Liga Prima Indonesia
Artikel ini mendokumentasikan sebuah kompetisi olahraga yang sedang berlangsung saat ini. Informasi dapat berubah sewaktu-waktu. |
Liga Prima Indonesia (bahasa Inggris: Indonesian Premier League, disingkat IPL) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia sejak musim 2011–12. Kompetisi ini terbentuk sebagai penerus Liga Super Indonesia (LSI), yang pada musim terakhirnya mengalami kisruh dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Kisruh tersebut berakhir dengan meleburnya klub peserta LPI ke dalam klub-klub peserta LSI. Pertandingan perdana IPL diselenggarakan pada tanggal 15 Oktober 2011[3] (mundur dari rencana semula tanggal 8 Oktober 2011)[4], dengan mempertemukan Persib Bandung melawan Semen Padang FC.[5]
Negara | Indonesia |
---|---|
Konfederasi | AFC |
Dibentuk | 2011 |
Musim perdana | 2011–12 |
Jumlah tim | 24 |
Tingkat pada piramida | 1 |
Degradasi ke | Divisi Utama |
Piala domestik | Piala Indonesia |
Piala internasional | Liga Champions AFC Piala AFC |
Televisi penyiar | RCTI, MNCTV, Global TV[1][2] |
Situs web | http://www.ligaprimaindonesia.com |
2011–12 |
Musim | 2011–12 |
---|---|
Jumlah pertandingan | 1 |
Jumlah gol | 2 (2 per pertandingan) |
Pencetak gol terbanyak | Miljan Radović, Mustopa Aji (1) |
Pertandingan terbanyak gol | 1–1 |
Persiapan
Seiring dengan bergantinya kepengurusan PSSI setelah melalui serangkaian kisruh dan kontroversi penyelenggaraan Liga Primer Indonesia, kepengurusan PSSI baru di bawah kepemimpinan Ketua Umum Djohar Arifin Husin berencana membuat berbagai perubahan pada kompetisi liga yang ditujukan untuk membuat kompetisi menjadi profesional.
Penunjukan pengelola baru dan kontroversi nama
Pada tanggal 26 Agustus 2011, Anggota Komite Eksekutif dan Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, mengumumkan bahwa PSSI telah menunjuk PT Liga Prima (sering disebut juga sebagai PT Liga Prima Indonesia) sebagai pengelola kompetisi profesional musim 2011–12. Penunjukan ini dilatarbelakangi karena pengelola sebelumnya, PT Liga Indonesia, belum memberikan laporan pertanggungjawaban kepada PSSI, sementara waktu verifikasi yang akan dilakukan oleh AFC sudah semakin dekat.[6] CEO PT Liga Prima dijabat oleh Widjajanto, yang merupakan mantan CEO PT Liga Primer Indonesia.[7]
Setelah penunjukan ini, media mulai menyebut bahwa kompetisi 2011–12 akan bernama "Liga Prima Indonesia", mengikuti nama pengelolanya yang juga dianggap masih berbau Liga Primer Indonesia.[8] Djohar sendiri kemudian membantah hal tersebut dan menyebutkan bahwa "Liga Prima" hanyalah nama perusahaan, bukan nama kompetisi.[9] Pada tanggal 16 September 2011, bersamaan dengan keputusan mengenai format dan peserta liga, Anggota Komite Eksekutif dan Ketua Komite Hukum PSSI, La Nyalla Machmud Mattalatti, menyatakan bahwa, berdasarkan rapat Komite Eksekutif PSSI, kompetisi musim 2011–12 tetap menggunakan nama "Liga Super Indonesia".[10] Keputusan mengenai penunjukan PT Liga Prima juga sempat digugat dalam rapat tersebut,[11] walaupun akhirnya tidak ada perubahan keputusan.[12] Rapat tersebut juga mengangkat Presiden Direktur Persisam Samarinda, Harbiansyah Hanafiah, sebagai Direktur Badan Liga Indonesia (BLI) yang baru, menggantikan Andi Darussalam Tabusala yang sebelumnya telah mengundurkan diri.[13] Tidak sampai seminggu, Harbiansyah kemudian mengundurkan diri karena tidak setuju dengan keputusan lanjutan rapat Komite Eksekutif PSSI mengenai jumlah peserta.[14] Mundurnya Harbiansyah membuat PSSI memutuskan untuk meniadakan BLI, sehingga kompetisi langsung dikendalikan oleh PT Liga Prima.[15]
