Kota Bandar Lampung
5°25′44″S 105°15′40″E / 5.42897°S 105.26114°E
Kota Bandar Lampung
Tanjung Karang Tapis Berseri | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Searah jarum jam; Simpang Lungsir, Patung Pengantin Lampung di Simpang Lungsir, Hotel Novotel Lampung, Gadis-gadis Lampung dengan pakaian adat Saibatin, Pelabuhan Panjang, Tugu Durian di Sukadanaham, dan Tugu Adipura. | |
Motto: Bandar Lampung Ragom Gawi | |
Koordinat: 5°25′46.6″S 105°15′45.26″E / 5.429611°S 105.2625722°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Lampung |
Tanggal berdiri | 17 Juni 1682[1] |
Dasar hukum | PP No. 24 tahun 1983 |
Ibu kota | Tanjung Karang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. H. Herman HN., M.M. |
Luas | |
• Total | 197,22 km2 (76,15 sq mi) |
Populasi (2010)[2] | |
• Total | 881,801 |
• Kepadatan | 8,142/km2 (21,090/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha. |
• Bahasa | Indonesia, Jawa, Lampung, Sunda, Palembang, Bali, dsb. |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 721 |
Kode Kemendagri | 18.71 |
Kode SNI 7657:2023 | BDL |
DAU | Rp625.925.720.000,- |
Situs web | www.bandarlampungkota.go.id |
Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, Indonesia. Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya.
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 879.651 jiwa (berdasarkan sensus 2010), kepadatan penduduk sekitar 8.142 jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 1,8 juta jiwa pada tahun 2030. Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan serta perekonomian di provinsi Lampung.
Sejarah
Zaman Pra Kemerdekaan Indonesia
Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor : 462 yang terdiri dari Ibukota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibukota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV).
Ibukota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibukota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.
Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan Si (Kota) dibawah pimpinan seorang Sicho (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang Fuku Sicho (bangsa Indonesia).
Zaman Pasca Kemerdekaan Indonesia
Sejak zaman Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan hingga diterbitkannnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan istilah penyebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung.
Secara geografis, Telukbetung berada di selatan Tanjungkarang, karena itu di marka jalan, Telukbetung yang dijadikan patokan batas jarak ibukota provinsi. Telukbetung, Tanjungkarang dan Panjang (serta Kedaton) merupakan wilayah tahun 1984 digabung dalam satu kesatuan Kota Bandar Lampung, mengingat ketiganya sudah tidak ada batas pemisahan yang jelas.
Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1965), Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibukota Provinsi Lampung.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254). Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Bandar Lampung nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari “Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung” menjadi “Pemerintah Kota Bandar Lampung” dan tetap dipergunakan hingga saat ini.
Hari Jadi Kota Bandar Lampung
Hari jadi kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan, -terdapat catatan bahwa berdasarkan laporan dari Residen Banten William Craft kepada Gubernur Jenderal Cornelis yang didasarkan pada keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat (Duta Kesultanan) yang disampaikan kepadanya tanggal 17 Juni 1682 antara lain berisikan: “Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang” (Deghregistor yang dibuat dan dipelihara oleh pimpinan VOC halaman 777 dst.)-, dan hasil simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 serta Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 ditetapkan bahwa hari Jadi Kota Bandar Lampung adalah tanggal 17 Juni 1682.
Perubahan Jumlah Kecamatan
Dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah, maka kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan 58 kelurahan. Kemudian berdasarkan SK Gubernur No. G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988 serta surat persetujuan Mendagri nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di wilayah kota Bandar Lampung, maka kota Bandar Lampung terdiri dari 9 kecamatan dan 84 kelurahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 04, kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan.
Lalu, pada tanggal 17 September 2012 bertempat di Kelurahan Sukamaju, diresmikanlah kecamatan dan kelurahan baru di wilayah kota Bandar Lampung sebagai hasil pemekaran sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan. Kota Bandar Lampung menjadi 20 kecamatan dengan 126 kelurahan.[3] Adapun 7 kecamatan baru hasil pemekaran terdiri dari :
- Kecamatan Labuhan Ratu pemekaran dari Kecamatan Kedaton.
- Kecamatan Way Halim merupakan penyesuaian dari sebagian wilayah Kecamatan Sukarame dan Kedaton yang dipisah menjadi suatu kecamatan.
- Kecamatan Langkapura pemekaran dari Kecamatan Sukarame.
