Stasiun Bandung

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Bandung (BD) atau Stasiun Hall adalah stasiun kereta api kelas besar yang terletak di Kebonjeruk, Andir, Kota Bandung, tepatnya di perbatasan antara Kelurahan Pasirkaliki dan Kebonjeruk. Stasiun yang terletak pada ketinggian +709 meter ini merupakan stasiun terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini sebelumnya hanya memiliki satu buah bangunan stasiun. Setelah ada renovasi oleh Pemerintah Kota Bandung, maka stasiun ini sekarang terbagi menjadi dua bagian walaupun tetap bersatu. Stasiun ini berlokasi di Jalan Stasiun Timur No. 1 (pintu selatan) dan Jalan Kebon Kawung No. 43 (pintu utara), Kota Bandung.[2]

Stasiun Bandung

Berkas:Bandung Station North.jpg
Stasiun Bandung pintu utara
Lokasi
Koordinat6°54′51″S 107°36′08″E / 6.9142638°S 107.6023507°E / -6.9142638; 107.6023507
Ketinggian+709 m
Operator
LayananKereta Api Jarak Jauh, kecuali KA Serayu dan KA angkutan barang
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar[1]
Sejarah
Dibuka1884; 139 tahun lalu (1884)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Berkas:Bandung Station South.jpg
Pintu masuk selatan Stasiun Bandung (2013)

Stasiun ini sendiri juga terkenal sebagai terminal angkutan kota. Disebabkan oleh banyaknya angkot yang menuju stasiun ini maka secara otomatis ia menjadi terkenal di Kota Bandung dengan predikat "terminal angkot". Stasiun ini adalah stasiun kereta api terbesar di Kota Bandung dan Jawa Barat.

Stasiun ini memiliki enam jalur utama. Semua jalur digunakan untuk pemberhentian kereta api serta sebagai titik langsiran kereta api sebelum keberangkatan. Karena stasiun ini merupakan pemberhentian, hampir semua kereta api yang beroperasi di lintas Padalarang-Kroya berhenti di stasiun ini, kecuali KA Serayu yang menaikturunkan penumpang di Stasiun Kiaracondong dan KA angkutan barang. Stasiun Bandung dilengkapi dengan dipo lokomotif dan dipo kereta yang cukup besar.

Sejak tahun 2014 KA Lokal Bandung Raya dan KA Lokal Cibatu tidak dilayani di pintu utara Stasiun Bandung, melainkan hanya dilayani di pintu selatan. Hal ini guna untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan calon penumpang di stasiun ini.

Stasiun ini adalah stasiun kereta api di Indonesia yang pertama kali menerapkan sistem check in dan boarding pass yang berlaku hampir seperti di bandara.

Sejarah

 
Stasiun Hall Bandung (1930)

Dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Dulu (1984) karangan Haryoto Kunto, ide awal pembangunan Stasiun Bandung berkaitan dengan pembukaan perkebunan di Bandung sekitar tahun 1870. Stasiun ini diresmikan pada 17 Mei 1884, ketika masa pemerintahan Bupati Koesoemadilaga dan pada waktu yang sama juga dibuka jalur kereta Batavia-Bandung melalui Bogor dan Cianjur. Pada masa itu, para tuan tanah perkebunan (Preangerplanters) menggunakan jalur kereta api untuk mengirimkan hasil perkebunannya ke Batavia dengan lebih cepat. Untuk menampung dan menyimpan hasil perkebunan yang akan diangkut dengan kereta, dibangunlah gudang-gudang penimbunan barang di beberapa lokasi dekat Stasiun Bandung, yaitu Jalan Cibangkong, Jalan Cikudapateuh, daerah Kosambi, Kiaracondong, Braga, Pasirkaliki, Ciroyom, dan Andir. Sesaat setelah peresmian jalur Bandung-Surabaya (1 November 1894), para pemilik pabrik dan perkebunan gula dari Jawa Tengah dan Jawa Timur (Suikerplanters) menyewa gerbong kereta menuju Bandung untuk mengikuti Kongres Pengusaha Perkebunan Gula yang pertama. Kongres tersebut merupakan hasil pertemuan Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereniging van Suikerplanters) di Surabaya tahun 1896.[3]

Pada tahun 1909, arsitek FJA Cousin memperluas bangunan lama Stasiun Bandung, salah satunya ditandai dengan hiasan kaca patri pada peron bagian selatan yang bergaya Art Deco. Tahun 1918, stasiun ini menghubungkan Bandung-Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Citali, kemudian setahun kemudian dibangun lintas Bandung-Citeureup-Majalaya dan pada jalur yang sama dibangun jalur Citeureup-Banjaran-Pengalengan (1921). Untuk jalur ke perkebunan teh, pada tahun 1918, dibangun jalur Bandung ke Kopo dan kemudian ke Ciwidey (Maret 1921).[3]

Pada saat peresmian Stasiun Bandung, surat kabar Belanda saat itu, Javabode, menuliskan bahwa masyarakat sekitar merayakannya selama 2 hari berturut-turut. Dulunya, kereta api merupakan sarana transportasi hasil produksi perkebunan Bandung, seperti kina, teh, kopi, dan karet, sehingga pertumbuhan ekonomi di kota tersebut berkembang pesat. Hal ini menyebabkan stasiun ini mendapat penghargaan dari pemerintah kota berupa monumen yang berada tepat di depan stasiun, yaitu di peron selatan (Jalan Stasiun Selatan). Saat itu, tugu tersebut diterangi oleh 1.000 lentera rancangan Ir. EH De Roo. Monumen tersebut telah digantikan oleh monumen replika lokomotif uap seri TC 1008. Pada tahun 1990, dibangun peron utara yang akhirnya dijadikan bagian depan stasiun di Jalan Kebon Kawung.[3]

Kereta api

Kelas eksekutif

Kelas campuran

Kelas bisnis

Mutiara Selatan, dari dan tujuan Surabaya

Kelas ekonomi AC

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api di Stasiun Bandung per 23 November 2015 (revisi Gapeka 2015).

