Sistem kasta Bali

tingkatan masyarakat
Revisi sejak 28 Februari 2014 07.46 oleh Okkisafire (bicara | kontrib)

Sistem kasta Bali adalah suatu sistem organisasi sosial yang mirip dengan sistem kasta India. Akan tetapi, sistem kasta India jauh lebih rumit daripada Bali, dan hanya ada empat kasta dalam sistem kasta Bali.

Empat kasta Bali antara lain:

Berbagai jenis sistem kasta di Bali

Caturwangśa

Pembagian kasta yang mengikuti sistem kasta di India, yaitu Brahmāna, Kşatriya, Waisya, dan Sudra. Selain itu, Bali juga mengenal istilah jaba atau "luar", yaitu orang-orang yang berada di luar keempat kasta tersebut.[2]

Triwangśa

Pembagian kasta dengan hanya mengambil tiga kasta teratas dari sistem Caturwangśa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, triwangsa (tri·wang·sa) tergolong dalam [kata benda]] yang memiliki arti "tiga kasta (Brahmana, Kesatria, Waisya)".[3] Berdasarkan triwangsa, semua gelar diperoleh secara askriptif atau turun-menurun dan ditentukan berdasarkan garis keturunan.[4] Pola triwangsa masyarakat Bali memengaruhi kehidupan kerajaan Mataram, Lombok. Pengaruh terutama terlihat pada pemakaian gelar, pola hubungan sosial, pelaksanaan upacara, dan ritual kerajaan.[4]

Pembagian berdasarkan golongan

Pembagian berdasarkan golongan adalah:[2]

  1. Wong Majapahit: para keturunan Kerajaan Majapahit.
  2. Bali Aga: orang Bali asli yang sudah berada di Bali sebelum ekspansi Kerajaan Majapahit. Umumnya, masyarakat Bali asli ini tidak membaur dan terdesak hingga ke daerah terpencil (pegunungan) dan memiliki konotasi sebagai masyarakat terbelakang. Oleh sebab itu, sebutan "Bali Aga" tidak disukai oleh mereka. Logat masyarakat ini juga berbeda dari masyarakat Bali yang lain, yaitu mereka tetap melafal huruf "a" di akhir kata sebagai huruf "a", bukan menjadi huruf "ê". Contoh dari penduduk Bali Aga adalah masyarakat daerah Danau Batur.
  3. Pasèk

Catatan kaki

  1. ^ http://books.google.co.in/books?id=8bW8WB-GrOYC&pg=PA53
  2. ^ a b Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno, Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-408-X.
  3. ^ Kamus Besar Bahasa Indonesia
  4. ^ a b Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indoensia, Cetakan ke-2. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN [[Istimewa:Sumber Buku/9794074101|979-407-410-1].