Rafflesia

genus tumbuh-tumbuhan
Revisi sejak 6 April 2013 07.42 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 34 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q158622)
Rafflesia
Bunga dan kuncup Rafflesia arnoldii
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Rafflesia

Spesies

Lihat teks.

Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Bunganya tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya. Rafflesia adalah bunga resmi negara Indonesia, begitu pula provinsi Surat Thani, Thailand.

Nama "bunga bangkai" yang dipakai untuk Rafflesia membingungkan karena nama umum ini juga digunakan untuk menyebut Amorphophallus titanum (suweg raksasa/batang krebuit) dari famili Araceae. Terlebih lagi, karena Amorphophallus mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar di dunia, ia kadang-kadang secara salah kaprah dianggap sebagai bunga terbesar di dunia. Baik Rafflesia maupun Amorphophallus adalah tumbuhan bunga, namun hubungan kekerabatan mereka jauh. Rafflesia arnoldii mempunyai bunga tunggal terbesar di dunia dari seluruh tumbuhan berbunga, setidaknya bila orang menilai dari beratnya. Amorphophallus titanum mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar, sementara palem Talipot (Corypha umbraculifera) memiliki perbungaan bercabang terbesar, terdiri atas ribuan bunga; tumbuhan ini monokarpik, yang artinya tiap individu mati setelah berbunga.

Klasifikasi

 
Bunga Rafflesia keithii, diameternya rata-rata 80 cm
 
Bunga R. kerrii
 
Tiga Rafflesia pricei tumbuh berdekatan di dekat Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia
 
Hipotesis baru bahwa Rafflesiaceae diturunkan dari dalam Euphorbiaceae. Rafflesiaceae merah, Euphorbiaceae hitam (digambar ulang dari Davis et al., 2007).
Spesies
Spesies yang tidak diverifikasi

Perbandingan sekuensi DNA mitokondria (mtDNA) Rafflesia dengan mtDNA angiosperma lain menandakan bahwa parasit ini berevolusi dari tumbuhan fotosintetik dari ordo Malpighiales.[1]. Studi lain pada tahun yang sama mengkonfirmasikan hasil ini menggunakan sekuensi mtDNA dan DNA inti, dan menunjukkan bahwa tiga grup lain yang diklasifikasikan dalam Rafflesiaceae secara tradisional tidak berkerabat.[2] Studi terbaru menemukan Rafflesia dan kerabatnya terpaut dalam famili Euphorbiaceae, hal yang mengejutkan karena anggota famili itu umumnya mempunyai bunga yang sangat kecil.[3] Menurut analisis mereka, tingkat evolusi ukuran bunga lebih atau kurang konstan di seluruh famili itu kecuali pada asal mula Rafflesiaceae, dimana bunga dengan cepat berevolusi menjadi lebih besar sebelum berbalik pada tingkat perubahan yang lebih lambat.

Spesies-spesies Filipina

Sejak tahun 2002 ada banyak aktivitas oleh ilmuan Filipina yang telah menemukan dan memberi nama beberapa spesies baru Rafflesia. Sebelum waktu ini ada dua spesies yang diketahui: R. manillana dan R. schadenbergiana, spesies yang belakangan terlihat terakhir kali pada tahun 1882 di gunung Apo di provinsi Davao di pulau Mindanao, namum ia dianggap punah. yang berikut ini adalah rentetan aktivitas ini:

