Kloroform
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP59Febri (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 01 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh Febri Gunawan (Kontrib • Log) 3891 hari 627 menit lalu. |
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3).[1] Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, akan tetapi penggunaanya sudah dilarang karena telah terbukti dapat merusak liver dan ginjal.[2] Kloroform kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium.[1] Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan bening, mudah menguap, dan berbau khas.[1]
| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Chloroform
| |||
Nama IUPAC (sistematis)
Trichloromethane | |||
Nama lain
Formyl trichloride, Methane trichloride, Methyl trichloride, Methenyl trichloride, TCM, Freon 20, R-20, UN 1888
| |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
CHCl3 | |||
Massa molar | 119.38 g/mol | ||
Penampilan | Colorless liquid | ||
Densitas | 1.48 g/cm3 | ||
Titik lebur | -63.5 °C | ||
Titik didih | 61.2 °C | ||
0.8 g/100 ml at 20 °C | |||
Struktur | |||
Tetrahedral | |||
Bahaya | |||
Bahaya utama | Harmful (Xn), Irritant (Xi), Carc. Cat. 2B | ||
Frasa-R | R22, R38, R40, R48/20/22 | ||
Frasa-S | S2, S36/37 | ||
Titik nyala | Non-flammable | ||
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |||
PEL (yang diperbolehkan)
|
50 ppm (240 mg/m3) (OSHA) | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
Referensi | |||
Produksi
Kloroform dapat disintesis dengan cara mencampuran etil alkohol atau etanol dengan kalsium hipoklorit. Kalsium hipoklorit merupakan donor unsur klor.[1] Selain kalsium hipoklorit, penyumbang unsur klor yang dapat dipakai adalah pemutih pakaian.[1] Pemutih pakaian memiliki senyawa aktif yaitu asam hipoklorit.[3] Etil alkohol dipanaskan dan dicampurkan dengan kalsium hipoklorit.[1] Untuk mendapatkan kloroform dari reaksi pencampuran ini, terdapat tiga reaksi yang terjadi:
- Reaksi oksidasi
- CH3-CH2OH (etil alkohol) + Cl2 ---> CH3-CHO (asetaldehida) + HCl
- Reaksi klorinasi
- CH3-CH2OH (asetaldehida) + 3Cl2 ---> CCl3-CHO (trikloroasetaldehida) + 3HCl
- Reaksi hidrolisis
- 2CCl3-CHO (trikloroasetaldehida) + Ca(OH)2 (kalsium hidroksida) ---> 2CH3Cl (kloroform) + (HCOOH)2Ca (kalsium format)
Selain menggunakan etil alkohol, aseton dapat digunakan untuk menggantikan etil alkohol. Reaksi yang terjadi adalah:
- Reaksi klorinasi
- CH3COCH3 (aseton) + 3Cl2 ---> CCl3COCH3 (trikloroaseton) + 3HCl
- Reaksi hidrolisis
- CCl3COCH3 (trikloroaseton) + Ca(OH)2 ---> 2CH3Cl (kloroform) + (CH3COO)2Ca (kalsium asetat)
- Selain ketiga hal diatas, terdapat pula reaksi klorinasi metana yang membutuhkan suhu 400°C. Reaksi tersebut terjadi sebagai berikut:
- CH4 + Cl2 ---> CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + CCl4
- Untuk proses ini, kloroform dapat dipisahkan menggunakan distilasi bertingkat, dan proses ini paling banyak diaplikasikan dalam industri.
Aplikasi
- Kloroform dapat digunakan untuk mengekstraksi komponen yang tidak larut dalam air seperti lipid dalam proses isolasi DNA. Proses isolasi DNA melibatkan larutan yang berisi campuran fenol, kloroform, dan isoamilalkohol. Campuran ini akan membuat suspensi DNA pada lapisan atas dan pengotor-pengotor akan mengendap pada bagian bawah tabung. Cairan yang berada pada bagian atas tabung akan diproses lebih lanjut untuk analisis DNA, dan bagian pengotor dibuang.
- Kloroform dapat digunakan untuk campuran untuk menentukan konsentrasi detergen anionik seperti ''sodium dodesil sulfat''. Metode yang dilakukan dinamakan Methylene Blue Active Substance. Lapisan bagian kloroform diambil lalu diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 655 nm.
- Kloroform juga dapat digunakan untuk mengkuantifikasi secara kasar kandungan lipid dalam suatu makanan. Untuk memisahkan lipid dari pengotor-pengotor lainnya, sering ditambahkan pelarut organik lainnya seperti metanol untuk menarik kandungan protein. Lapisan kloroform diambil lalu diuapkan hingga tersisa lipidnya.
- Kloroform digunakan untuk mengekstraksi kafein dalam teh. Untuk mendapatkan kafeinnya, dalam pemisahannya perlu ditambahkan kalsium karbonat untuk mengendapkan kandungan tanin yang merupakan senyawa pengotor. Lapisan kloroform diambil, lalu diuapkan hinggga tersisa serbuk kafein.
Referensi
- ^ a b c d e f (Inggris)Bahl A, Bahl BS. 2011. A Textbook of Organic Chemistry (for B.Sc Students). New Delhi: S. Chand & Company.
- ^ (Inggris)Stellman JM. 1998. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety: Guides, Indexes, Directory. Geneva: International Labour Office.
- ^ (Inggris)Madigan M, Martinko J, Stahl D, Clark D. 2011. Brock Biology of Microorganisms. Ed ke-13. New York: Pearson.