- Kecamatan Enggal pemekaran dari Kecamatan Tanjungkarang Pusat.
- Kecamatan Kedamaian pemekaran dari Kecamatan Tanjungkarang Timur.
- Kecamatan Telukbetung Timur pemekaran dari Kecamatan Telukbetung Barat.
- Kecamatan Bumi Waras pemekaran dari Kecamatan Telukbetung Selatan.
Bandar Lampung and Surrounding Area
Seiring perkembangannya, kecepatan pertumbuhan penduduk melonjak cukup tinggi sejak lima tahun terakhir. Pertumbuhan bahkan mencapai 1,1 persen per tahun. Hal itu mulai memicu pertumbuhan kota ini ke arah barat hingga Gedong Tataan; ke timur hingga Tanjung Bintang dan Bergen; serta ke utara hingga Kecamatan Natar. Pada tahun 1986-1989, Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum telah merancang konsep pengembangan Kota Bandar Lampung yang disebut Bandar Lampung and Surrounding Area (Blasa). Konsep ini meliputi Kecamatan Gedong Tataan, Natar, Tanjung Bintang, dan Katibung bagian utara.
Pemerintahan dan Kependudukan
Kota Bandar Lampung dipimpin oleh seorang wali kota. Saat ini, jabatan wali kota Bandar Lampung dijabat oleh Drs. H. Herman HN., M.M. dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh Thobroni Harun. Wilayah kota Bandar Lampung dibagi menjadi 20 kecamatan dan 126 kelurahan:
Walikota
Sejak berdirinya dari tahun 1965 sampai saat ini Walikota Bandar Lampung secara berturut-turut adalah:
Nama | Periode |
---|---|
Sumarsono | 1956 - 1957 |
H. Zainal Abidin Pagar Alam | 1957 - 1963 |
Alimuddin Umar, SH | 1963 - 1969 |
Drs. H. M. Thabrani Daud | 1969 - 1976 |
Drs. M. Fauzi Saleh | 1976 - 1981 |
Drs. Zulkarnain Subing | 1981 - 1986 |
Drs. Nurdin Muhayat | 1986 - 1995 |
Drs. Suharto | 1995 - 2005 |
Drs. Eddy Sutrisno, M.Pd | 2005 - 2010 |
Drs. H. Herman HN | 2010 - sekarang |
Kependudukan
Berdasarkan sensus BPS, kota ini memiliki populasi penduduk sebanyak 881.801 jiwa (sensus 2010)[5], dengan luas wilayah sekitar 197,22 km2, maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk 4.471 jiwa/km² dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,79 % per tahun. Berikut adalah tabel jumlah penduduk dari tahun ke tahun:
Tahun | 1971 | 1980 | 1990 | 2000 | 2010 | 2030 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah penduduk | 198.427 | 284.275 | 636.418 | 743.109 | 881.801 | 1.800.000 (perkiraan) | ||||||
Sejarah kependudukan kota Bandar Lampung Sumber:Badan Pusat Statistik [6] |
Perekonomian
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,12%, disusul kemudaian dari sektor bank/ keuangan 17,50%, dan dari sektor industri pengolahan 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi terbesar datang dari komoditi kopi (140.295 ton), karet (15.005 ton), dan kayu (1524 ton).
Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa cengkeh, kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahan. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang menjadi keripik pisang, dan lada.
Hasil industri ini kemudian menjadi komoditi perdagangan dan ekspor. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.[7]
Sebagai kota yang bergerak menuju kota metropolitan, Bandar Lampung menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Lampung. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Dewasa ini terdapat beberapa supermarket yang cukup besar. Pusat perbelanjaan modern yang terdapat di Bandar Lampung diantaranya adalah:
- Simpur Center
- Chandra Super-Store
- Chandra Teluk Betung
- Chandra Tanjung Karang
- Chandra Simpur Center
- Central Plaza Lampung (yang terdiri dari Hypermart dan Matahari)
- Gelael
- Mal Kartini (terdiri dari Giant dan Centerpoint)
- Ramayana Lestari Sentosa
- Ramayana Rajabasa (Mal Lampung)
- Ramayana Pasar Bawah
- Toko Buku Gramedia
- Fajar Agung
Saat ini sedang dibangun mal baru di luar pusat kota/Tanjung Karang, yaitu Boemi Kedaton Mall di Kecamatan Kedaton[8], dan dibangun juga Giant Hypermarket Antasari di Jalan Pangeran Antasari[9], serta Giant Supermarket Labuhan Ratu di Jalan ZA. Pagar Alam[10].
Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama diantaranya Pasar Bambu Kuning (pasar legendaris)[11] , Bambu Kuning Square, Tengah, Bawah, Pasirgintung, Smep, Mambo, Kangkung, Tugu, Panjang, dan Perumnas Way Halim. Berikut adalah daftar perusahaan besar yang terletak di Bandar Lampung.
Nama Perusahaan | Alamat | Jenis Produksi | Komoditi |
---|---|---|---|
PT. Tansoputra Asia | Jl. Wala Abadi Km 6 (Ir. Sutami Raya) Kec. Panjang Bandar Lampung , Lampung | Industri Kelapa Terpadu | Karbon Aktif |
PT. Sentra Profeed Intermitra | Jl. Soekarno Hatta Km 8,5 Kec. Tanjung Karang Timur Bandar Lampung, Lampung 35121 | Industri Pakan Ternak Jagung | Pakan Ternak |
PT. Vistagrain Corporation | Jl. Yos sudarso No. 257 Martanto Hadi Kec. Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, Lampung 35227 | Industri Pakan Ternak Jagung | Pakan Ternak |
PT. Nestlé Indonesia | Jl. Raya Bakauheni Km. 13, Panjang, Bandar Lampung, Lampung, 35241 | Industri Pengolahan Kopi | Coffe Instant |
Kondisi Alam
Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson (1951), iklim Bandar Lampung tipe A; sedangkan menurut zone agroklimat Oldeman (1978), tergolong Zone D3, yang berarti lembab sepanjang tahun. Curah hujan berkisar antara 2.257 – 2.454 mm/tahun. Jumlah hari hujan 76-166 hari/tahun. Kelembaban udara berkisar 60-85%, dan suhu udara 23-37 °C. Kecepatan angin berkisar 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari Barat (Nopember-Januari), Utara (Maret-Mei), Timur (Juni-Agustus), dan Selatan (September-Oktober).
Parameter iklim yang sangat relevan untuk perencanaan wilayah perkotaan adalah curah hujan maksimum, karena terkait langsung dengan kejadian banjir dan desain sistem drainase. Berdasarkan data selama 14 tahun yang tercatat di stasiun klimatologi Pahoman dan Sumur Putri (Kecamatan Teluk Betung Utara), dan Sukamaju Kubang (Kecamatan Panjang), curah hujan maksimum terjadi antara bulan Desember sampai dengan April, dan dapat mencapai 185 mm/hari.[13]
Data iklim Bandar Lampung | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29 (84) |
30 (86) |
31 (88) |
31 (88) |
31 (88) |
31 (88) |
30 (86) |
30 (86) |
30 (86) |
31 (88) |
31 (88) |
30 (86) |
30 (86) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22 (72) |
21 (70) |
22 (72) |
22 (72) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
22 (72) |
22 (72) |
21 (70) |
Presipitasi mm (inci) | 285 (11.22) |
319 (12.56) |
301 (11.85) |
171 (6.73) |
128 (5.04) |
122 (4.8) |
89 (3.5) |
64 (2.52) |
82 (3.23) |
144 (5.67) |
111 (4.37) |
304 (11.97) |
2.119 (83,43) |
Sumber: http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=962950&refer=&cityname=Branti-Jawa-Timur-Indonesia&units= |
Topografi
Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 sampai 500 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :
- Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di bagian Selatan
- Wilayah landai/dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di bagian Utara
- Wilayah perbukitan terdapat di sekitar Telukbetung bagian Utara
- Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, Sukadana Ham, dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok di bagian Timur.
Dilihat dari ketinggian yang dimiliki, Kecamatan Kedaton dan Rajabasa merupakan wilayah dengan ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya yaitu berada pada ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Panjang memiliki ketinggian masing-masing hanya sekitar 2 – 5 mdpl atau kecamatan dengan ketinggian paling rendah/minimum dari seluruh wilayah di Kota Bandar Lampung.
Hidrologi
Dilihat secara hidrologi maka Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala, dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan sebagian besar bermuara di Teluk Lampung.
Dilihat dari akuifer yang dimilikinya, air tanah di Kota Bandar Lampung dapat dibagi dalam beberapa bagian berdasarkan pourusitas dan permaebilitas yaitu:
- Akuifer dengan produktifitas sedang, berada di kawasan pesisir Kota Bandar Lampung, yaitu di Kecamatan Panjang, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung Barat.
