Psikologi humanis

Revisi sejak 5 Agustus 2011 02.05 oleh MerlIwBot (bicara | kontrib) (bot Membuang: he, no, pt, sv, it, fr, uk, en, nl, pl, de, es, fi, ca, ru, ja, hu, zh, bg, da, el, lt, eo, si)

Psikologi humanis adalah pendekatan psikologi yang menekankan kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, kegembiraan, kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami ketidakbahagiaan, serta keberhasilan dalam merealisasikan potensi manusia.[1] Tujuan psikologi humanis adalah membantu manusia mengekspresikan dirinya secara kreatif dan merealisasikan potensinya secara utuh.[1] Pencetus psikologi humanistik adalah Abraham Maslow.[2]

Berkas:Abraham maslow.jpg
Abraham Maslow, pencetus psikologi humanis

Ciri psikologi humanis

Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu:[3]

  • Psikologi humanis menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia
  • Psikologi humanis menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia
  • Psikologi humanis menawarkan metode yang lebih luasakan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam dalam pelaksanaan psikoterapi

Referensi

  1. ^ a b Wade & Tavris, Psikologi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2007, hal. 23
  2. ^ ""Makalah Psikologi: Psikologi Humanistik"". Diakses tanggal 2011-07-20. 
  3. ^ ""Psikologi Humanistik"". Diakses tanggal 2011-07-20.