Keputusan mengenai nama liga kembali diubah, setelah Widjajanto mengumumkan bahwa Komite Eksekutif PSSI menetapkan kompetisi bernama "Liga Prima Indonesia" atau "Indonesian Premier League" (disingkat "IPL").[16]
Kontroversi format dan struktur
Pada tanggal 26 Agustus 2011, Sihar mengumumkan bahwa kompetisi profesional musim 2011–12 akan terbagi ke dalam dua level, yaitu level 1 dan level 2. Level 1 akan terbagi ke dalam dua wilayah yang masing-masing berisi 16 klub. Dua tim yang menduduki posisi teratas pada klasemen akhir masing-masing wilayah akan berlaga di babak empat besar yang digelar dengan sistem gugur kandang dan tandang. Sementara dua tim terbawah masing-masing wilayah akan terdegradasi ke Level 2.[17] Level 2 akan terbagi ke dalam empat grup yang masing-masing berisi 12 klub.[4]
Setelah pengumuman Sihar tersebut, Djohar dan La Nyalla mengeluarkan komentar-komentar yang cenderung tidak sependapat dengan Sihar. Menurut Djohar, format kompetisi dua wilayah masih belum final dan tergantung keputusan AFC. Sponsor juga cenderung lebih mendukung format kompetisi satu wilayah. Kalaupun memang dua wilayah, maka itu hanya untuk musim 2011–12 saja.[9] Sementara La Nyalla menuturkan bahwa format kompetisi yang sesuai dengan Statuta PSSI adalah satu wilayah.[18]
Setelah rapat pada tanggal 16 September 2011, Komite Eksekutif PSSI kemudian memutuskan bahwa kompetisi musim 2011–12 akan tetap diselenggarakan dengan format satu wilayah dan juga tidak ada perubahan mengenai struktur liga.[10][19][20]
Kontroversi tim peserta
Bersamaan dengan pengumuman mengenai format dan struktur, pada tanggal 26 Agustus 2011, Sihar juga mengumumkan bahwa kompetisi profesional level 1 akan diikuti oleh 32 klub (yang terbagi ke dalam 2 wilayah). Pada saat itu, PSSI mengeluarkan daftar 34 klub calon peserta yang merupakan 18 klub eks-peserta Liga Super Indonesia 2010–11 dan 14 klub yang sudah berbadan hukum PT. Dua klub yang mendapatkan nilai terendah dalam verifikasi kelayakan stadion oleh AFC akan menjadi peserta kompetisi profesional level 2. Ke-34 klub tersebut adalah sebagai berikut:[4]
Untuk kompetisi profesional level 2, direncanakan akan diikuti oleh 48 klub. Bersamaan dengan pengumuman calon peserta kompetisi profesional level 1, PSSI juga mengeluarkan daftar 36 klub calon peserta kompetisi profesional level 2. Kekurangan peserta direncanakan akan diambil dari dua klub calon peserta kompetisi profesional level 1 yang mendapatkan nilai terendah dalam verifikasi kelayakan stadion oleh AFC, sementara sisanya akan dibuka pendaftaran untuk 10 klub dari Divisi 1 di luar klasemen musim lalu, dengan syarat sudah berbadan hukum PT. Ke-36 klub tersebut adalah sebagai berikut:[4]
Pada tanggal 14 September 2011, Wakil Ketua Komite Kompetisi PSSI, Toni Aprilani, mengumumkan bahwa dari ke-34 klub yang sebelumnya dinyatakan ada di level profesional, setelah diverifikasi ternyata hanya ada enam klub yang dianggap klub profesional oleh AFC. Keenam klub itu tidak bermain di Liga Super Indonesia 2010–11. Keenam klub tersebut adalah:[21]
Setelah rapat pada tanggal 16 September 2011, Komite Eksekutif PSSI kemudian memutuskan bahwa kompetisi musim 2011–12 akan diikuti oleh 18 klub yang terdiri dari 14 klub peserta Liga Super Indonesia 2010–11 yang memiliki posisi tertinggi dan 4 klub promosi dari Divisi Utama 2010–11. Seluruh klub peserta harus terlebih dahulu memenuhi semua persyaratan, termasuk persyaratan baru mengenai keuangan dimana klub tidak diperbolehkan lagi menggunakan dana dari APBD. Jika ada klub yang tidak memenuhi persyaratan, maka akan digantikan oleh klub yang berada di posisi di bawahnya. PSSI memperkirakan seluruh proses verifikasi akan selesai pada tanggal 26 September 2011.[19][20]