- Air tanah dengan akuifer produktif, berada di Kecamatan Kedaton, Tanjung Senang, Kedaton, bagian selatan Kecamatan Kemiling, bagian selatan Tanjung Karang Barat, dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Sukabumi.
- Akuifer dengan produktifitas sedang dan penyebaran luas, berada di bagian utara Kecamatan Kemiling, bagian utara Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Pusat, Teluk Betung Utara, dan sebagian kecil Kecamatan Tanjung Karang Timur.
- Akuifer dengan produktifitas tinggi dan penyebaran luas, berada di sebagian besar Kecamatan Rajabasa dan Tanjung Karang Timur.
- Akuifer dengan produktifitas rendah, berada di bagian utara Kecamatan Panjang, Tanjung Karang Timur, dan bagian barat Kecamatan Teluk Betung Selatan.
- Air tanah langka, berada di Kecamatan Panjang.
Zona | Kategori Serapan | Wilayah |
---|---|---|
I | Recharge Area | Kemiling dan Teluk Betung Barat |
II | Area Penyangga | Kecamatan Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Timur, Panjang, Tanjung Karang Pusat, Teluk Betung Utara, dan Teluk Betung Selatan. |
III | Resapan Rendah | Kedaton, Sukarame, Tanjung Karang Barat |
IV | Resapan Sedang | Tanjung Karang Pusat, Sukabumi, Tanjung Karang Timur |
V | Resapan Tinggi | Sukabumi dan Sukarame |
VI | Kawasan Dipengaruhi Air Laut | Pesisir Teluk Lampung, Teluk Betung Selatan, Panjang, Teluk Betung Barat |
Transportasi
Pelabuhan
Di kota ini terdapat pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatera Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatera. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatera dengan Jawa via perhubungan laut.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota antar provinsi, truk-truk barang maupun mobil pribadi. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni - Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 2 jam.
Jalan Raya
Bandar Lampung merupakan kota besar yang terletak paling selatan di pulau Sumatera yang otomatis merupakan gerbang masuk Sumatera dari Jawa melalui jalur darat. Jalan Lintas Sumatera yang melewati kota ini dinamakan Jalan Soekarno Hatta (berfungsi sebagai lingkar luas kota, namun sayangnya masih banyak dibeberapa ruas masih rusak parah.[14]. Sehingga terkadang ada truk-truk yang masuk jalan protokol dalam kota dan memakan badan jalan, yang menyebabkan kemacetan.[15]. Di tahun 2012, pemerintah kota merencanakan pembangunan tiga jembatan layang (flyover). Ketiga fly over tersebut adalah fly over di Jalan Gajah Mada hingga Jalan Juanda sepanjang 400 meter, kemudian fly over yang menghubungkan Jalan P Antasari hingga Jalan Tirtayasa sepanjang 200 meter, dan fly over yang menghubungkan Jalan Sultan Agung hingga terusan Jalan Sultan Agung sepanjang 200 meter.[16]
Bus
Kota Bandar Lampung dilayani oleh Bus Rapid Transit (BRT) yang merupakan investasi dari PT Trans Bandar Lampung. Ada 7 koridor yang telah beroperasi sejak Desember 2011 dengan jumlah armada sebanyak 180 unit (dari 250 unit yang disiapkan).
Terminal
Kota Bandar Lampung memiliki terminal Rajabasa, Terminal Kemiling, Terminal Pasar Bawah (Ramayana), Terminal Sukaraja dan Terminal Panjang. Semua terminal berfungsi optimal. Meskipun tetap membutuhkan pembenahan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung agar lebih nyaman untuk digunakan.
