganti tag dengan {{db|1=alasan Anda}}
. NA
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:db-reason-notice|Hukum dan etika media komunikasi|header=1|tidak ada alasan yang diberikan}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh 125.161.71.39 (kontribusi | log) pada 13:16, 10 Juni 2011 (UTC) (13 tahun lalu)
Di dalam kehidupan bermasyarakat,kita tidak pernah lepas dari apa yang dikenal sebagai media. Media menyalurkan berbagai macam pesan dan efek yang ditimbulkan di dalam kehidupan sehari-hari. Media pun mempunyai aturan di dalam mendidik masyarakat sesuai dengan hukum yang berlaku. Jika diperhatikan dengan lebih cermat,media mulai memperlihatkan arus yang berbeda dari etika awal tersebut. Begitu pula dengan penggunaan teknologi, kita dihadapkan pada aturan-aturan yang mendasari penggunaannya. Aturan itu diciptakan untuk membatasi keinginan kita supaya tidak merugikan dan mengganggu orang lain.Aturan-aturan itu tertuang dalam kebijakan, hukum dan kode etik teknologi komunikasi.
Kebijakan merupakan kerangka umum dalam melihat bagaimana struktur dan pengaturan media supaya menghasilkan kebaikan bagi publik. Hukum merupakan peraturan bersifat mengikat yang dibuat oleh lembaga legislatif, dilaksanakan oleh lembaga eksekutif dan diputuskan oleh pengadilan. Dalam level tertentu kebijakan bisa menjadi hukum yang mengikat juga. Standar adalah persetujuan mengenai karakteristik teknis dari sistem komunikasi supaya teknologi tersebut bisa secara luas dihasilkan dan digunakan.
Sejarah Perkembangan Pers
Sejak Indonesia merdeka hingga 9 tahun pasca reformasi,hukum pers tidak pernah benar-benar lepas dari yang namanya kepentingan politik. Setiap perkembangan pers terus melekat erat dengan keinginan untuk dapat menguasai pers. Pada masa Bung Karno,pemerintahan pada awalnya melalui Menpen Amir Sjaritoedin memyatakan bahwa pikiran masyarakat umum sama dengan sendir dasar dari pemerintahan yang berdaulat dan pers Indonesia harus merdeka. Hal ini mengakibatkan pers semakin tegas dalam mengawasi pemerintah. Penangkapan dan pengekangan terhadap pers tidak pernah berhenti. Lain halnya pada masa Soeharto,pers diberikan kebebasan sesuai dengan UU no 11 tahun 1966 yang menyatakan “memberikan kemerdekaan pers,namun terdapat suatu pasal peralihan yang memungkinkan pemerintah yang berkuasa mengekang pers” dan juga UU no 21 tahun 1982 menyatakan bahwa “memperkuat belenggu terhadap kemerdekaan pers. Hingga akhirnya masa reformasi,UU no 40 tahun 1999 menyatakan bahwa “jauh lebih demokratis,namun terdapat rumusan teknikal penyusunan yang tidak jelas”
Perlunya Etika Komunikasi
Etika adalah pedoman atau aturan moral untuk situasi-situasi dimana media memiliki efek negatif dan hukum tidak bisa menjaga tingkah laku. Kode etik kebanyakan diciptakan oleh organisasi profesional. Etika adalah peraturan moral yang menuntun tingkah laku seseorang. Para pendidik yang memainkan peran yang penting dalam menerapkan etika. Etika merupakan komponen yang penting dalam pendidikan jurnalisme. Di dalam jurnalisme terdapat beberapa etika yang harus dipatuhi yaitu akurasi, keadilan, kerahasiaan, privasi.
Saat ini informasi yang disajikan oleh media telah berubah menjadi komoditi dan mimetisme. Berkat media,budaya baru telah terbentuk dan masyarakat telah berubah karenanya. Mengatasi keseimbangan antara tugas membimbing masyarakat lewat program-program yang disuguhkan kepada masyarakat dan pemenuhan tugas sebagai alat produksi ekonomi. Media pun membangun image sebagai kebutuhan masyarakat dan juga pencapai kebutuhan ekonomi baginya. Yang menjadi masalah yaitu sikap dari masyarakat yang tidak menunjukkan adanya perlawanan atas bentuk program yang ditawarkan oleh media sehingga media perlu membawa etika dan menerapkan dampak di dalam masyarakat yang harus dilindungi dan mengurangi adanya penyalahgunaan dari dampak negatif media itu sendiri.