Selanjutnya, pada lanjutan rapat Komite Eksekutif PSSI pada tanggal 21 September 2011, PSSI kemudian memutuskan untuk menambah jumlah calon tim yang akan diverifikasi menjadi 24 klub.[22] Keenam klub tambahan terdiri dari 3 klub eks peserta Liga Super Indonesia 2010–11 yang pindah ke LPI; 2 klub berdasarkan alasan sejarah, basis pendukung yang kuat, dan keinginan sponsor; dan 1 klub yang merupakan tim degradasi terbaik. Banyak pihak yang mempertanyakan keputusan ini karena dinilai tidak memiliki dasar yang kuat[23] dan melanggar Statuta PSSI.[24] Keputusan ini juga memicu pengunduran diri Harbiansyah dari jabatan Direktur BLI yang belum seminggu diembannya.[14]
Pada tanggal 26 September 2011, PSSI menunda pengumuman hasil verifikasi selama sehari karena masih ada sekitar 10 klub yang belum melengkapi berkas. Dari hasil tabulasi sementara, ada enam klub yang diperkirakan tidak lolos verifikasi.[25] Keesokan harinya, Sihar mengumumkan bahwa kompetisi akan diikuti oleh seluruh 24 klub yang telah diverifikasi.[26] Komite Media PSSI kemudian menegaskan kembali bahwa penambahan jumlah peserta menjadi 24 klub tidak melanggar Statuta PSSI.[27] Di dalam lanjutan rapat Komite Eksekutif PSSI pada tanggal 30 September 2011, jumlah peserta kompetisi kembali dibahas. Empat dari sembilan orang anggota Komite Eksekutif menolak kompetisi diikuti oleh 24 klub.[28] Walaupun demikian, tidak ada perubahan yang terjadi dalam rapat tersebut. La Nyalla, salah satu anggota Komite Eksekutif yang sejak awal beranggapan bahwa jumlah 24 tim melanggar Statuta PSSI, menegaskan bahwa dirinya akan menggalang dukungan untuk menggelar kongres luar biasa.[29]
Kontroversi hak siar
PT Liga Prima selaku pengelola kompetisi profesional telah menandatangani nota kesepahaman dengan penyedia konten televisi asal Malaysia, Broadway Media, melalui televisi satelit berbayar Astro. Dengan adanya kerjasama ini PT Liga Prima memberikan hak dan kewenangan kepada Broadway Media untuk menyiarkan pertandingan kompetisi profesional untuk pemirsa televisi berbayar di Malaysia dan Brunei Darussalam.[30] Sementara, mengenai stasiun televisi pemegang hak siar di dalam negeri, PSSI telah mengindikasikan akan melanjutkan kerja sama dengan antv, walaupun sampai saat ini masih mencoba untuk menegosiasikan berbagai perubahan mengenai ketentuan kontrak.[31]
Pada tanggal 12 Oktober 2011, 3 hari sebelum kick-off kompetisi, masalah hak siar kembali mengemuka setelah PSSI dikabarkan memberikan hak siar kepada Media Nusantara Citra.[1] antv sebagai pemegang hak siar kompetisi sebelumnya yang masih memiliki sisa kontrak selama 6 musim lagi mengancam akan menggugat PSSI dan MNC melalui jalur hukum.[32] antv juga mengancam akan meminta pengadilan menyatakan hak siar liga sebagai barang sengketa, sehingga tidak ada stasiun televisi yang berhak menyiarkannya sampai statusnya jelas.[33][34] Sehari sebelum kick-off kompetisi, PT Liga Prima mengumumkan bahwa MNC secara resmi memenangi hak siar IPL selama 4 musim mulai musim 2011–12. IPL akan disiarkan di tiga stasiun televisi milik MNC, yaitu RCTI, MNCTV, dan Global TV.[2]
Perubahan kuota pemain asing
Untuk kompetisi musim ini, PSSI menetapkan bahwa sebuah tim hanya boleh mempunyai maksimal 4 pemain asing dengan formula 3+1, yaitu maksimal 3 pemain non-Asia dan minimal 1 pemain Asia. Ini berubah dari aturan musim sebelumnya dimana formula yang digunakan adalah 3+2.[35][36]
Rencana pengunduran diri 14 klub