  • 2002. Satu Rafflesia ditemukan di pegunungandi provinsi Antique yang berbeda dari Rafflesia yang sudah dideskripsikan sebelumnya. Ia dinamai Rafflesia speciosa oleh Barcelona dan Fernando (Kew Bulletin, 57: 647-651, 2002).
  • 2005. Rafflesia lain ditemukan di Filipina oleh Drs. Fernando dan Ong di gunung Candalaga yang terpencil, Maragusan, provinsi Compostela Valley di Mindanao. Ia dinamai Rafflesia mira oleh Fernando dan Ong (2005. Asia Life Sciences 14: 263-270). Grup lain (Madulid et al. 2005 Acta Manilana 53: 1-6) mempublikasikan nama lain (R. magnifica) kemudian, maka R. mira menjadi nama nomenklatur yang valid. R. mira (berdiameter 45-60 cm), kira-kira seukuran dengan R. speciosa (45-56 cm) dari provinsi Antique, namun lebih besar daripada R. manillana dari Luzon (berdiameter 14-20 cm).[4]
  • 2005. Selama ekspedisinya ke gunung Igtuog dan gunung Sakpaw di jajaran pengunungan Panay Tengah pada bulan April 2005, Renee Galang menemukan Rafflesia yang belum terdeskripsikan. Ini dinamai R. lobata oleh Galang dan Madulid (2006, Folia Malaysiana 7: 1-8).
  • 2006. Danny Balete mengumpulkan Rafflesia yang belum terdeskripsi tahun 1991 di Bicol Region Luzon selatan. Kumpulan ini tidak dikenali sebagai spesies baru hingga kerja lapangan lebih jauh mengkonfirmasikan bahwa ini adalah takson yang berbeda dari R. manillana. Beberapa populasi juga terlihat di provinsi Camarines Sur (gunung Isarog dan gunung Iriga)] di dekat Buhi dan Iriga City. Ini dinamai R. baletei oleh Barcelona, Cajano, dan Hadsall (2006. Kew Bulletin 61: 231-237). Nama R. irigaense atau R. irigaensestidak valid dan merujuk pada takson yang sama.
  • 2007. Tahun 1994 Pascal Lays menemukan kembali kuncup-kuncup R. schadenbergiana di Cotabato Selatan. Papernya yang melaporkan hasil ini baru-baru ini saja diterbitkan. Lebih dari itu, Dr. Julie Barcelona melaporkan penemuan populasi lain dari spesies langka ini di Bukidnon (Flora Malesiana Bulletin, submitted; see also Parasitic Plant Connection).[5]
  • 2007. Gunung Banahaw di pulau Luzon, Tujuan grup pendaki gunung dan religius nampaknya, hingga masa-masa baru saja, suatu tempat yang tidak mungkin untuk menemukan spesies baru Rafflesia. Namun begitulah adanya. Ironisnya, dua paper telah dipublikasikan menamai Rafflesia ini sebagai spesies baru. Ternyata yang pertama oleh Madulid et al. (2006, Philippine Scientist 43: 43–51 - but only available July 2007) dan yang kedua oleh Barcelona et al. (2007, Blumea 52: 345–350). Maka, nama yang benar adalah R. banahawensis, bukan R. banahaw.
  • 2007. Kerja lapangan dan herbarium lain tentang Rafflesia yang mulanya dikenal sebagai R. manillana dari gunung Makiling mendapatkan deskripsi satu spesies baru, R. panchoana oleh D. A. Madulid dan kawan-kawan (2007, Acta Manilana 55: 43-47 - but available only in 2008).
  • 2008. Di situs Kinapawan yang terpencil di kota pantai Lal-lo di Cagayan Valley, satu Rafflesia mulai dikenal botanis Filipina. Bekerja dengan staf CAVAPPED, CI, dan DENR, Julie Barcelona mengunjungi situs itu dan mengumpulkan tipe dari Rafflesia ini. R. leonardi mirip dengan R. manillana (dari Samar dan Luzon) dan R. lobata dari Panay dari lebar diafragma aperturenya dan bunganya yang tumbuh pada akar dan bagian di udara dari sulur. Namun, ia berbeda karena ia lebih besar (hingga 34 cm), piringan tengah yang hampir lembut atau proses penyusutan yang bertanda, dan tidak adanya bercak putih di dalam tabung bunga. Ditentukan bahwa ini adalah spesies baru dan dinamai untuk menghormati Leonardo Co yang merupakan pakar flora Cagayan (2008. Blumea 53: 223-228). Ia merupakan Rafflesia ke-5 yang ditemukan di pulau Luzon dan yang ke-9 dari Filipina. Artikel populer yang mendeskripsikan penemuan ini dapat ditemukan pada rujukan berikut ini.[6] [7]

Rujukan

  1. ^ Barkman, T. J. (January 20, 2004). "Mitochondrial DNA sequences reveal the photosynthetic relatives of Rafflesia, the world's largest flower". PNAS. 101 (3): 787–792. doi:10.1073/pnas.0305562101. PMID 14715901. 
  2. ^ Nickrent, D. L. (October 20, 2004). "Phylogenetic inference in Rafflesiales: the influence of rate heterogeneity and horizontal gene transfer". BMC Evolutionary Biology. 4: 40. doi:10.1186/1471-2148-4-40. 
  3. ^ Davis, C. C. (January 11, 2007). "Floral gigantism in Rafflesiaceae". Science. doi = 10.1126/science.1135260: 1812. doi:10.1126/science.1135260. PMID 17218493. 
  4. ^ Haribon Foundation, Raffesia mira: yet another reason to be proud of the Philippines!
  5. ^ "Rediscovery of Rafflesia schadenbergiana". Rafflesia in bloom blog. 
  6. ^ New flower species found in Cagayan
  7. ^ Rare flower species found only in northern Philippines

Pranala luar