Jalan Tol
Sampai saat ini belum ada jalan tol di Provinsi Lampung, namun akan dibangun jalan tol yang bakal dimulai pada 2014, dari Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 150 kilometer yang direncanakan akan melewati kota ini.[17]
Pesawat
Bandar Lampung dapat ditempuh melalui udara sekitar 30 menit dari Jakarta. Bandara Raden Inten terletak sekitar 14 kilometer dari utara kota. Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara bertaraf internasional untuk kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Inten II. Bandara Radin Inten II terletak di desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti. Berikut adalah maskapai yang sedang beroperasi[18]
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Batavia Air | Jakarta, Batam |
Garuda Indonesia | Jakarta |
Lion Air | Jakarta, Surabaya, Batam[19][20] |
Merpati Nusantara | Jakarta, Bandung, Palembang, Surabaya, Yogyakarta [21] |
Sriwijaya Air | Jakarta, Surabaya |
Kereta api
Kota Bandar Lampung melalui jalur kereta api hanya terhubung dengan satu kota besar yaitu Palembang. Bandar Lampung memiliki 3 stasiun kereta api ; Stasiun Tanjung Karang (yang terbesar dan melayani penumpang), Labuhan Ratu, dan Tarahan (khusus bongkar muatan kereta batu bara). Stasiun Tanjung Karang melayani kereta api penumpang ke kota-kota di Lampung yang dilewati oleh jalur KA (seperti Kotabumi dan Blambangan Umpu), serta ke Palembang. Saat ini terdapat empat kereta penumpang yang melayani penumpang yaitu Limex Sriwijaya [Eksekutif – Bisnis) dan Rajabasa (Ekonomi) ,dimana keduanya menuju Stasiun Kertapati, Palembang, berikutnya adalah Seminung yang melayani jurusan Tanjung Karang - Kotabumi[22], dan ada satu lagi ada KRD Way Umpu yang baru didatangkan dari PT. INKA di Madiun yang nantinya akan dioperasikan untuk jurusan Tanjung Karang - Blambangan Umpu. KRD tersebut merupakan KA Bisnis yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin, Air Conditioner (AC) di gerbongnya. [23][24]
Angkutan Dalam Kota
- Angkutan Kota (Angkot)
Berikut daftar trayek angkutan kota di Bandar Lampung:
- Tanjung Karang - Rajabasa berwarna biru muda.
- Tanjung Karang - Way Kandis (ada juga yang bertujuan ke kompleks KORPRI Sukarame) berwarna kuning muda/krem.
- Tanjung Karang - Permata Biru Sukarame berwarna abu-abu - hijau.
- Tanjung Karang - Kemiling berwarna merah.
- Tanjung Karang - Teluk Betung berwarna ungu.
- Tanjung Karang - Garuntang berwarna hijau
- Rajabasa - Kemiling berwarna kuning tua.
- Rajabasa - Natar (angkot perbatasan) berwarna coklat
- Bus Rapid Transit (Trans Bandar Lampung) ;
BRT ini mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2011 (masa ujicoba gratis pada empat hari pertama operasi) dengan rute awal Rajabasa-Sukaraja.[25]. Tarifnya adalah Rp2500,- untuk satu kali jalan (tanpa transit/pindah bus), untuk transit dikenakan biaya Rp3500,-.
Beroperasinya BRT dikhawatirkan merugikan usaha angkot, para sopirnya berdemo kepada wali kota, melakukan mogok kerja, dan melakukan aksi anarkis seperti melempari kaca belakang BRT.[26][27][28] Berikut adalah trayek yang sudah beroperasi [29]:
- Kompleks KORPRI Sukarame - Sukaraja.
- Rajabasa - Sukaraja.
- Kemiling - Sukaraja.
- Ir Sutami - Tanjung Karang.
- Citra Garden - Panjang.[30]
- Citra Garden - Rajabasa.[31]
- Rajabasa - Panjang [32]
Angkutan yang Tak Beroperasi Lagi
- Bus Damri Dalam Kota ;
Setelah beroperasi sejak 1977, Perum DAMRI memutuskan berhenti melayani trayek dalam Kota Bandar Lampung per 1 Maret 2012. Pengalihan tersebut, dikarenakan kehadiran bus rapid transit (BRT). Selama ini DAMRI ekonomi dan AC melayani beberapa trayek, yakni Rajabasa - Tanjungkarang, Tanjungkarang - Sukaraja, dan Korpri - Tanjungkarang. Operasional DAMRI diberi waktu hingga 29 Februari 2012. Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya mempersiapkan rute baru DAMRI, sekaligus mengajukan beberapa trayek yang dapat dilalui. Trayek baru tersebut, antara lain Kemiling—Panjang, Kemiling—Sukaraja, Rajabasa—Pasar Cimeng, Panjang—Pasar Cimeng. [33]
Sebelumnya, pada kesepakatan di hari Selasa, 20 Desember 2011, Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DAMRI Lampung menyepakati untuk masuk konsorsium bus rapid transit (BRT). DAMRI akan memiliki saham di konsorsium senilai 20 unit bus. Per awal Februari 2012, sebanyak 60 karyawan DAMRI akan menjadi karyawan konsorisum bus Trans-Bandar Lampung dengan standar gaji konsorsium. Per awal Februari 2012 bus-bus DAMRI tidak akan beroperasi kembali. Untuk sementara, DAMRI masih bisa beroperasi hingga Februari. [34]. Namun kenyataannya DAMRI tetap beroperasi seperti biasa. Sebelumnya padahal sudah ada kesepakatan antara pihak konsorsium Bus Trans Bandar Lampung dan Damri, bahwa terhitung 1 Februari Damri tidak beroperasi pada jalur yang dilalui BRT. [35]. Berikut adalah trayek yang dilayani oleh DAMRI:
- Tanjung Karang - Kompleks KORPRI Sukarame.