Pada pertemuan manajer klub peserta kompetisi yang diadakan pada tanggal 13 Oktober 2011, klub-klub peserta terpecah ke dalam 2 kubu. 14 klub menolak mengikuti Liga Prima Indonesia di bawah pengelolaan PT Liga Prima yang direncanakan akan dimulai pada tanggal 15 Oktober 2011 dan memilih menyelenggarakan Liga Super Indonesia 2011–12 yang tetap dikelola oleh PT Liga Indonesia sesuai dengan amanat Kongres II PSSI 2011.[37] Ke-14 klub ini, yang didukung oleh La Nyalla,[38] menentang pembentukan PT Liga Prima karena mekanisme pembagian saham yang dianggap melanggar amanat kongres dan menganggap penetapan 24 klub peserta kompetisi melanggar Statuta PSSI.[39][40] Di lain pihak, ada kubu 10 klub yang tetap mendukung Liga Prima Indonesia dimulai pada tanggal 15 Oktober 2011 meskipun juga tetap meminta adanya restrukturisasi kepemilikan saham PT Liga Prima agar sesuai dengan amanat Kongres II PSSI 2011. Baik di kubu 14 ataupun 10 klub, terdapat Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya, masing-masing dengan pihak yang mengklaim merupakan pengelola sahnya.[41][42] Walaupun termasuk ke dalam kubu 14 klub, Persib Bandung dan Semen Padang FC tetap bermain dalam pertandingan perdana IPL pada tanggal 15 Oktober 2011 di Stadion Si Jalak Harupat dengan status pertandingan yang belum ditentukan.[43]
Tim
Stadion dan lokasi
Klasemen
Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG |
Poin | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Persib | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 |
2 | Semen Padang | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 |
3 | Delta Putra Sidoarjo | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
4 | Mitra Kukar | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
5 | Pelita Jaya | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
6 | Persebaya | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
7 | Persela | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
8 | Persema Malang | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
9 | Templat:Fb team Arema Indonesia | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
10 | Persiba Balikpapan | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
11 | Persiba Bantul | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
12 | Persibo Bojonegoro | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
13 | Persidafon Dafonsoro | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
14 | Persija | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
15 | Persijap Jepara | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
16 | Persipura | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
17 | Persiraja | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
18 | Persisam Putra Samarinda | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
19 | Persiwa Wamena | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
20 | PSM | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
21 | PSMS Medan | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
22 | PSPS Pekanbaru | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
23 | Bontang FC | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
24 | Sriwijaya | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Diperbarui hingga pertandingan tanggal 15 Oktober 2011.
Sumber: IPL
Aturan pengurutan: 1. nilai; 2. selisih gol; 3. jumlah gol yang dicetak.
(J) = Juara; (D) = Degradasi; (P) = Promosi; (O) = Pemenang play off; (A) = Maju ke babak selanjutnya.
Hanya berlaku ketika musim belum selesai:
(Q) = Memenuhi syarat ke tahap turnamen yang diindikasikan; (TQ) = Memenuhi syarat untuk turnamen, tetapi belum sampai ke tahap tertentu yang diindikasikan; (RQ) = Memenuhi syarat untuk turnamen degradasi yang diindikasikan; (DQ) = Didiskualifikasi dari turnamen.
