2 Tawarikh 34 (atau II Tawarikh 34, disingkat 2Taw 34) adalah bagian dari Kitab 2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 650 SM.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 14

Ketika mereka mengeluarkan uang yang telah dibawa ke rumah TUHAN, imam Hilkia menemukan kitab Taurat TUHAN, yang diberikan dengan perantaraan Musa.[3]

Ayat ini hanya dimuat dalam pasal ini dan tidak dimuat pada versi paralel 2 Raja-raja 22, memberi catatan lebih detail mengenai proses penemuan kitab penting, yaitu "Kitab Taurat TUHAN". Kitab Taurat yang ditemukan Hilkia "diberikan dengan perantaraan Musa"; kitab tersebut sangat mungkin adalah sebuah salinan dari seluruh Pentateukh, kelima kitab pertama dalam Alkitab (bandingkan 2 Raja–raja 23:25; Ulangan 31:24–26). Penemuan ini menjadi kesaksian tentang tangan Allah yang menuntun dan mengatur, yang menjaga Firman-Nya yang terilhamkan dan melindunginya dari kerusakan oleh tangan penyembah berhala dan kaum sesat; sesungguhnya, Firman Allah yang diilhamkan itu tidak dapat dimusnahkan (Yesaya 40:8).[4]

Ayat 30

Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN bersama-sama semua orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, para imam, orang-orang Lewi, dan seluruh orang awam, baik yang besar maupun yang masih kecil. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.[5]

Setiap kebangunan rohani yang dicatat Perjanjian Lama muncul dari suatu proklamasi dari dan komitmen kepada firman Allah yang diperbaharui.

  1. Yosia membaca "perkataan dari kitab perjanjian" di hadapan rakyatnya dan mereka kembali kepada Tuhan (2 Tawarikh 34:30–33).
  2. Sebelumnya, raja Yosafat dan orang Lewi "memberikan pelajaran di Yehuda dengan membawa kitab Taurat Tuhan" (2 Tawarikh 17:9).
  3. Kemudian, Ezra membacakan hukum Allah selama enam jam sehari selama tujuh hari (Nehemia 8:4,19) dan menerangkannya sedemikian rupa "sehingga pembacaan dimengerti" oleh umat itu (Nehemia 8:9). Semua kebangunan rohani sejati yang bertahan lama disertai dengan mengembalikan Firman Allah ke tempatnya yang layak penuh kekuasaan dan kehormatan. Salah satu bukti yang pasti bahwa suatu kebangunan rohani sedang mulai di kalangan umat Allah ialah kerinduan yang besar untuk mendengar, mempelajari, dan menaati Firman Tuhan (lihat Kisah Para Rasul 2:42).[4]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ 2 Tawarikh 34:14
  4. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ 2 Tawarikh 34:30

Lihat pula

Pranala luar