- Tanjung Karang - Rajabasa.
- Tanjung Karang - Sukaraja.
Layanan Publik
Rumah Sakit
Nama RS | Alamat | Situs Web |
---|---|---|
RSUD. Dr.H. Abdul Moeloek | Jl. Dr. Rivai No. 6 B.Lampung | |
RSUD A. Dadi Tjokrodipo[37] | Jl. Basuki Rahmat No. 73 Teluk Betung, Bandar Lampung[38] | |
RS. Advent Bandar Lampung | Jl. Teuku Umar No. 48 B.Lampung | [1] |
RS. Bumi Waras | Jl. Wolter Monginsidi No. 235 B.Lampung | [2] |
RS. Graha Husada | Jl. Gajah Mada No. GH 6 B.L | |
RS. Urip Sumoharjo | Jl. Urip Sumoharjo No. 200 B.Lampung | [3] |
RS. DKT | Jl. Dr Rivai no 7 B.Lampung | |
RS. Imanuel Way Halim | Jl. Sukarno Hatta B Lampung | |
RS. Mata Permana Sari | Jl. HOS Cokroaminoto No. 87 B.Lampung | |
RB. Materna | Jl. Teuku Umar No 50 B.Lampung | |
Klinik Paru Pernapasan Medina | Jl. Khairul Anwar No. 64/21 B.Lampung | |
RS. Bhayangkara | Jl. Pramuka B Lampung | |
RS. Jiwa Propinsi Lampung | Jl. Raya Gedong Tataan KM 13 | |
RS. Anugrah Medika | Enggal | |
RS Pertamina Bintang Amin | Jl. Pramuka No.27 Kemiling, B. Lampung | [4] |
Hotel
Di kota ini, terdapat berbagai hotel, dari berbintang hingga kelas melati. Hingga saat ini gedung dan juga hotel tertinggi di Lampung adalah Hotel Novotel dengan 17 lantai (15 lantai diperuntukkan sebagai hotel dan 2 lantai lagi sebagai basement). [39]
Nama Hotel | Alamat | Nomor Telepon | Kelas |
---|---|---|---|
Novotel Lampung | Jl. Gatot Subroto No. 136 Bandar Lampung 35226 | +62 721 477999 | Hotel Berbintang |
Sheraton Lampung | Jl. Wolter Mongonsidi No. 157 | +62 721 486666 | Hotel Berbintang |
Marcopolo | Jl. Dr. Susilo No. 4 | +62 721 262511 | Hotel Berbintang |
Emersia Hotel & Resort (ex. Hotel Indra Puri) | Jl. Wolter Mongonsidi N0. 70 | +62 721 258258 | Hotel Berbintang |
Sahid Bandar Lampung | Jl. Yos Sudarso No. 294 | +62 721 488888 | Hotel Berbintang |
Amalia Hotel | Jl. Raden Intan No. 55 | +62 721 250555 | Hotel Berbintang |
Nusa Indah | Jl. Raden Intan No.132 | +62 721 265242 | Hotel Melati |
Kurnia Perdana | Jl. Raden Intan No. 114 | +62 721 262030, 262471 | Hotel Melati |
Kurnia Dua | Jl. Raden Intan No. 75 | +62 721 252905 | Hotel Melati |
Andalas | Jl. Raden Intan No. 89 | +62 721 263 432 | Hotel Melati |
Ria | Jl. Kartini No.107 | +62 721 253974 | Hotel Melati |
Kemala | Jl. Gatot Subroto No.73/75 | +62 721 262548 | Hotel Melati |
Sari Damai | Jl. Teuku Umar | +62 721 701935 | Hotel Melati |
Parahiyangan | Jl. Teuku Umar | +62 721 255339 | Hotel Melati |
Pasific | Jl. Yos Sudarso No.13 | +62 721 482334 | Hotel Melati |
Merpati | Jl. Yos Sudarso | +62 721 341333 | Hotel Melati |
Bank dan ATM
Semua bank pemerintah dan swasta nasional sudah semuanya memliki cabang di Bandar Lampung. ATM dengan mudah dapat ditemui di dalam wilayah kota. Di kota inilah terdapat kantor pusat Bank Pembangunan Daerah Lampung di Jl. Wolter Monginsidi No. 182.
