Kacang bogor
Kacang bogor | |
---|---|
Ilustrasi dari pustaka | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Genus: | |
Spesies: | V. subterranea
|
Nama binomial | |
Vigna subterranea | |
Sinonim | |
Voandzeia subterranea (L.) Thouars |
Kacang bogor (Vigna subterranea {L.) Verdc. syn. Voandzeia subterranea (L.) Thouars) adalah jenis kacang-kacangan budidaya yang tidak terlalu penting. Nama ini diberikan karena banyak dijajakan di kota Bogor, Jawa Barat. Tumbuhan ini diintroduksi ke Indonesia pada awal abad ke-20 sebagai sumber protein baru namun kurang populer karena produksinya yang rendah dan hingga sekarang dianggap sebagai makanan sampingan/camilan. Asal tanaman kacang bogor belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan berasal dari daerah Afrika Tropis. Kini, kacang bogor telah menyebar ke kawasan tropika dunia lain.
Pertelaan
Tanaman ini ini tergolong tanaman legum (berbuah polong) dan dikenal tahan keterbatasan hara tanah. Buahnya bersifat seperti kacang tanah, yaitu masuk ke bawah permukaan tanah untuk pemasakannya.
Tanaman kacang bogor merupakan terna semusim dengan cabang-cabang lateral yang menjalar di permukaan tanah. Tanaman ini memiliki daun majemuk dengan tiga anak daun yang berbentuk agak elips. Tangkai daun panjang, tumbuh tegak, dan sedikit berbulu.
Bunga kacang bogor termasuk bunga tipe kupu-kupu. Bunga muncul dari ketiak daun dan tumbuh menyebar. Mahkota bunga berwarna kuning muda, kuning tua kemerah-merahan, dan ada pula yang berwarna merah gelap. Ukuran bunga kecil, kurang dari satu sentimeter, panjang tangkai bunga tidak lebih dari 1,5 cm. Setelah terjadi penyerbukan tangkai bunga memanjang dan mendorong bakal buah yang berkembang menjadi buah ke dalam tanah.
Buah bertipe polong. Polongnya membulat, berkerut-kerut, dengan panjang 1 - 1,5 cm. Satu polong biasanya berisi satu biji, kadang-kadang dua. bijinya membulat, halus, dan keras jika telah masak dan kering. Warna biji krem, hitam, coklat, merah, atau bertutul-tutul.
Periode perkembangan polong paling lama 30 hari setelah terjadi penyerbukan. Periode perkembangan polong paling lama 30 hari setelah terjadi penyerbukan. Polong yang masak atau tua, dalam keadaan segar berwarna putih dan halus, namun jika kering, berubah menjadi kecoklat-coklatan dan berkerut. Polong berisi 1-2 biji dengan bentuk agak bulat, licin, dan keras. Warna kulit biji bervariasi yaitu putih, krem, coklat, ungu dan hitam.
Sebagaimana legum lain, tanaman ini bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen bebas, dengan membentuk bintil-bintil akar berisi bakteri.
Budidaya
Kebutuhan iklim kacang bogor sama dengan kacang tanah, menyukai banyak hujan dan sinar matahari tetapi lebih toleran kondisi rendah hara dan kekurangan air. Tanaman ini kurang tanggap terhadap pemupukan nitrogen karena mampu memanfaatkan nitrogen dari bakteri pengikat N udara.
Penyakit yang diketahui menyerang kacang bogor adalah layu fusarium, bercak daun, nematoda dan virus. Serangan lebih berat terjadi pada iklim yang basah.
Panen dilakukan paling cepat tiga bulan setelah tanam, tergantung kultivar, kondisi iklim dan kesuburan tanah.
Kegunaan dan kandungan gizi
Biji biasanya dimakan ketika masih agak lunak karena jika telah masak terlalu keras untuk dimakan. Di Bogor biasanya dijual setelah direbus dan diberi garam. Kandungan protein biji kacang bogor berkisar 14 - 24% dan karbohidrat 60%. Proteinnya kaya asam amino metionin.
Biji kacang bogor hanya mengandung 6-12% lemak, sekitar separuh dari kandungan lemak kacang tanah
Galeri gambar
-
Bunga.
-
Polong dan biji muda Vigna subterranea