Hasil pertandingan
Referensi
- ^ a b Siaran Liga Prima Indonesia di MNC
- ^ a b MNC Siarkan IPL 4 Musim
- ^ Liga Indonesia Kickoff 15 Oktober
- ^ a b c d Inilah Peserta Liga Profesional Indonesia
- ^ Laga Berat Pada Pembuka Kompetisi IPL
- ^ PT Liga Prima Indonesia Sebagai Pengelola Kompetisi Profesional 2011-2012
- ^ Kompetisi Profesional Dikelola PT Liga Prima Indonesia
- ^ 'PSSI Jangan Didikte dari Belakang'
- ^ a b Djohar Soal Nama Liga dan Format Dua Wilayah
- ^ a b 'Kompetisi Liga Indonesia Tak Ada yang Berubah'
- ^ PT LPI Belum Tentu Jadi Pengelola Kompetisi
- ^ Sihar Sitorus: PT Liga Prima Indonesia Tetap Kelola Liga Super
- ^ PSSI Tunjuk Harbiansyah Jadi Direktur BLI
- ^ a b PSSI Tak Konsisten, Harbiansyah Pilih Mundur
- ^ Harbiansyah Hanafiah Mundur, PSSI Hilangkan Badan Liga Indonesia
- ^ Widjajanto: Nama Liga Prima Indonesia Diputuskan Komite Eksekutif
- ^ RESMI: Liga Pro Dibagi Dua Wilayah, Diikuti 32 Klub
- ^ Ubah Kompetisi Harus Melalui Kongres Luar Biasa
- ^ a b PSSI Akan Panggil 18 Klub Liga Super
- ^ a b Anggota Exco: Kompetisi Liga Indonesia Satu Wilayah
- ^ Hanya Enam Klub PSSI yang Profesional, inilah.com. Diakses pada: 24 September 2011.
- ^ Djohar: Liga Indonesia Berisikan Maksimal 24 Tim
- ^ Persis Solo Pertanyakan Alasan Sejarah Dalam Menentukan Peserta ISL
- ^ Peserta Ligina Bertambah, PSSI Tabrak Aturan
- ^ Pengumunan Hasil Verifikasi Diundur Satu Hari
- ^ Kompetisi Liga Indonesia 2011/2012 Diikuti 24 klub
- ^ PSSI: Jumlah Peserta Liga Super Indonesia Demi Akomodir Keinginan Klub
- ^ Penentang Liga Super 24 Tim Bertambah
- ^ Meski Dikritik, PSSI Cenderung Pertahankan Kompetisi 24 Tim
- ^ Liga Prima Indonesia gandeng penyedia konten malaysia
- ^ PSSI Belum Tunjuk TV Penyiar Liga
- ^ Soal Hak Siar Liga, ANTV Siap Bawa PSSI ke Jalur Hukum
- ^ Liga Prima Indonesia Terancam Tanpa Siaran Langsung
- ^ 'Jika PSSI Mau Review Kontrak, Ayo Lakukan Secara Profesional'
- ^ Musim ini Klub Indonesia Maksimal 4 Pemain Asing
- ^ PSSI Kurangi Jumlah Pemain Asing
- ^ 14 Klub Liga Indonesia Ancam Gelar Liga Tandingan
- ^ La Nyalla: PSSI Harus Mengakomodasi Kubu 14
- ^ Kubu 14 Klub Vs Kubu 10 Klub
- ^ Kick-off Liga Indonesia Tanggal 15 Oktober Ditentang 14 Klub
- ^ Kubu 10 Siap Ikuti Kompetisi PSSI
- ^ Klub Terpecah Jadi Dua Kubu
- ^ Umuh Muhtar Pastikan Persib Main Lawan Semen Padang
- ^ Saud Rosadi. Stadion Segiri Siap 'Tampung' PSM. detikSport, 18 September 2010. Diakses pada 1 Oktober 2010.