Kepolisian (keamanan publik)
Di Bandar Lampung terdapat Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung yang membawahi 9 Polsek dan 3 Polsek Persiapan. Nomor darurat yang dapat dihubungi ke Polresta Bandar Lampung adalah +62 721 250581 Ext 110 , dengan SMS Center 08197910000.[42]
Militer: kodam/korem/yonif
Kota Bandara Lampung masuk ke dalam wilayah Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, dengan memiliki Kodim 0410/Bandar Lampung. Batalyon Infanteri yang berada di Bandar Lampung adalah Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya atau Yonif 142/TWEJ yang berada di bawah komando Korem 043, Kodam II/Sriwijaya. Batalyon ini dibentuk pada 16 April 1958. Markas Batalyon berkedudukan di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dengan Kompi Senapan A berada di Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Kompi Senapan B berada di Cimeng, Bandar Lampung, sedangkan Kompi Senapan C berada di Candimas, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Tak jauh dari Kota Bandar Lampung juga terdapat Batalyon Infanteri 7/Marinir disingkat Yonif 7/Marinir yang merupakan sebuah pasukan marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang merupakan satuan pelaksana dari Brigade Infanteri 3/Marinir. Satuan ini dibentuk pada 21 Mei 2003. Satuan ini bermarkas di Bhumi Marinir Piabung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Pendidikan
Kota Bandar Lampung memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Terdapat 42 perguruan tinggi yang terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri (Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Lampung) dan 40 perguruan tinggi swasta (19 akademi, 16 sekolah tinggi, dan 5 universitas). Universitas swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung adalah: Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Saburai, dan Universitas Tulang Bawang, DCC Lampung). Rencananya akan dibangun Insitut Teknologi setara ITB di Sukarame yang bernama Institut Teknologi Sumatera.[43]
Pendidikan formal | SD atau MI negeri dan swasta | SMP atau MTs negeri dan swasta | SMA negeri dan swasta | MA negeri dan swasta | SMK negeri dan swasta | Perguruan tinggi | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah satuan | 314 | 143 | 56 | 13 | 42 | 42 | ||||||
Data sekolah di kota Bandar Lampung Sumber: |
Pers dan Media
Beberapa media penyiaran yang terdapat di Kota Bandar Lampung di antaranya TVRI Lampung, L TV (Lampung Mega Televisi), Radar TV Lampung, Siger TV, Tegar TV dan Krakatau TV.
Bandar Lampung memiliki beberapa radio, di antaranya[44]:
Nama | Frekuensi |
---|---|
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-1) | FM 88.5 |
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-2) | FM 92.5 |
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-2) | FM 87.7 |
Citra Prima Mahardika (Elshinta) | FM 99.6 |
Suara Wajar | FM 96.8 |
Mix FM | FM 96.00 |
Kencana | FM 97.6 |
Batara | FM 98.4 |
Ramayana | FM 98.8 |
Rasubha FM | FM 99.2 |
Citra Muslim Lampung | FM 101,1 |
Beoli FM | FM 101.9 |
Andalas FM | FM 102.7 |
Yudhistira Satriatama | FM 103.5 |
Gema Bunda Kandung | FM 104.3 |
Omega FM | FM 105.10 |
Kharisma FM | FM 105.9 |
Star FM | FM 106.7 |
EBS | FM 105.9 |
DJFM | FM 94.8 |
Mercury | FM 96.0 |
Radio G5 | FM 107.7 |
Galeri
-
Salah satu sudut jalan di Bandar Lampung
-
Pagi di Teluk Lampung
Sumber
Tautan luar
- (Indonesia) Situs Web Resmi
- (Indonesia) Sejarah Singkat Kota Bandar lampung
- (Indonesia) Selayang Pandang Kota Bandar Lampung
Rujukan
- ^ http://bandarlampungkota.go.id/?page_id=11
- ^ "BPS Prov. Lampung".
- ^ http://bandarlampungkota.go.id/?p=1120
- ^ http://bandarlampungkota.go.id/profile/sejarah-2/
- ^ http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=18%7CtitlePopulation Census 2010 Province Lampung
- ^ "Jumlah Penduduk Hasil Sensus, 1971 - 2010". BPS Bandar Lampung. Diakses tanggal 2012-01-8.
