Peristiwa Cicendo

Revisi sejak 16 Januari 2016 16.15 oleh Rachmat04 (bicara | kontrib)

Peristiwa Cicendo adalah peristiwa yang terjadi di Cicendo, Bandung tanggal 11 Maret 1981.[1][2] Pada pukul 00.30 WIB, kantor Kosekta 65 Bandung diserbu oleh 14 anggota Jamaah Imran. Sertu Suhendrik, Bhatatu Zul Iskandar, Bharada Andi, dan komandan jaga Serka Suryana, empat anggota POLRI yang sedang bertugas di kantor tersebut terbunuh dalam peristiwa tersebut. Para penyerbu dari Jemaah Imran tersebut datang dengan sebuah truk yang dipimpin Salman Hafidz dengan tujuan membebaskan anggota Jamaah Imran yang ditangkap polisi sektor tersebut. Dua senjata pistol POLRI kaliber 38 dicuri dari kantor polisi tersebut dan kemudian dipergunakan dalam peristiwa pembajakan Garuda Indonesia Penerbangan 206 atau Peristiwa Woyla tanggal 28 Maret 1981, peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia.[3]

Referensi

  1. ^ "Kisah Heroik Pembebasan Sandera WNI di Luar Negeri". news.viva.co.id. Diakses tanggal 16 Januari 2016. Dalam Peristiwa Cicendo, 14 anggota Komando Jihad membunuh empat anggota polisi di Kosekta 65 pada 11 Maret 1981 dini hari. 
  2. ^ "Peristiwa Penyerangan Kosekta 8606 Cicendo". tempo.co. Diakses tanggal 16 Januari 2016. 
  3. ^ "Woyla, Terorisme Pertama di Indonesia". okezone.com. Diakses tanggal 16 Januari 2016. Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla jurusan Palembang-Medan pada tanggal 28 Maret 1981, menjadi "jihad" pertama bagi para pelaku terorisme di Indonesia.