No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
37F Argo Parahyangan Fakultatif Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo & Bisnis - 04.00
386 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi AC - 04.05
81 Lodaya Malam Bandung Hall (BD) Eksekutif & Bisnis 04.18 -
73/76 Harina 04.26 -
407 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC - 04.30
396 Cicalengka (CCL) - 04.35
19L Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo - 05.00
49 Turangga Bandung Hall (BD) Eksekutif Satwa 05.21 -
377 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 05.50 05.55
408 Cicalengka (CCL) 06.00 06.03
387 Padalarang (PDL) 06.12 06.25
21 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo & Bisnis - 06.30
397 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 07.09 07.14
80 Lodaya Pagi Solo Balapan (SLO) Eksekutif & Bisnis - 07.20
378 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi AC 07.32 07.34
31 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo & Bisnis - 07.35
10463 Lokal Cibatu/Simandra Purwakarta (PWK) Ekonomi AC 07.52 08.13
388 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) 08.05 08.08
409 Padalarang (PDL) 08.18 08.27
99 Malabar Bandung Hall (BD) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC 08.25 -
6 Argo Wilis Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif Argo - 08.30
20 Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) 08.34 -
33 Jakarta Gambir (GMR) - 08.35
398 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi AC 09.05 09.10
91/94 Ciremai Ekspres Bandung Hall (BD) Eksekutif & Bisnis 09.08 -
36F Argo Parahyangan Fakultatif Eksekutif Argo 09.52 -
93/92 Ciremai Ekspres Cikampek (CKP) bersambung Cirebon Kejaksan (CN) Eksekutif & Bisnis - 09.55
131 Mutiara Selatan Bandung Hall (BD) Bisnis 09.59 -
379 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 10.12 10.14
410 Cicalengka (CCL) 10.15 10.18
38F Argo Parahyangan Fakultatif Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo & Bisnis 10.25 -
389 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 10.37 10.39
35F Argo Parahyangan Fakultatif Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo - 11.00
399 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 11.32 11.40
380 Cicalengka (CCL) 11.45 11.48
23 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo - 11.50
22 Bandung Hall (BD) 11.59 -
411 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 12.32 12.35
390 Cicalengka (CCL) 12.40 12.43
400 13.20 13.25
24 Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo & Bisnis 13.35 -
381 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 13.59 14.02
412 Cicalengka (CCL) 14.10 14.13
25 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo - 14.30
32 Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo & Bisnis 14.57 -
391 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 15.04 15.06
10430 Lokal Cibatu/Simandra Cibatu (CB) 15.14 15.25
382 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) 15.35 15.53
132 Mutiara Selatan Surabaya Gubeng (SGU) Bisnis - 15.45
34L Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo 15.47 -
401 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 15.51 15.55
79 Lodaya Pagi Bandung Hall (BD) Eksekutif & Bisnis 16.00 -
27 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo & Bisnis - 16.15
413 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 16.42 16.45
100 Malabar Malang Kotabaru (ML) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC - 16.50
392 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi AC 17.02 17.15
402 17.40 17.43
414 18.20 18.23
26 Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo 18.28 -
383 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 18.34 18.36
82 Lodaya Malam Solo Balapan (SLO) Eksekutif & Bisnis - 18.55
5 Argo Wilis Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo 19.06 -
95/98 Ciremai Ekspres Eksekutif & Bisnis 19.08 -
29 Argo Parahyangan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Argo - 19.25
50 Turangga Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif Satwa - 19.30
97/96 Ciremai Ekspres Cikampek (CKP) bersambung Cirebon Kejaksan (CN) Eksekutif & Bisnis - 19.45
393 Lokal Bandung Raya Padalarang (PDL) Ekonomi AC 20.04 20.06
384 Cicalengka (CCL) 20.10 20.13
403 Padalarang (PDL) 20.32 20.40
415 21.05 21.07
75/74 Harina Cikampek (CKP) bersambung Surabaya Pasarturi (SBI) Eksekutif & Bisnis - 21.25
28 Argo Parahyangan Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo 21.27 -
394 Lokal Bandung Raya Cicalengka (CCL) Ekonomi AC 21.43 21.48
404 22.08 22.10
416 Bandung Hall (BD) 22.42 -
30 Argo Parahyangan Eksekutif Argo & Bisnis 23.12 -
395 Lokal Bandung Raya Ekonomi AC 23.42 -
405 23.57 -

Daftar transportasi umum

Angkot Kota Bandung

  • 09 Dago
  • 10 Sadang Serang
  • 11A Ciumbeuleuit/Eyckman
  • 11B Ciumbeuleuit/Cihampelas
  • 12 Antapani-Ciroyom
  • 13 Gede Bage
  • 14 Sarijadi
  • 15 Gunung Batu

Angkot Kabupaten

  • Padalarang-Stasiun Hall
  • Lembang-Stasiun Hall

Galeri

Galat Lua: unknown error.

Referensi

  1. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  2. ^ Situs Resmi PT. Kereta Api Indonesia
  3. ^ a b c Gregorius Magnus Finesso (15 September 2010). "Bangkitnya Tatar Sunda". Kompas. hlm. 3. 

Pranala luar