Nafsul Mutmainnah
Nafsul Mutmainnah adalah jiwa yang telah mendapat ketenangan; telah sanggup untuk menerima cahaya kebenaran sang Ilahi.[1] Juga jiwa yang telah mampu menolak menikmati kemewahan dunia dan tidak bisa dipengaruhi oleh hal tersebut.[1] Nafsu ini memuat pemiliknya merasa berpuas diri dalam pengabdiannya kepada Tuhan.[1] Dia juga akan selalu berbuat amal saleh (kebajikan kepada sesama makhluk).[1]
Nafsu Mutmainnah dapat diartikan sebagai nafsu yang disinari cahaya, sehingga dapat mengosongkan hati dari sikap tercela dan terhiasi dengan sifat terpuji.[2] Nafsu ini dapat menciptakan ketenangan jiwa bagi seseorang.[2] Orang yeang berada di tingkatan ini adalah orang yang sedang menuju ke taman Ilahi.[2] Dapat ditemukan sifat-sifat yang terpuji dalam nafsu mutmainnah seperti dermawan, tawakal, ibadah, syukur, ridho, dan takut kepada Tuhan.[2] Dalam agama Islam, hal ini teah disebutkan dalam AlQur'an surat Al-Fajr ayat 27-28 sebagaimana berbunyi:Hai jiwa yang tenang, kembalilah kamu kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi.[2]
Nafsu ini dimiliki oleh orang yang beriman pada [[tingkatan khusus (Arab:khawas) atau orang-orang yang telah dekat dengan Tuhan.[3]