Kisah Para Rasul 15
Kisah Para Rasul 15 (disingkat "Kis 15") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]
Kisah Para Rasul 15 | |
---|---|
Kitab | Kisah Para Rasul |
Kategori | Sejarah gereja |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 5 |
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Salah satu naskah kuno tertua yang memuat salinan pasal ini adalah Codex Laudianus (diperkirakan dibuat sekitar 550 M).
- Pasal ini dibagi atas 41 ayat.
- Berisi sidang (konsili) pertama di Yerusalem serta riwayat pekerjaan Paulus dari Tarsus dan Barnabas.
Waktu
Perjalanan Paulus dan Barnabas ke Yerusalem untuk menghadiri Konsili Yerusalem diyakini terjadi sekitar tahun 48 M.[3]
Tempat
Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat mengikuti perjalanan Saulus (Paulus) dan Barnabas yang berangkat dari Antiokhia ke Yerusalem sampai kembali ke Antiokhia dan memulai perjalanan misi berikutnya di Siria, Kilikia dan Siprus.
Struktur
Pembagian isi pasal:
- Kisah Para Rasul 15:1–21 = Sidang di Yerusalem
- Kisah Para Rasul 15:22–34 = Jawab kepada Antiokhia
- Kisah Para Rasul 15:35–41 = Perselisihan antara Paulus dan Barnabas
Ayat 8-9
- [Petrus berkata:] Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.[4]
Pengenalan Allah akan hati orang bukan Yahudi (yaitu, Kornelius dan keluarganya, dalam Kisah Para Rasul 10) berarti bahwa Ia melihat iman yang menyelamatkan dalam diri mereka. Allah mengesahkan kesungguhan iman mereka
- (1) dengan menyucikan hati mereka melalui karya pembaharuan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 15:9) dan
- (2) dengan membaptis mereka dalam Roh segera setelah itu, yang dibuktikan dengan tanda yang menyertainya, yaitu berkata-kata dengan bahasa roh (Kisah Para Rasul 10:44–46; 11:15–18).[5]
Ayat 38
- Tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang (Yohanes Markus) yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.[6]
Paulus bersikeras tidak mau membawa Markus pergi bersama sehingga menimbulkan perpecahan antara Paulus dan Barnabas, tetapi di kemudian hari Paulus berbaikan dengan Yohanes Markus dan dibantu ketika Paulus dipenjara.[7] Dalam suratnya kepada Timotius (2 Timotius 4), Paulus menulis:
- "Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku."[8]
Lihat pula
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kisah Para Rasul 10, Galatia 2, 2 Timotius 4
Referensi
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
- ^ Kisah Para Rasul 15:8–9
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Kisah Para Rasul 15:38
- ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
- ^ 2 Timotius 4:11
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Kisah Para Rasul 15 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Kisah Para Rasul 15
- (Indonesia) Referensi silang Kisah Para Rasul 15
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Kisah Para Rasul 15
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Kisah Para Rasul 15