Durian petruk

Makanan Khas dari Jepara di Indonesia
Revisi sejak 11 Juni 2016 07.25 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranata luar +Pranala luar); perubahan kosmetika)

Durio Zybethinus Kultivar Petruk[1] atau lebih dikenal dengan nama Durian Petruk adalah varietas unggul nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan.

Etimologi

Asal nama Durian Petruk berasal dari pemilik alias penemu Durian Petruk yaitu Pak Petruk yang tinggal di Dukuh Randusari, Desa Tahunan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, Karena nama penemunya Pak Petruk maka dinamakan Durian Petruk.

Asal Mula

Asal mula durian ini adalah dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan Jepara. Bentuk buahnya bulat telur terbalik (ujungnya agak runcing), kulit buahnya tipis (+ 3 mm), dan warnanya hijau kekuningan. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis, namun aromanya tidak begitu tajam / menyengat. Jumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Kemampuan produksi antara 50 – 150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg. – 1,5 kg.

Event

Durian Petruk sekarang sudah dilepas sebagai varietas unggul[2] nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan. Setiap tahun, di Jepara selalu diadakan Lomba Buah-Buahan dengan durian sebagai kontestan utamanya. Event ini berlangsung pada bulan Desember, saat musim durian mencapai puncaknya.

Sentra Penjualan

Sentra penjualan durian di Jepara adalah Pasar Ngabul (7 km sebelum masuk kota Jepara dari arah Kudus). Tapi jika anda ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesan, anda dapat membeli langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir disemua desa di Kecamatan Tahunan, Bate Alit, Bate Gede, dan biasanya harganya lebih murah.

Catatan kaki

Pranala luar