Dimensi Etika Komunikasi
- Tujuan
- Nilai-nilai Demokrasi
- Hak untuk berekspresi
- Hak public akan informasi yang benar
- Aksi
- Tatanan Hukum dan institusi
- Hubungan2 kekuasaan
- Peran asosiasi, lembaga konsumen, komisi pengawas
- Sarana
- Kesadaran moral atau nuarani actor komunikasi
- Deontology jurnalisme
Fungsi media dapat digunakan sebagai sarana kritik terhadap kekuasaan dan kontrol masyarakat. Selain itu media juga berfungsi sebagai ruang publik atau ruang antara publik. Namun prinsip berita buruk merupakan berita baik mendorong media untuk membuat pemberitaan terkait skandal maupun keburukan pemerintah. Hal ini menyebabkan pemerintah menjadi apriori terhadap pers. Pemerintah tidak bisa melihat sisi positif dari kebebasan pers. Padahal pemberitaan yang dilakukan pers dapat memberikan fungsi audit yang gratis untuk kinerja pemerintah. Pers berperan dalam mengangkat aspirasi publik, kelompok-kelompok pinggiran maupun kaum lemah. Kemudian mendiskusikan urusan-urusan publik, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berdialog dan bernegosiasi dengan pemegang kekuasaan atau perumus kebijakanserta sebagi media pertukaran gagasan, menyerap aspirasi-aspirasi politik.
Kesalahan lain media yaitu menyajikan pesan kekerasan di dalam program yang disiarkan tanpa memikirkan usia individu yang menontonnya. Telah terjadi banyak kasus yang menyeret nama media sebagai pelaku tindak kekerasan berbagai golongan masyarakat. Nilai-nilai itu dapat mempengaruhi tanpa sadar masyarakat yang menontonnya. Maka etika komunikasi mau tak mau juga harus merumuskan, mendefinidikan dan menentukan batas-batas kekerasan. Bila menengok sejenak peristiwa sejenis di luar Tanah Air, pada tanggal 20 April 1999, dua siswa, [[Dylan
Klebold]] (18 tahun) dan Eric Harris (17 tahun), melakukan penembakan secara brutal dengan senapan mesin pada jam sekolah di Sekolah Menengah Atas Columbine, Littleton, Colorado, Amerika Serikat. Bergaya koboi, kedua remaja ini menembakkan peluru dari senapan mesinnya di kantin, di ruang kelas, lorong koridor, dan teras depan sekolah. 12 siswa dan seorang guru tewas terbunuh. Lebih dari 20 orang luka-luka. Kedua pelaku pun bunuh diri dengan menembak diri usai serangan membabi buta. Pembantaian ala koboi itu terjadi kembali berkali-kali di negeri paman Sam itu pada tahun-tahun terakhir ini dan jumlah korban semakin lebih banyak. Dalam hal ini, maka etika komunikasi diciptakan agar dapat mendukung pihak yang rentan menjadi korban kekerasan media, tanpa terjebak bersikap represif.
- Pertama, media harus menyajikan “pemberitaan yang benar, komprehensif dan cerdas.” Media dituntut untuk selalu akurat, dan tidak berbohong. Fakta harus disajikan sebagai fakta, dan pendapat harus dikemukakan murni sebagai pendapat. Kriteria kebenaran juga dibedakan menurut ukuran masyarakat: Masyarakat sederhana dan masyarakat modern.
- Kedua, media harus berperan sebagai forum pertukaran pendapat, komentar dan kritik. Karenanya, media tak hanya berfungsi sebagai sumber informasi melainkan juga forum penyelesaian masalah. Setiap masalah yang menjadi urusan publik dan berhubungan dengan publik disodorkan oleh media, untuk kemudian dibahas bersama dan dicarikan jalan keluar.
- Ketiga, media harus menyajikan gambaran khas dari setiap kelompok masyarakat. Syarat ini menuntut media untuk memahami karakteristik dan juga kondisi semua kelompok di masyarakat tanpa terjebak pada stereotipe. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya konflik sosial di masyarakat terkait dengan isi berita yang disajikan.
- Keempat, media harus selalu menyajikan dan menjelaskan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Ini tidak berarti media harus mendramatisir pemberitaannya, melainkan berusaha mengaitkan suatu peristiwa dengan hakikat makna keberadaan masyarakat dalam hal-hal yang harus diraih. Hal ini karena media merupakan instrumen pendidik masyarakat sehingga media harus “memikul tanggung jawab pendidik dalam memaparkan segala sesuatu dengan mengaitkannya ke tujuan dasar masyarakat.”
- Kelima, media “harus membuka akses ke berbagai sumber informasi.”Masyarakat industri modern membutuhkan jauh lebih banyak ketimbang di masa sebelumnya. Alasan yang dikemukakan adalah dengan tersebarnya informasi akan memudahkan pemerintah menjalankan tugasnnya. Lewat informasi, sebenarnya media membantu pemerintah menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat.
Rujukan