Galanggang Siliah Baganti
Galanggang Siliah Baganti (Bahasa Indonesia : Gelanggang Silih Berganti) atau disingkat dengan GSB adalah sebuah kegiatan daerah dalam rangka untuk melestarikan silat tradisi di tengah-tengah kehidupan masyarakat [1] . Kegiatan ini dilakukan di berbagai tempat di kawasan Sumatera Barat. Salah satu eventnya di adakan di Kabupaten Tanah Datar dengan tema " Melestarikan Silat Tradisional Luak Nan Tuo menuju Tanah Datar sebagai pusat budaya Minangkabau" [2] GSB adalah wadah untuk menampung silat tradisional yang kaya dengan gerak, filsafat dan nilai-nilai. Di dalam kegiatan ini lebih ditekankan kepada aspek seninya dibandingkan dengan poin menjatuhkan lawan pada kejuaraan silat laga.
Sejarah
GSB diadakan sebagai jawaban dari kekhawatiran pecinta silat tradisi Minangkabau akan tenggelamnya warisan silat Minangkabau yang kaya gerak dan nilai-nilai tersebut. Sementara itu, ajang perlombaan yang ada di IPSI lebih fokus kepada aspek laga sehingga tidak memberikan ruang kepada aspek seni untuk tampil dengan kekhasan geraknya masing-masing sesuai dengan warisan silat yang mereka terima dari para pendahulu masing-masing aliran silat. Oleh sebab itu perlu ada suatu wadah yang tepat untuk menampung kekayaan gerakan silat tersebut.
GSB adalah unit khusus di dalam IPSI Sumatera Barat yang merupakan wadah untuk menampung silat-silat tradisional.
Kegiatan-kegiatan
Kegiatan GSB terus diadakan semenjak pertama kali digagas meskipun pelaksanaannya tidak bisa terjadwal secara rutin.
- Galanggang Siliah Baganti I :
- Galanggang Siliah Baganti II :
Di Singapura, ajang festival silat tradisi juga dinamakan Gelanggang Silih Berganti dimana konsep pengadaan kegiatan ini sama dengan yang dilakukan di Sumatera Barat yakni memelihara kekayaan silat tradisi tidak punah dimakan zaman [3].