Doa Tobat

doa yang umum digunakan dalam Sakramen Rekonsiliasi, tertulis di Puji Syukur no. 25-26
Revisi sejak 24 Januari 2017 20.08 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Doa Tobat adalah rumusan doa yang menyatakan pertobatan dan penyesalan atas dosa-dosa yang diperbuat seseorang. Dalam Gereja Katolik, rumusan Doa Tobat dapat digunakan dalam upacara liturgi atau secara pribadi; biasanya didaraskan oleh peniten dalam Sakramen Rekonsiliasi, sebelum menerima absolusi dari imam. Doa Tobat berbeda dengan Pernyataan Tobat (Confiteor atau Mea culpa) yang diucapkan oleh umat dalam misa --sebelum menyanyikan atau mendaraskan Tuhan Kasihanilah Kami.

Buku Panduan Indulgensi (Enchiridion Indulgentiarum) mengatur pemberian "indulgensi sebagian" bagi umat Katolik yang sedang mempersiapkan diri untuk menerima Sakramen Tobat, sebagai tindakan penyesalannya, mendaraskan dengan kesalehan suatu rumusan doa resmi (misalnya: Confiteor, De profundis, Miserere, Mazmur Pertobatan).[1] Sehingga sebelum mendaraskan Doa Tobat dalam Sakramen Rekonsiliasi, "indulgensi sebagian" sudah dapat diperoleh selama semua persyaratan terpenuhi (lihat: Indulgensi).

Rumusan Doa Tobat berbeda-beda dalam Gereja Katolik, Gereja Anglikan, dan Gereja Lutheran (didaraskan saat Holy Absolution). Dalam Gereja Katolik sendiri dimungkinkan adanya perbedaan rumusan Doa Tobat antara Gereja Latin (berbeda makna dengan Ritus Liturgi Latin) dan masing-masing Gereja Katolik Timur.


Rumusan Doa Tobat dalam Gereja Latin

Dalam Buku Panduan Indulgensi (Enchiridion Indulgentiarum) Conc. 9 tertulis bahwa tindakan penyesalan (act of contrition) tidak hanya sebatas mendaraskan suatu rumusan doa tertentu.[1] Namun di kalangan Katolik Roma biasa dikaitkan dengan rumusan Doa Tobat (bahasa Latin: Actus Contritionis, bahasa Inggris: Act of Contrition).

Bahasa Indonesia

Rumusan Doa Tobat sesuai yang tertulis dalam buku Puji Syukur no. 25-26:[2]

Doa Tobat (1)

Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.
Aku sungguh patut Engkau hukum,
terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau
yang mahapengasih dan mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku,
dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu
hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah yang mahamurah, ampunilah aku, orang berdosa.
Amin.

Doa Tobat (2)

Ya Allahku, Engkaulah yang harus kukasihi lebih dari segala sesuatu.
Aku menyesal sungguh atas dosa-dosaku.
Dengan sengaja aku berbuat salah dan tidak mau berbuat baik.
Aku telah berdosa terhadap Engkau.
Dengan pertolongan rahmat-Mu, aku berniat teguh untuk bertobat,
dan untuk tidak berdosa lagi.
Berilah aku kekuatan
untuk menghindari apa saja yang menjerumuskan aku ke dalam dosa.
Ya Allah, kasihanilah aku,
dalam nama Yesus Kristus, Juruselamatku,
yang telah menderita sengsara dan wafat bagiku.
Amin.

Bahasa Latin

Actus Contritionis[3]

Deus meus, ex toto corde paenitet me omnium meorum peccatorum,
eaque detestor, quia peccando,
non solum poenas a te iuste statutas promeritus sum,
sed praesertim quia offendi Te,
summum bonum, ac dignum qui super omnia diligaris.
Ideo firmiter propono,
adiuvante gratia Tua,
de cetero me non peccaturum peccandique occasiones proximas fugiturum.
Amen.

Referensi

  1. ^ a b (Latin) "Enchiridion Indulgentiarum" (edisi ke-16 iulii 1999 - Quarta editio). Libreria Editrice Vaticana. 1999. 
  2. ^ Komisi Liturgi KWI. Puji Syukur (edisi ke-2010). Jakarta: Penerbit OBOR. hlm. 21. ISBN 978-979-565-009-6. 
  3. ^ "Thesaurus Precum Latinarum - Actus Contritionis". Preces-latinae.org. Diakses tanggal 2012-03-17.