- ^ http://regionalinvestment.com/newsipid/displayprofil.php?ia=1871%7Ctitle=Profil Kota Bandarlampung
- ^ http://www.skyscrapercity.com/showpost.php?p=84644146&postcount=931%7Ctitle=Komentar salah salah anggota forum Skyscrapercity yang membicarakan hal tersebut
- ^ http://www.skyscrapercity.com/showpost.php?p=93883959&postcount=1750%7Ctitle=Komentar salah salah anggota forum Skyscrapercity yang mengonfirmasi kehadiran Giant Hipermarket di Antasari
- ^ http://www.skyscrapercity.com/showpost.php?p=93820562&postcount=1737%7Ctitle=Komentar salah salah anggota forum Skyscrapercity yang terdapat foto proyek tentang kehadiran Giant Supermarket di Labuhan Ratu
- ^ http://jia-xiang.biz/index.php?option=com_content&view=article&id=271:pasar-legendaris-bandarlampung&catid=20:bisnis&Itemid=22
- ^ http://regionalinvestment.com/newsipid/komoditipelakuusaha.php?ia=18&is=122
- ^ http://www.damandiri.or.id/file/evirahmaliaipbbab4.pdf
- ^ http://regional.kompas.com/read/2011/08/18/1325085/Jalan.Soekarno.Hatta.Lampung.Rusak
- ^ http://lampung.antaranews.com/berita/259683/awas--truk-masuk-kota-ditilang
- ^ http://www.skyscrapercity.com/showpost.php?p=89519849&postcount=1053
- ^ http://m.tribunnews.com/2012/03/12/horeee-dua-tahun-lagi-lampung-punya-jalan-tol
- ^ Surat Kabar Harian Radar Lampung Hal. 2, 24 Desember 2011
- ^ http://www.skyscrapercity.com/showpost.php?p=95706021&postcount=2163
- ^ http://www.indoflyer.net/forum/fb.asp?m=616137
- ^ Surat Kabar Harian Lampung Post Hal. 8, 30 Juni 2012
- ^ http://www.radarlampung.co.id/read/berita-utama/38843-way-umpu-dampingi-seminung
- ^ http://www.kereta-api.co.id/layanan-produk/ka-penumpang/ka-di-sumatera.html
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2011/12/12/krd-way-umpu-tiba-di-lampung
- ^ "Hari Ini Uji Coba BRT". 2011-11-14. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ "Ratusan Sopir Angkot di Bandar Lampung Mogok". 2011-11-21. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ "BRT Bandar Lampung Dilempari". 2011-11-21. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ http://www.lampungpost.com/home/pencarian-berita/120-bandar-lampung/31478-sopir-angkot-tolak-brt.html
- ^ "Rute-Rute BRT Trans Bandar Lampung". 2011-11-28. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2012/04/11/brt-layani-rute-rajabasa-citra-garden
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2012/04/11/brt-layani-rute-rajabasa-citra-garden
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2012/05/09/brt-rajabasa-panjang-beroperasi-pekan-depan
- ^ http://lampungpost.com/berita-utama-cetak/24081-transportasi--damri-tinggalkan-bandar-lampung.html
- ^ "BRT : DAMRI Gabung dalam Konsorsium". 2011-11-21. Diakses tanggal 2011-12-25.
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2012/02/01/memasuki-februari-bus-damri-tetap-operasi
- ^ "Daftar Alamat Rumah Sakit di Kota Bandar Lampung". 2011-02-05. Diakses tanggal 2011-12-29.
- ^ http://bandarlampungkota.go.id/?page_id=74
- ^ https://id.foursquare.com/v/rsuddradadi-tjokrodipo/4ec90ebcbe7ba4fc704a7ff7
- ^ http://radarlampung.co.id/read/metro-bisnis/7244-novotel-berikan-kontribusi-positif
- ^ http://anekakuliner.com/tag/alamat-lengkap-bandara-raden-intan-2
- ^ http://lampungkukotaku.blogspot.com/p/hotel.html
- ^ http://www.polresta-bandarlampung.com/index.php?option=com_contact&view=category&catid=12&Itemid=74
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2012/03/27/institut-teknologi-dibangun-di-sukarame-bandar-lampung
- ^ http://www.asiawaves.net/indonesia/lampung-radio.htm